Bab 16

131 2 0
                                    

"Bella kenalin ini sepupu aku nama nya Reynal dia baru dateng tadi pagi dari Jerman," ucap Arsya. Pria yang bernama Reynal itu hanya memberikan senyumannya kepada Bella, ternyata pacar sepupunya ini sangat cantik pantas saja sejak tadi Arsya tidak ada bosannya membahas hubungannya dengan Bella kepada Reynal.

Bella hanya diam ia juga membalas senyuman itu dengan kaku,lalu ia memberikan tangan nya untuk bersalaman.

"Bella salam kenal," jawab Bella. Membuat Arsya dan Reynal pun terkekeh melihat Bella yang seperti orang gugup dan juga kaku.

"Bella,Reynal ini yang aku sering ceritain ke kamu,terus kamu inget gak waktu itu kita pernah video call sama dia," ucap Arsya. Bella mengingat-ingat kejadian itu dengan pelan,dan akhirnya sekarang ia baru ingat.

Reynal dan Arsya sepantaran, Reynal tinggal dan menetap di Jerman kedatangannya ke Indonesia karena ingin menjenguk Arsya. Ia dapat kabar dari papa mama nya yang merupakan adik dari papa nya Arsya kalau Arsya mengalami kecelakaan mobil dan kini telah di vonis lumpuh seumur hidup.

"Sya, waktunya makan siang habis itu minum obat," ucap Bella yang ingin mengambil piring di atas nampan namun di tahan oleh Reynal.

"Biar aku saja," Reynal mengambil ahli ia mengambil piring dari tangan Bella. Bella hanya menggelengkan kepalanya saja ia pun menarik bangku dan duduk di dekat kasur. Reynal mulai menyuapi Arsya dengan telaten.

"Kamu habis ujian bel?" Tanya Arsya di sela makannya.

"Iya,masih ada besok terakhir," jawab Bella.

"Ohh," jawab Arsya.

Hingga beberapa menit kemudian makanan pun habis dan tak lupa Bella menyiapkan obat untuk Arsya.

"Nih minum dulu obatnya," ucap Bella, membantu Arsya untuk minum obat.

"Bella," panggil Arsya membuat Bella menoleh ke arahnya.

"Besok aku mau terapi,kamu bisa datang?kalo gak bisa gapapa, ada Reynal kok," ucap Arsya.

"Terapi," beo Bella.

"Iya, kamu bisa datang Bella besok?" Sahut Reynal.

"Hmm liat nanti ya,tapi aku usahain bisa," jawab Bella. Arsya mengangguk mengerti hingga akhirnya mereka bertiga berlarut ngobrol-ngobrol ringan dan juga bercanda membuat Arsya dan Bella tertawa karena cerita dari Reynal.

Dan tak sengaja Reynal melihat Bella tertawa terkesan sangat cantik dan juga manis hingga ia pun akhirnya sadar dengan tatapan nya itu.

"Aku ngantuk, Rey Kannst du mich bitte zum Schlafen bringen?" Ucap Arsya pada Reynal. "[bisa tolong tidurkan badan aku?]"

Reynal pun mengangguk dengan pelan ia menidurkan badan Arsya dengan di bantu oleh Bella. Dan Bella menarik selimut Arsya.

"Arsya Reynal aku izin kebawah dulu ya taruh ini di dapur," ucap Bella sambil membawa nampan berisi piring kotor.

"Iya Bella," jawab Arsya dan Reynal bersamaan. Bella pun keluar dari kamar Arsya. Arsya belum tertidur ia menatap Reynal yang masih saja melihat ke arah pintu bekas Bella keluar tadi.

"gefällt es dir?" Ucap Arsya [kau menyukainya?].
Reynal hanya menundukkan kepalanya pantaskah ia merebut kebahagiaan sepupunya sendiri.

"Nein, Sie gehört dir" jawab Reynal. [Tidak,Dia milik kamu]. Arsya hanya tersenyum ia tau apa yang di rasakan oleh sepupunya itu.

"Sei nicht mit ihm zusammen, finde jemanden, der besser ist als er, wenn du jetzt nicht das gleiche Schicksal wie ich haben willst, sei in einer Position, in der du nicht dort sein solltest." Ucap Arsya. [jangan sama dia, cari yang lebih baik dari dia,kalau kamu tidak mau bernasib sama seperti ku sekarang, berada di posisi yang seharusnya kamu tidak ada disitu].

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang