Bab 12

155 6 0
                                    

Bella sudah bicara pada papa nya kalau dua hari lagi ia akan berangkat ke Moskow dan soal ujian sekolahnya ia akan mengikuti ujian susulan.

Awalnya Kevin sempat menentang keputusan Bella untuk pergi ke Moskow, karena Erlan ingin coba bunuh diri. Kevin beranggapan bahwa itu hanya alasan Erlan saja.

Bella masuk ke dalam kamarnya mengambil koper di atas lemarinya dan menaruh di lantai tak lupa ia mengambil ponselnya dan menghubungi asistennya Icha.

"Icha boleh minta tolong,"

"......."

"Tolong pesankan tiket pesawat segera dua hari sebelum saya berangkat sudah ada terus kasih tau saya,"

"......."

"Ke Moskow, saya disana 5 hari,"

"......."

"Oke makasih Icha," Bella menutup panggilan telepon tersebut. Lalu ia membuka lemarinya dan memasukan beberapa baju ke dalam koper.

Sebenarnya ia berat untuk meninggalkan Arsya yang saat ini juga membutuhkan nya, tetapi Arsya yang menyuruh Bella untuk bertemu dengan Erlan, mau gak mau Bella menuruti keinginan Arsya walaupun disana nanti Bella tidak lama.

Suara pintu kamar Bella terbuka ternyata Kevin yang datang.

"Kamu yakin Bella?" Tanya Kevin sambil duduk dibangku dekat meja belajar Bella. Bella yang masih packing menghentikan aktivitas ia duduk di tepi kasur.

"Aku ngelakuin ini demi Arsya," jawab Bella.

"Soal pertunangan kamu gimana?pasti nanti dia bakal nanyain itu," ucap Kevin.

"Biar itu jadi urusan aku vin,lagian papa mama juga tadi gak ngomongin soal itu," jawab Bella.

"Oya tadi di sekolah Siska beda banget gak kaya biasa nya, ada sih dia temen tapi ya gitu jadi agak dingin bel,aku tanya malah dia jawab gapapa,kasian aku bel sama dia sekarang,ya walaupun sekarang suasana sekolah itu jadi sepi banget kaga ada Dito yang suka heboh,kaga ada Farhan yang selalu tebar pesona,kaga Aksel yang playboy dan suka genit sama adek kelas, pokoknya sekarang di tempat aku sekolah sepi banget kaga ada mereka, gak cuma semua siswa yang kehilangan dia tapi juga para guru-guru," ucap Kevin panjang lebar.

"Iya gak cuma mereka Vin tapi Arsya juga tadi siang dia juga lebih banyak diam gak biasanya, dan biasanya juga dia kalo makan sambil ngobrol ini enggak,makan habis itu minum obat tidur,pas aku pulang pamit dia gak ngomong apa-apa," jawab Bella.

***
Dua hari kemudian Bella kini sudah berangkat ia hanya jalan sendiri ke Moskow tidak di temani oleh bodyguard papa nya atau pun asistennya Icha.

Bella juga sudah menghubungi Tante Renata mama Erlan kalau ia baru saja masuk pesawat dan sebentar lagi pesawat nya akan terbang.

Memerlukan waktu yang sangat panjang hingga akhirnya Bella sampai di tempat tujuannya, setelah mengambil barangnya Bella langsung pergi ke pintu keluar. Ia menunggu jemputan nya yang merupakan supir pribadinya Erlan.

Bella sudah sampai Moskow beberapa menit yang lalu kini supir pribadinya Erlan telah sampai dan langsung menyapa Bella. Ketika bertemu dengan supir itu Bella langsung memberi senyuman nya langsung ia menyuruh sang supir membantu nya memasukan kopernya ke bagasi.

Beberapa jam kemudian akhirnya Bella sampai di sebuah rumah mewah bak istana itu halaman parkir mobil yang sangat luas dan juga ada taman di teras, Bella mengeluarkan tas koper nya dari bagasi mobil dan seseorang yang merupakan asisten Erlan yang tengah berdiri di depan pintu itu menyambut Bella dengan sangat ramah. Nama asisten Erlan adalah Jack seorang yang usianya 4 tahun lebih tua dari Erlan ia telah bekerja di keluarga Erlan sudah 5 tahun.

"Silahkan masuk nona tuan dan nyonya sudah menunggu anda di dalam," ucap Jack. Bella mengangguk dan masuk ke dalam bersama Jack sambil berjalan Bella bertanya pada Jack sedang apa Erlan sekarang.

"Erlan sedang apa Jack?"jawab Bella.

"Tuan muda sedang istirahat baru saja,tadi beliau sempat mengamuk karena menunggu anda lama sekali datang," kata Jack. Bella sampai di ruang keluarga disana sudah ada mama papa nya Erlan Regan dan Renata.

"Akhirnya yang di tunggu datang juga," ucap Renata sambil memeluk Bella sambil tersenyum hangat pada nya.

"Maaf kalo lama Tante Om," jawab Bella. Renata melepaskan pelukannya.

"Gapapa Bella kami mengerti kok perjalanan ke Rusia dan Indonesia itu sangat jauh, Erlan nya saja yang tidak sabar," ucap Regan.

"Oya Tante sudah siapin kamar buat kamu,kamu mau istirahat dulu atau mau ketemu Erlan di kamarnya dia lagi istirahat sih," ujar Renata.

"Aku mau ke kamar Erlan langsung Tan mau liat keadaannya," jawab Bella. Renata mengangguk mengizinkan Bella untuk ke kamar anaknya itu.

"Jack tolong kamu taruh koper Bella ke kamar tamu yang sudah di sediakan ya dan kamu Bella silahkan naik ke atas,"ucap Regan. Jack langsung menuruti perintah Regan membawa koper Bella ke kamar tamu sedangkan Bella berjalan menaiki anak tangga dan menuju kamar Erlan.

Bella membuka pintu kamar itu dan masuk ke dalam. Suasana kamar yang dingin dan juga agak sedikit berantakan,mungkin Erlan tadi kumat lagi. Bella menghampiri tempat tidur Erlan yang sedang tertidur, Bella melihat kondisi Erlan cukup memperhatikan ada beberapa luka di bagian kedua tangannya dan juga di keningnya.

Melihat kondisi Erlan seperti ini membuat Bella juga teringat dengan Arsya. Erlan yang sedang tertidur merasakan ada seseorang yang tengah memperhatikan nya, perlahan Erlan membuka mata nya.

Bella...

Gadis yang sangat di cintai nya kembali, akhirnya selama berbulan-bulan Erlan menunggu kedatangan Bella akhirnya dia datang. Erlan yang terkejut melihat Bella dari hadapan nya langsung bangun dan memeluk Bella dengan sangat erat seakan-akan ia tidak ingin melepaskan Bella lagi.

Bella merasakan pelukan Erlan sangat erat, hingga ia sedikit kesulitan untuk bernafas Bella membalas pelukan nya walaupun tidak sekuat Erlan.

Erlan menangis di dalam pelukan Bella ia sangat merindukan Bella.

"I really miss you, finally you came I don't have to wait for April to wait for your," ucap Erlan di dalam pelukan Bella.

"Erlan tolong lepas aku susah nafas," jawab Bella. Erlan melepaskan pelukannya ia tidak ingin gadisnya mati karena tidak bisa nafas.

Erlan menatap manik mata Bella yang sangat ia rindukan itu, tetapi ada yang buat Erlan tak suka yaitu di mata Bella sekarang bukan hanya ada Erlan tetapi juga Arsya.

"Gimana keadaan kamu?kenapa kamu nekat ngelakuin ini,kamu gak kasian sama diri kamu Erlan kalau kamu terluka seperti ini," ucap Bella yang menahan marahnya. Ia berbicara dengan nada rendah tidak tinggi karena pasti Erlan akan beranggapan bahwa dirinya sedang memarahinya.

"Aku cuma kepikiran kamu sayang,aku ngelakuin ini supaya kamu lebih perhatian lagi," jawab Erlan sambil mengelus pipi Bella dengan sangat lembut.

"but didn't hurt your own hand, now look." Ucap Bella.

"Aku udah kasih obat salep,kamu mau kan rawat aku sampai luka nya kering?" Jawab Erlan. Bella hanya mengangguk.

"Kamu disini berapa lama?" Tanya Erlan.

"5 hari," jawab Bella.

"Ohh.. gapapa kalo kamu cuma sebentar disini yang penting kamu datang aku udah seneng banget,makasih ya," ucap Erlan dengan lembut.

"Aku mau turun ke bawah lan,cape mau istirahat,kamu juga lanjutin istirahat kamu,jangan ganggu aku mau istirahat," jawab Bella.

Erlan mengangguk untuk kali ini ia akan membiarkan Bella untuk istirahat dulu, Bella keluar dari kamar Erlan lalu menuju ke kamar tamu yang telah disediakan untuknya.



Bersambung...

Vote

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang