Keesokan hari nya Bella sudah sampai di kota Madrid dengan menempuh perjalanan yang lumayan panjang, membuat Bella sedikit lelah karena pada saat di pesawat Bella hanya tidur sebentar.
Tetapi akhirnya ia bisa beristirahat dengan tenang di hotel. Di Madrid ia tidak sendiri Bella di temani oleh sekretaris nya yaitu Daniel dan juga asistennya Icha, jika kalian bertanya kenapa Kevin tidak ikut dengannya, itu karena Kevin tengah sibuk mengurus keperluannya untuk ke Jerman.
Kevin mendapatkan beasiswa penuh di salah satu universitas teknik yang sangat terkenal di kota Aechen. Kevin sengaja memilih beasiswa di Jerman karena disana nanti ia juga akan sambil mengurus kantor cabang perusahaan milik keluarganya.
Kembali ke topik, suasana di kota Madrid lumayan sejuk hingga membuat Bella ingin keluar sebentar ia pun memberi tau pada asisten nya dan juga sekretaris nya ia ingin keluar hotel sebentar.
Bella keluar dari hotel dengan berjalan kaki, dari tempat hotel yang ia singgah tak jauh ada sebuah cafe kecil, Bella pun mampir kesana untuk memesan minuman.
Setelah selesai memesan Bella menoleh untuk melihat meja yang kosong,namun semua tempat sudah penuh kecuali meja pojok dekat dengan jendela ada seorang pria berambut cokelat disana sedang menikmati minuman nya sambil fokus ke arah laptop.
Bella menoleh ke arah kasir ternyata minumannya sudah jadi ia pun mengambilnya dan tak lupa membayarnya, Bella ingin duduk tapi semua tempat sudah penuh. Mau tidak mau ia harus kesana, Bella berjalan menuju meja pojok dekat dengan jendela.
"excuse me," ucap Bella pada pria berambut cokelat itu membuat dia menoleh ke arah Bella yang tiba memanggilnya.
"Is this seat empty, if not I can occupy it? Another table is full" tambah Bella agak sedikit gugup. Pria itu tersenyum dengan sangat manis dan mempersilahkan Bella untuk duduk di kursi berhadapan dengannya.
"Oh sure," jawab pria itu. Bella duduk dan sambil meminum teh hangat dan juga mengeluarkan ponselnya ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari Erlan dan juga pesan dari kak Anita.
"My name Alexander Rowland, and you?" Ucap pria itu yang memperkenalkan dirinya pada Bella sambil memberi tangannya untuk berjabat tangan Bella menerima jabatan tangan itu sambil memberi tahu nama nya.
"I am Isabella Stewart you call me Bella," jawab Bella sambil tersenyum ramah dan lalu mereka berdua saling melepaskan tangan mereka.
"Kamu dari keluarga Stewart yang terkenal itu kan," ucap Alex. Bella mengerutkan keningnya kenapa pria ini bisa berbicara bahasa Indonesia, padahal dari muka nya saja bisa dilihat orang ini seperti bule dan tidak ada blasteran sama sekali.
Alex merasa mengerti kenapa Bella mengerutkan keningnya bingung karena ia berbicara bahasa Indonesia.
"Kamu bingung kenapa saya bisa berbicara bahasa Indonesia, saya mahasiswa disini dan saya juga punya teman orang Indonesia juga," ucap Alex. Dan sekarang Bella mengerti.
"Owhh.. gitu pantas saja bahasa nya lancar," jawab Bella dengan gugup.
"Jadi benar kamu Bella Stewart itu kan," ucap Alex.
"Iya benar, saya datang kesini ada urusan dengan beberapa proyek lain," jawab Bella. Pria dihadapannya ini hanya memberi senyumnya ia tidak menyangka bahwa ia bisa bertemu dengan seorang wanita dari kalangan keluarga Stewart yang sangat terkenal akan bisnis nya.
Bella melihat jam yang ada ditangannya ia harus kembali ke hotel.
"Hmm...Alex senang berkenalan dengan mu,tapi aku harus kembali ke hotel,terimakasih buat tempat duduknya," ucap Bella. Namun saat ingin pergi tangan Bella di tahan oleh Alex,membuat Bella menoleh.
"Saya boleh minta nomor kamu?kalo tidak boleh juga gapapa kok," ujar Alex. Bella mengangguk mengizinkan nya, siapa tau Alex perlu bantuan seperti pekerjaan kepada nya.
Bella mengetik nomornya di ponsel Alex lalu memberikan kembali,dan setelah itu Bella pamit lagi. Menatap kepergian Bella membuat pandangan Alex tidak lepas.
Bella sangat cantik sekali,bohong jika semua pria tidak langsung menyukai nya apalagi jika pertama kali bertemu. Tapi sekarang Alex punya nomor Bella, ia akan berusaha agar dekat dengan gadis itu.
***
Di hotel Bella sedang rebahan tiba-tiba Icha asisten nya baru saja keluar dari kamar mandi.
"Bella,tadi kata Daniel ada telpon kalau Erlan sekarang masuk rumah sakit," ucap Icha pada Bella yang sedang tiduran sambil main hp.
Asisten Bella satu ini memang beda setahun dari nya sekarang Icha juga sedang kuliah di salah satu kampus milik keluarga Stewart di Indonesia.
"Kenapa lagi dia bisa masuk rumah sakit," jawab Bella.
"Gak tau,kata nya kamu suruh telpon sekarang," ucap Icha. Bella memutarkan bola mata nya malas, akhirnya ia pun segera menghubungi Erlan.
"Hallo,"
"..........."
"Gak bisa Erlan,sekarang aku lagi sibuk banget gak ada waktu buat temenin kamu kemoterapi disana,"
"........"
"Erlan gak baik ngomong kaya gitu,"
"........."
"Iya-iya nanti aku usahain,tapi gak bulan ini bulan depan,"
"......"
"Ck,Erlan tolong ngertiin aku,gak usah bawel udah bulan depan aku kesana tapi gak janji," Bella menutup panggilan telepon itu. Ia membuang nafasnya. Icha yang melihat itu juga hanya terdiam.
Erlan saat ini tengah mengalami leukemia dan sudah memasuki stadium 3, ternyata pada saat itu Erlan memeriksa dan mengambil darah hasilnya Erlan mengalami kanker leukemia. Hal ini sudah diketahui oleh kedua orangtua Erlan dan juga keluarga besar Stewart.
Kondisi Erlan saat ini sangat berbeda badan nya terlihat agak sedikit kurus dan wajahnya terlihat pucat. Yang dibutuhkan Erlan saat ini adalah Bella, Erlan tahu bahwa penyakit ini minim yang bisa sembuh maka dari itu Erlan sangat membutuhkan sosok Bella. Tetapi Bella selalu saja ingin merawat Arsya,bisakah Bella melihat diri nya sekarang yang berpenyakit parah dan berbahaya ini.
Kalau boleh jujur Erlan semakin iri dan juga sangat cemburu dengan Arsya, Arsya bisa dibilang tidak memiliki penyakit apa-apa seperti nya. Arsya hanya lumpuh tidak seperti diri nya.
Tapi ini juga semua salah Erlan ia adalah dalang dibalik kecelakaan Arsya dan teman-temannya.
Bersambung.....
VoteFollow itu @han.hannnah
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA (END)
General FictionIsabella Stewart seorang gadis yang cantik dan juga ramah yang memiliki segalanya yang ia punya yaitu, kekayaan yang tak ada habisnya dan juga kekasihnya orang yang selalu ada di sampingnya. Isabella orang-orang biasa memanggilnya Bella berasal dar...