XXII: Craving

4.4K 402 46
                                    


Jangan lupa komen, author juga butuh booster

Author POV

Bentley sedang di rumah sakit untuk melakukan tindakan circumcision. Jennie sangat memperhatikan kesehatan anaknya, dia membaca tentang manfaat dari circumcision sehingga memutuskan untuk mengambil tindakan tersebut. 

Kandungan Jennie sudah memasuki bulan ke 4, berat badannya naik beberapa kilogram dan itu membuatnya stress walaupun Lisa mengatakan bahwa dia tetap cantik. Jennie menjadi tidak percaya diri setiap kali akan pergi keluar dari apartment, padahal banyak orang mengatakan kalau dia semakin cantik semenjak hamil tetapi itu tidak berpengaruh untuknya.

Flashback on

Malam hari sebelum tindakan. Bentley meminta untuk hari ini dan 3 hari kedepan tidur bersama Jennie dan Lisa. Anak laki-laki itu sedang menonton kartun di televisi, Ibunya memberikan kesempatan menonton 1 film sebelum tidur.

Lisa memakaikan lotion di kaki Jennie, ibu hamil itu bersandar pada headboard. Tangan Lisa mencoba merambat ke paha bagian dalam Jennie. Senyum nakal muncul di wajah Lisa, wanita itu menaik turunkan alisnya. Jennie menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Payah"

"Jangan mengada-ada, Lisa" ucap Jennie dengan suara yang cukup keras sehingga membuat Bentley menoleh ke belakang, ke arah Mommy dan Dada-nya.

"Ada apa?"

"Tidak" jawab Jennie. "Mommy ingin bermain dengan Dada" jawab Lisa, mereka menjawab di saat yang sama. Anaknya merangkak ke Jennie dan melemparkan tubuh ke Ibunya, kepalanya menengadah untuk menatap Ibunya "Mommy, aku ingin bergabung"

"Dada hanya bercanda. Aku tidak ingin bermain"

Bentley menarik tubuh dari Ibunya dan dia terlihat kesal, dia merasa Ibunya tidak menyayanginya lagi. Bentley menjadi lebih sensitif akhir-akhir ini. 

Lisa menarik kaki Bentley sambil tertawa "Ayo bermain dengan Dada saja. Mommy sedang lelah"

"Aku pikir Mommy tidak ingin bermain denganku"

Lisa memangku Bentley, mereka duduk berhadapan dan saling pandang. "Mommy sangat mencintaimu, bagaimana bisa dia tidak menginginkan bermain bersamamu"

Jennie mendekat ke arah keduanya dan mencium anak sulungnya itu "Kau cemburu, heum?"

"Ya, aku cemburu"

Mandu itu menarik Bentley ke pangkuannya, mereka duduk berhadapan. Tangan Jennie merapikan rambut anaknya "Kenapa kau cemburu?"

"Karena mungkin aku akan tergantikan"

"Walaupun aku memiliki seribu anak, kau tidak akan tergantikan. Apa kau tahu alasannya?"

Bentley menggelengkan kepalanya. Lisa duduk di samping Bentley, keduanya seperti anak yang diceramahi oleh Ibunya. Lisa menyimak Jennie dengan sangat baik.

"Karena kau tetap anak pertamaku dan tidak ada yang bisa merubah itu"

Bentley sedikit tenang mendengar penjelasan Ibunya. Jennie melebarkan tangan untuk meminta pelukan anaknya tetapi Lisa ikut memeluk mereka. Seketika atmosfer kamar menjadi hangat karena kasih yang ketiganya curahkan melalui pelukan itu. Lisa mencium pelipis Jennie.

Ketiganya sudah dalam posisi siap tidur, Jennie ada diantara Bentley dan Lisa. Anak laki-laki itu memiringkan tubuh ke arah Ibunya "Mommy, aku takut karena tindakan besok"

"Mommy dan Dada akan menemanimu, jadi rasa takutmu akan berkurang"

"Ya tetapi, apa itu sakit?"

The NormWhere stories live. Discover now