Kini Xavier telah kembali ke hotel setelah tadi seharian ia dan Bella jalan-jalan. Xavier sedang menatap ke arah jendela suasana malam kota Dubai lumayan ramai terlihat dari atas lantai 25 kamar Xavier yang sangat indah.
Tiba-tiba pintu kamar hotel Xavier ada yang mengetuk pintu nya segera Xavier membukanya siapa tau Staff hotel yang datang, namun dugaannya salah ia pikir Staff hotel melainkan Daniel. Pria itu lagi, Xavier mempersilahkan Daniel untuk masuk ke dalam lalu menutup pintu kembali.
"Gimana tadi jalan-jalan nya sama Bella?seneng?" Ucap Daniel sambil duduk di bangku sofa. Sedangkan Xavier duduk di tepi kasur menghadap ke arah tv.
"Kalo seneng itu udah pasti,ohya gue mau tanya sama Lo Daniel,Bella tadi sempat bilang kalo dia punya teman cowok orang spanyol siapa dia Lo kenal sama cowok itu?" Tanya Xavier.
Daniel mulai mengingat-ingat lagi pada saat terakhir kali mereka ke Madrid waktu itu.
"Bella belum cerita soal temennya yang itu,tapi Lo harus waspada siapa tau dia saingan baru Lo nanti nya," ucap Daniel.
"Iya gue paham," jawab Xavier.
***
Bella kini tengah berada di ruang tengah sambil menonton tv lalu Kevin datang dan duduk di dekat Bella.
"Bel besok aku harus balik ke Jerman masa cuti aku udah mau selesai,kamu gimana? Mau balik ke Indonesia?atau mau tetap disini?"
"Aku disini," jawab Bella tanpa menoleh ke Kevin mata nya masih menatap layar tv.
"Tapi kamu sendirian disini sama opa,aku sama Vano bakal pulang ke Jerman, papa mama balik ke Indonesia, Sean harus balik lagi ke Turki karena pasien nya menunggu nya, sedangkan Edward juga harus balik ke Maroko,kamu sama siapa?"
"Aku masih mau di sini Vin,disana banyak kenangan aku sama Arsya," jawab Bella. Kevin terdiam ia paham apa yang sekarang ini Bella rasakan.
"Ya sudah kalo kamu gak mau,tapi kamu mau kuliah lagi?jangan sampai kamu gak kuliah Bella," tegur Kevin.
"Iya pasti aku bakalan kuliah lagi," jawab Bella.
"Rencana nya mau dimana?"
"Kaya nya di Jerman,tapi gak tau juga masih mikir-mikir dulu,"
"Ohh,hmm...bel,soal Xavier sepupunya Erlan kalo menurut aku lebih baik kamu jangan terlalu deket sama dia," ucap Kevin.
"Kenapa emangnya?Xavier kaya nya baik-baik aja," jawab Bella.
"Iya,tapi aku takut dia kaya Erlan,egois,dan banyaklah pokoknya," ucap Kevin. Ingin sekali rasa nya Kevin berkata jujur pada Bella namun ia tidak bisa karena belum waktunya Bella tau semuanya.
Bella hanya diam dan tidak menjawab lagi.
"Bella, aku harap kamu cepat move-on dari Arsya, jangan kaya gini bikin kita bingung dan juga sedih ngeliat perubahan kamu..."
"Iya,aku bakalan usahain,"jawab Bella. Kevin hanya tersenyum mendengar nya.
****
Xavier baru saja selesai sarapan ia pun langsung menelpon Bella, panggilan pertama gagal,lalu ia coba panggilan kedua ternyata terhubung.
"Good morning Bella,"
"Morning ada apa?"
"Hmm...hari ini kamu sibuk gak?"
"Hari pagi ini aku mau nganter sepupu aku ke bandara hari ini mereka mau pulang ke negaranya masing-masing,terus habis dari bandara aku langsung ke kantor soalnya ada berkas yang harus aku tanda tangan,kenapa?"
"Oh gitu,hmm kalau makan siang kamu bisa?"
"Makan siang di kantor apa di luar?"
"Di kantor aja tapi makan nya di ruangan kamu,atau kamu mau aku beli makan siang buat kamu? Kamu mau apa?" Ucap Xavier dengan semangat.
"Samain aja aku bingung"
"Owh. Oke,kalo gitu nanti siang aku ke kantor kamu,bye bel" Xavier memutuskan sambungan telepon itu.
Hari ini ia telah berhasil dekat dengan Bella dan biarkan semua ini berjalan dengan lancar. Hari demi hari ia akan mengungkapkan perasaan nya terhadap Bella, untuk saat ini biarkan saja seperti ini buat Bella merasa nyaman dan membutuhkan Xavier.
Xavier berdiri dari tempat makan nya dan langsung pergi meninggalkan ruang makan hotel menuju kamar hotelnya menggunakan lift.
***
Sudah pukul 12 siang Xavier sudah sampai di kantor Bella,ia langsung masuk lift dan berjalan ke ruangan Bella sesuai instruksi dari resepsionis. Saat sudah sampai di lantai ruangan Bella, Xavier keluar dari lift dan berjalan menuju meja kerja sekertaris Bella yaitu Daniel.
"Ngaipain Lo kesini," ucap Daniel dengan nada pelan namun masih bisa di dengar oleh Xavier.
Xavier memasang senyumnya sambil memperlihatkan kantong plastik makanan di tangannya.
"Bella ada?gue udah buat janji sama dia," Tanya Xavier.
"Owh, yaudah sama masuk,etttss...wait," jawab Daniel. namun ketika Xavier ingin pergi Daniel mencegahnya, membuat Xavier menatap tajam pria berumur 24 tahun itu.
"Di dalem ada opa nya Bella nama nya Richard Stewart,jadi Lo harus sopan sama dia inget, dulu Erlan berhasil ngambil perhatian opa Richard sekarang Lo harus ngelakuin hal yang sama," ucap Daniel. Membuat Xavier tersenyum penuh dengan arti.
"Jangankan keluarga nya orangnya pun gue bisa taklukkan," jawab Xavier dengan sombong.
"Dan satu lagi, sepupu-sepupu Bella sangat benci keluarga Joseon, jadi Lo harus banyak usaha buat takluki semua itu,paham!" Ucap Daniel. Xavier mengangguk mengerti ia pun segera berjalan ketika sampai di depan pintu ruangan Bella ia mengetuk pintu itu,ketika mendengar jawaban dari dalam ia pun buka pintu itu dan masuk ke dalam.
Xavier memasang senyumannya ketika Richard menoleh ke arahnya. Bella yang tadi sedang duduk tiba-tiba berdiri.
"Opa,kenalin ini Xavier sepupunya Erlan," ucap Bella memperkenalkan Xavier pada opa nya. Opa Richard menghampiri Xavier dan menepuk-nepuk bahu nya sambil tersenyum, tentu hal itu membuat Xavier sedikit gugup.
"Salam kenal opa," ujar Xavier.
"Mata mau sangat mirip sekali dengan Erlan,dia calon menantu kesayangan saya," jawab Opa Richard. Xavier hanya mengangguk paham entahlah apa yang ingin ia katakan bingung.
"Walaupun dia sudah di panggil yang kuasa,tapi mau bagaimana lagi saya sudah ikhlas," tambah opa Richard.
"Opa,mau makan siang dimana?" Tanya Bella. Opa Richard melihat bawaan Xavier seolah mengerti dengan kedatangan Xavier.
"Opa makan di kantin saja bersama Daniel,kalian berdua saja,opa duluan," opa Richard pamit pergi. Kini Bella menyuruh Xavier duduk di sofa dan meletakan makanan pesanannya.
"Aku beli nasi sama daging,kamu suka gak?" Tanya Xavier sambil mengeluarkan makanannya dari kantong plastik.
"Suka asalkan ada nasi," jawab Bella sambil membuka kotak nasi berisi daging itu. Xavier hanya tersenyum mendengar nya,mungkin sudah terbiasa bagi Bella tiap makan harus ada nasi seperti orang Indonesia lainnya yang WAJIB harus ada nasi.
"Kenapa sih orang Indonesia itu suka banget makan nasi?" Tanya Xavier di sela makannya.
"Karena kalo kita gak makan nasi itu tanda nya kita belum makan," jawab Bella. Membuat Xavier tertawa kecil.
"Jangan terlalu banyak makan nasi putih Bella kadar gula nya tinggi,lebih baik kamu makan beras merah jauh lebih aman di Indonesia ada kan orang yang makan pakai beras merah," ucap Xavier.
"Ada kok,malahan beras merah itu gak cuma buat orang-orang yang gak boleh makan nasi putih tapi juga buat orang lagi diet," jawab Bella.
Xavier hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA (END)
General FictionIsabella Stewart seorang gadis yang cantik dan juga ramah yang memiliki segalanya yang ia punya yaitu, kekayaan yang tak ada habisnya dan juga kekasihnya orang yang selalu ada di sampingnya. Isabella orang-orang biasa memanggilnya Bella berasal dar...