Bab 10

227 5 0
                                    

Sudah seminggu semenjak kejadian kecelakaan itu dan juga meninggal nya Dito,Farhan,dan juga Aksel. Kini Arsya sudah di pindahkan ke rumah sakit di Jakarta.

Bella tiap pulang sekolah selalu mampir ke rumah sakit untuk melihat kondisi Arsya yang sampai saat ini belum sadar dari koma nya.

Semenjak kepergian Dito Siska menjadi sangat pendiam dan juga dingin Kevin dan juga teman sekelasnya melihat perubahan Siska sangat kasian. Kevin dan Siska satu sekolah, Kevin kasian melihat Siska saat ini.

Hari demi hari akhirnya Arsya sadar dari koma nya ia mulai memanggil mama nya dan juga papa nya. Kabar Farel papa nya Arsya masih di Jerman ia belum kembali ke Indonesia.

Lina memanggil dokter untuk mengecek keadaan Arsya, dokter itu langsung memeriksa Arsya dan dokter mengatakan keadaan Arsya masih lemas jangan terlalu banyak berpikir.

Bella yang berada disitu menghampiri Arsya yang masih lemas, tatapan Arsya bertemu dengan Bella. Tangan Arsya yang lepas memegang tangan Bella, Bella menggenggam tangan Arsya, begitu juga Lina mama nya menggenggam tangan kanan Arsya.

"Mama kenapa kaki aku susah gerak," ucap Arsya tiba-tiba. Lina menatap Bella ia bingung harus berkata apa, Lina juga menahan dirinya agar tidak nangis.

"Ma aku tanya kok malah diem, Bella kamu tau kenapa kaki aku susah gerak coba kamu panggil dokter lagi,,oya Dito sama yang lain mana mereka selamat kan" Arsya melemparkan pertanyaan itu ke Bella karena mama nya tidak menjawab pertanyaannya.

Bella menatap Lina, Lina mengangguk memberi kode pada Bella.

"Sya,janji sama aku setelah kamu tau semua nya kamu harus ikhlas semua ya,dan aku bakal selalu ada disamping kamu," ucap Bella pelan namun hati-hati.

"Sebenarnya ada apa sih bell, kamu ngomong yang jelas dong," jawab Arsya yang tak sabar.

"Hmm...pertama soal teman-teman kamu mereka udah meninggal karena kecelakaan gak ada satupun yang selamat kecuali kamu sya, dan soal kaki kamu kenapa gak bisa gerak, dokter vonis kamu kalo kamu lumpuh total, dan yang bisa sembuh dari lumpuh ini hanya 1:1000 yg bisa sembuh," ucap Bella. Arsya kaget mendengar kabar bahwa sahabatnya sudah meninggal hatinya sangat hancur menelan pahit kenyataan ini selain kehilangan sahabatnya ia juga lumpuh.

"Kenapa mereka pergi gitu aja,sebenarnya apa yang terjadi Bella...tolong jelasin ke aku kenapa bisa kecelakaan," jawab Arsya ia sudah tidak kuat menahan tangisnya.

"Mobil yang dikendarai kalian ketabrak truk menurut warga yang lihat Aksel pada saat itu membanting stir dan truk itu kehilangan kendali,kamu gak ingat sebelum kejadian kamu lagi apa saat itu?menurut warga mereka menemukan kalian dalam keadaan sudah pingsan tapi parahnya lagi Aksel dan Dito yang memiliki luka parah sedangkan Farhan luka-luka tapi nyawa mereka bertiga gak ada yang selamat," ucap Bella.

Arsya menangis ia tidak tau harus bagaimana ia sangat kehilangan sahabatnya itu dan juga kondisinya sekarang yang lumpuh.

"Aku sekarang udah gak punya siapa-siapa bel kecuali kamu dan keluarga aku," jawab arsya dengan gemetar.

"Aku akan rawat kamu apapun keadaannya," ucap Bella.

Arsya masih menangis ia harus mengikhlaskan kepergian sahabatnya dan juga mengikhlaskan kelumpuhan nya.

***

Sementara di tempat lain seorang pria baru mendapatkan kabar bahwa rencana nya telah berhasil tetapi ada satu yang membuat pria itu kesal karena di salah satu di antara mereka selamat dari kecelakaan itu.

Pria itu memukul tembok dengan sangat keras hingga membuat tangannya mengeluarkan darah dan lebam. Ia adalah Erlan.

"Kenapa dia bisa selamat, kenapa gak mati," ucap Erlan dengan sangat marah kepada anak buahnya.

"Maafkan kami tuan,kami pikir dia juga ikut mati tetapi menurut kabar katanya dia lumpuh seumur hidup tuan," ucap anak buah Erlan sambil menundukkan kepalanya tak berani menatap Erlan.

Erlan menoleh ke belakang lalu ia maju ke depan mencekik salah satu anak buahnya hingga membuat anak buahnya itu kesulitan bernafas.

"Gue gak mempersalahkan masalah dia mau lumpuh apa enggak,YANG GUE PERMASALAHIN ADALAH BELLA CALON ISTRI GUE!!! Dengan keadaan nya saat ini Bella akan selalu fokus sama kondisi dia BANGSATTT!!" bentak Erlan lalu mendorong tubuh anak buahnya hingga jatuh ke tanah.

Erlan berteriak sangat kencang, walaupun rencana nya berhasil tetapi Arsya masih hidup, Erlan harus memikirkan lagi bagaimana cara agar Bella tetap bersama nya.

Tiba-tiba seorang pria muncul di hadapan Erlan orang itu berpakaian rapih dengan jas hitam di tubuhnya. Pria itu adalah Daniel sekretaris sekaligus orang kepercayaan Bella di Dubai.

Erlan tersenyum sinis ketika berhadapan dengan Daniel begitu juga dengan Daniel. Daniel sudah mengetahui rencana Erlan ini, bahkan bisa dibilang Daniel sangat mendukung hubungan Bella dan Erlan dan ia juga tidak suka dengan Arsya.

"Lo gak perlu repot-repot buat ngehancurin Arsya, ingat satu hal biasa nya orang yang lumpuh itu bakalan hancur dengan harapannya untuk bisa sembuh dan Lo harus bikin harapannya itu hancur," ucap Daniel.

"Maksudnya gimana gue gak ngerti," jawab Erlan. Daniel mendekat ke arah telinga Erlan membisikan sesuatu padanya membuat Erlan tiba-tiba tersenyum begitu saja ketika mendapatkan bisikan dari Daniel.

"Gue setuju, ternyata Lo adalah orang yang licik juga, gue salut sama Lo Daniel,gak salah calon istri gue punya sekretaris sehebat Lo," ucap Erlan.

Daniel tertawa pelan saat Erlan mengatakan kalau ia licik.

"Tapi sebelum gue ngelakuin rencana Lo gue mau jalanin rencana gue dulu," ucap Erlan. Membuat Daniel mengerutkan keningnya.

"Apa?"

"Gue bakalan buat Bella ke Moskow dengan luka di tangan ini," ucap Erlan sambil menunjukkan bekas luka di tangannya akibat ia memukul tembok.

"Dan seperti gue butuh luka baru lagi di sekitar tangan gue dan gue harus bisa buat Bella kesini," tambah Erlan.

"Silahkan aja kalo buat gue,tapi Lo harus ingat jangan terlalu menyiksa diri Lo terlalu banyak," jawab Daniel. Erlan mengangguk paham apa yang harus ia lakukan.

"Tapi kenapa Lo sekarang ada di Moskow bukan Lo harusnya di Dubai?" Tanya Erlan.

"Sebenarnya hari ini Bella menghadiri pertemuan dengan salah satu klien tapi Bella bilang untuk cancel semua perjalanan dia selama ke luar negeri jadi gue yg mewakili nya," jawab Daniel jujur.

"Pasti Bella mau ngerawat Arsya, gak bisa di biarin gitu aja gue harus segera bertindak," ucap Erlan.

Bersambung

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang