Bentar banget ya hiatusnya?
Jujur ga tau kenapa gua semudah itu merelakan apa yg terjadi beberapa waktu lalu. Buat yg ngira gua sakit, gua ga sakit. Gua lagi ga baik-baik aja karena suatu hal dan itu bikin gua kecewa. Gua pikir gua bakal berlarut dalam kesedihan dan kekecewaan mankanya gua mutusin hiatus karena sekecewa itu, ternyata Tuhan melapangkan hati gua untuk menerima itu.
Doain semoga kedepannya gua baik-baik aja ya dan semoga dimana pun kalian, kalian baik-baik juga. Aamiin.Gua berencana bikin ebook setelah ff ini selesai. So, buat yang tertarik... jangan lupa nabung 😉. Untuk harga ada di 50k.
Informasi tambahan: genre FF gua bakal tentang keluarga JenLisa, ya. Jadi ga 100% romance atau seputar pacaran kayak yang di kebanyakan FF author lain, karena gua lebih dapet feelnya ketika nulis tentang kehidupan keluarga mereka walaupun author FF lain juga banyak yg nulis tentang keluarga JenLisa. Rencana ebook dipasarin di bulan Januari/Februari karena gua mau fokus ke FF ini dulu dan harus bagi waktu sama acara kampus 🙏. Intinya, buat yg mau beli masih banyak waktu buat nabung.
Untuk E-book, tolong jawab ini ya..
1. Mau gxg atau futa?
2. Tokoh bocilnya, mau Bentley lagi atau ganti?
3. Pada pake ovo atau gopay?Buat yang mau beli, boleh nabung dari sekarang. Buat yang rajin komen di part2 sebelumnya, nanti ada privilege 😉 💙
Author POV
Pukul 12.30 sebuah mobil keluaran Jerman, Volkswagen spesifiknya Volkswagen Arteon masuk ke garasi rumah Jennie.
Itu Ibu Jennie bersama supirnya. Dia bingung karena ada mobil tua di sana. Ya, Lisa masih di sana. Dia izin kerja lagi karena mereka membuat janji dengan psikolog anak untuk konsultasi kondisi Bentley. Mereka akan pergi pukul 13.30.
Nyonya Kim masuk ke rumah itu, dia meletakkan tasnya di kursi ruang keluarga. Asisten rumah Jennie mengatakan bahwa Jennie sedang di kamarnya.
Lisa baru saja keluar kamar bersama Bentley, mereka menuruni tangga dan melihat Nyonya Kim yang sedang memeriksa ponselnya, sebenarnya dia sangat sibuk hari ini tetapi dia butuh bertemu mereka walaupun sebentar, hanya memastikan bahwa anak dan cucunya dalam kondisi baik.
"Grandma" Bentley berteriak saat melihat Neneknya di sana, dia mempercepat langkahnya. Ibu Jennie melihat ke arah tangga dan tersenyum, cucunya bertambah besar dan makin tampan walaupun jarak waktu dari pertemuan terakhir mereka ke waktu sekarang tidak terlalu jauh. Jennie benar-benar mengurusnya dengan baik.
Bentley memeluk Neneknya. Nyonya Kim mencium anak itu. Lisa tersenyum pada Ibu Jennie yang mendapatkan balasan darinya. "Kau di sini?"
"Ya, aku menemani Jennie semalam. Aku khawatir meninggalkan dia sendirian karena Jennie benar-benar kacau tadi malam"
YOU ARE READING
The Norm
Hayran KurguKehidupan di dunia ini memiliki norma dan di negara itu, perbedaan status sosial juga dapat menciptakan batu penghalang antar individu untuk bersama. Di sisi lain, mereka memiliki cinta untuk satu sama lain yang sangat besar dan tidak bisa dipandan...