Author POV
Tentang Jennie yang pergi ke Jeju dengan Kai. Setelah mengantar Kai ke tempat yang dituju dan pemotretan untuk projeknya, Jennie kembali ke Gimpo untuk penerbangan ke Seoul dan pulang ke apartment Lisa.
"Saat aku masuk kamar dan melihat kamu bersama Zein, aku seperti melihat Jennie dan Bentley beberapa tahun lalu"
Ya, Lisa mengungkapkan itu karena dia seperti melihat Jennie dan Bentley beberapa tahun lalu saat melihat Jennie dan Zein di momen itu. Rasanya seperti dejavu.
"Aku cemburu" wanita itu mempoutkan bibirnya sebagai tanggapan, berakting supaya Lisa membujuknya.
"Dia sudah menjadi milik orang lain"
"Kamu benar, dia sudah bahagia dengan kehidupannya. Jadi, jangan dipikirkan lagi. Aku dengar dari media juga dia sedang berbulan madu di Jeju"
"Semoga cepat diberikan keturunan"
"Amin"
Di momen itu mereka bermain peran seolah mereka sedang bergosip tentang Jennie dan Kai. Tidak ada yang bisa memperbaiki suasana saat ini selain menganggap semuanya adalah lelucon dunia.
Flashback on
Jennie merasakan kram perut malam itu. Sepertinya siklus datang bulannya maju. Kram perutnya lebih sakit dari biasanya, mungkin karena dia kurang berolahraga akhir-akhir ini.
Wanita itu meringkuk di tempat tidurnya. Kai yang sedang membuka dasinya seketika melihat ke arah Jennie "Kau kenapa?"
"Sepertinya aku akan menstruasi"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Tolong ambilkan patch menstruasi di nakas. Di sana ada kotak obat" ucap Jennie, dia memejamkan matanya karena sakit yang dirasakan. Keringat bahkan mulai bercucuran.
Jennie mendesah karena sakit yang ia rasakan. Kai memberikan patch menstruasi tersebut, tangan wanita itu bahkan bergetar karena perutnya terlalu sakit. Kai benar-benar kebingungan, dia duduk di tepi kasur "Pasang saja dulu patchnya"
Jennie tidak menanggapinya. Kai memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dulu. Setelah mengganti pakaiannya, Jennie masih meringkuk. Pria itu menggaruk tengkuknya, dia canggung untuk menawarkan bantuan.
"Jennie, apa kau ingin aku memasangkan itu untukmu?"
Jennie menoleh ke arahnya "Aku bisa melakukannya sendiri"
"Apa aku perlu menghubungi Lisa untuk datang ke sini? dia bisa masuk menggunakan tali climbing dari balkon kamarmu"
"Tidak, aku baik-baik saja" ucap Jennie, dia menguatkan dirinya untuk sekedar memasang patch tersebut. Kai membuka internet untuk mencari apa yang harus dilakukannya, dengan ragu dia menyentuh pinggang Jennie dan mengusapnya. Kepeduliannya ada karena Lisa menitipkan Jennie pada-nya.
Ibu Jennie berjalan menuju kamar Jennie dan mendengar suara aneh dari dalam.
"Ahhhh". "Sakit, sakit". Itu terdengar seperti mereka sedang melakukan aktifitas tersebut.
"Sakitnya akan hilang"
Kai tidur di sofa yang ada di kamar Jennie, beruntung itu sofa premium yang nyaman untuk dijadikan tempat tidur.
Pagi hari. Kasurnya terkena darah menstruasi Jennie, dia harus mencucinya setelah ini. Kai merasa canggung karena itu, ini pertama kalinya dia ada di situasi seperti ini. Kekasihnya tidak pernah menstruasi.
YOU ARE READING
The Norm
FanfictionKehidupan di dunia ini memiliki norma dan di negara itu, perbedaan status sosial juga dapat menciptakan batu penghalang antar individu untuk bersama. Di sisi lain, mereka memiliki cinta untuk satu sama lain yang sangat besar dan tidak bisa dipandan...