VI: A Sign

3.9K 376 67
                                    

Sorry banget. Gua niat upload hari Jumat tapi karena satu dan lain hal, gua ga sempet upload dan baru sempet hari ini.


























25 Juni 2022

Jennie POV

Bentley sedih karena aku tidak bersamanya untuk beberapa hari tetapi dia tidak menangis karena tahu Lisa akan bersamanya. Ibuku mengizinkannya setelah aku meyakinkan bahwa cucunya akan baik-baik saja bersama Lisa.

Bentley menyiapkan barang-barangnya sendiri untuk menginap di rumah Lisa, dia sangat excited. Mulutnya terus bicara tentang apa yang akan dia lakukan di sana bersama Lisa-nya, dia bahkan meminta pendapatku tentang itu.

Aku membantu mencatat apa saja yang akan dia lakukan bersama teman favoritnya.

Kami berkemas bersama di ruang keluarga supaya mudah untuk mengangkat barangnya karena tidak terlalu jauh dari pintu utama. Aku memeriksa apa yang dia bawa dan memasukkan barang-barang utama seperti susu, popok, baju, dan lain-lainnya ke dalam koper bergambar spongebob miliknya. Satu koper berisi perlengkapannya dan satu tas besar berisi mainan.

"Mommy, aku akan membawa helm"

"Untuk apa?"

"Lisa bilang kalau dia memiliki motor dan mengajakku naik motor. Apa tidak apa-apa, Mommy? aku merasa tidak enak kalau menolaknya".

Yuri tertawa sebelum dia meremas pipi anakku karena gemas "Lisa yang mengajakmu atau kau yang memaksanya?".

Bentley memutar matanya dan tidak mempedulikan Yuri. Yuri selalu mengatakan padaku bahwa dia benar-benar tidak habis pikir dengan anak berusia tiga tahun lebih ini. Ada saja akalnya.

"Okay, masukkan ke tas besar itu"

Bentley akan menginap sekitar tiga hari tetapi rasanya seperti pindah rumah. Bentley memasukkan snacknya.

"Kau bisa membeli snack di sana, tidak perlu membawa terlalu banyak"

"Tidak, Mommy". "Ini untuk Aunty, ini untuk Lisa, dan ini untukku" jelasnya sambil menunjukkan tiga coklat, tiga permen, dua susu kotak rasa coklat, dan satu susu rasa stroberi.

"Kau tidak membawa lebih untuk Nenek, Kakek, dan Uncle?" aku menawarinya walaupun aku tidak tahu apakah mereka akan pergi kesana atau tidak.

"Boleh, Mommy?"

"Bawa saja"

Aku memperhatikannya saat dia berlari ke dapur dan meminta Yuri membantunya membawa snack-snacknya, tangannya terlalu kecil.

"Kau menyuruh anakmu jualan?" tanya Yuri saat membantunya membawa makanan-makanan itu. Snack-snack akan dimasukkan ke tas ransel miliknya.

Aku tertawa "Ya, untuk uang sekolahnya". "Uang sekolah mahal" bisikku pada Yuri. Tentang uang sekolah yang mahal, itu adalah fakta. Aku baru tahu bahwa biaya sekolah playground semahal itu.

"Ben, kau pasti senang bertemu Lisa-mu. Apa yang akan kau lakukan di sana?"

"Banyak" jawabnya sambil makan coklatnya. Dia sangat suka makan, jadi aku selalu mengisi lemari pendingin dengan banyak makanan ringan walaupun aku membatasi beberapa jenis makanan seperti coklat, permen, es krim, dan chips karena itu akan membuatnya sakit tenggorokan.

"Nanti saat kau pulang, dia lupa denganmu" ledek Yuri. Aku sudah selesai berkemas dan menarik Bentley ke pangkuanku "Apa kau akan melupakan Mommy hanya dalam tiga hari?"

"Ya. Aku akan mendapat Mommy baru" ucapnya dengan nada meledek.

Aku berakting sedih dengan menutup wajahku dengan kedua telapak tangan, seolah aku menangis.

The NormWhere stories live. Discover now