Bab 17

121 3 1
                                    

"aku habis dari rumah temen opa, temen Bella sakit jadi Bella datang buat jenguk dia, di rumahnya dia sendiri soalnya mama nya lagi pergi jadi Bella tunggu mama nya pulang, udah gitu hujan juga opa,jadi Bella agak lama," ucap Bella. Suasana menjadi tegang.

"Baiklah kembali ke kamar kalian masing-masing,Oya Bella kamu habis ini ke ruang kerja papa kamu ada yang ingin opa katakan pada kamu," ucap opa Richard. Kevin bisa bernafas lega karena opa nya tidak jadi marah-marah sedangkan Bella semakin tegang seharusnya ia bernasib sama seperti Kevin, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi.

Kevin dan Bella berjalan langsung ke kamarnya masing-masing sedangkan Sofia kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam lalu opa Richard ke ruang kerja Arkan putra nya.

Bella habis selesai mandi dan sudah berpakaian piyamanya lalu ia keluar kamar dan segera pergi ke ruang kerja papa nya, ternyata disana sudah ada opa Richard. Mau apalagi opa nya ini pada nya pasti ingin membahas tentang Erlan.

"Silahkan duduk Bella," ucap opa Richard menyuruh Bella duduk di sofa.

"Ada apa jangan lama-lama ngobrolnya habis ini aku mau belajar," jawab Bella. Opa Richard hanya tersenyum.

"Iya-iya opa paham, opa minta kamu kesini hanya ingin memberi tau kamu sesuatu," ucap opa Richard. Bella mengerutkan keningnya.

"Erlan lagi," jawab Bella.

"Hmm..iya,tapi sebelum opa bahas soal Erlan, kenapa kamu tolak untuk pergi ke Spanyol?opa dapat kabar dari Daniel, Bella klien kita disana sangat penting kenapa kamu meminta Daniel yang mewakilkannya?" Ucap opa Richard. Bella menarik nafasnya.

"Opa bulan depan aku ada ujian terakhir sekolah aku, tiba-tiba jadwalnya mendadak samaan,opa mau aku gak lulus cuma karena aku ketemu sama klien,hah! Aku masih sekolah kalo opa lupa," jawab Bella. Ia menahan emosinya agar tidak marah.

"Yasudah tapi setelah kamu selesai ujian bulan depan kamu harus berangkat kesana,opa gak mau tau,alasan apa lagi yang kamu buat,kasian Daniel Bella,pekerjaan nya tidak hanya mengurus kegiatan kamu saja," ucap opa Richard. Yang dikatakan opa nya itu memang ada nya, selama Bella di Indonesia ia selalu mengandalkan Daniel.

"Oke, lanjut opa mau bahas soal Erlan..tadi papa nya telpon opa kata nya Erlan bakalan pindah ke Indonesia sekalian dia juga mau pindah kuliah disini," tambah opa Richard. Bella menatap tak percaya apa yang dikatakan oleh opa nya.

"Ngaipain? Udah bener-bener dia disana opa,"jawab Bella.

"Bella,cukup besok kamu jemput dia di bandara habis pulang sekolah,kata papa nya dia sudah berangkat dari sana mungkin masih di dalam perjalanan," ucap opa Richard. Bella semakin tak menyangka dengan dikatakan oleh pria tua itu.

"Dia disini tidak akan lama hanya ingin melihat-lihat kampus saja habis itu akan pulang ke Moskow,tapi nanti dia akan tinggal dan menetap disini," ucap opa Richard.

"Buat apa opa dia tinggal disini,nanti yang ada dia malah nyusahin aku," jawab Bella. Opa Richard membulatkan bola mata nya.

"Jaga mulut kamu Bella,opa tau kamu benci jangan seperti itu padanya, ingat satu hal Bella keluarga Stewart berhutang nyawa pada keluarga Erlan,jadi opa mau kamu menjalankan apa yang sudah di atur oleh kami," ucap opa Richard dengan tegas.

"Oke,kalo gitu,permisi aku mau balik ke kamar mau belajar," jawab Bella dengan pasrah. Bella keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju kamarnya ia menghempaskan tubuhnya di kasur,lalu Kevin tiba-tiba datang ke kamarnya.

"Tua bangka itu ngomong apa sama kamu bel? keliatannya kamu kesel banget," ucap Kevin yang duduk di samping Bella. Bella bangun dari rebahannya.

"Besok kamu libur Vin?"bukannya menjawab malah Bella balik bertanya.

"Masuk tapi setengah hari sih,kenapa?" Jawab Kevin.

"Besok gue masih ada ujian susulan gue pulang jam 11 siang habis dari situ gue mau kerumah Arsya besok juga gue mau temenin dia terapi,kamu mau bantu aku," ucap Bella.

"Bantu apa?".

"Jemput Erlan di bandara siang jam 1, kata opa dia mau kesini dan juga dia bakalan tinggal disini," ucap Bella.

"Ck,males banget," jawab Kevin tak suka.

"Pliss... Vin," mohon Bella. Kevin menghela nafasnya mengangguk.

*****

Keesokan harinya Bella langsung ke rumah Arsya kali ini ia akan menghantarkan Arsya ke rumah sakit untuk terapi di temani oleh Reynal sepupunya dan juga supir.

Selama perjalanan menuju rumah sakit di siang hari ponsel Bella sejak tadi berdering terus, Bella melihatnya ada panggilan dari Erlan dan juga Opa nya. Arsya yang merasa terganggu dengan suara ponsel Bella menyuruh Bella untuk mengangkatnya, tetapi lagi-lagi Bella menolaknya dan mengatakan kalau itu tidak penting.

Arsya hanya membuang nafasnya saja sedangkan Reynal yang melihat itu hanya diam.

***

Erlan sudah tiba di bandara pukul 2 siang dan Kevin yang menjemputnya dan sejak tadi ia menunggu Bella kata opa nya Bella yang akan menjemputnya, tetapi ia sudah lama menunggu Bella dan bahkan ia sudah menghubungi Bella tapi tidak di angkat.

Hingga tiba-tiba Kevin datang di hadapannya dengan wajah datarnya. Erlan mengerutkan keningnya kenapa Kevin yang menjemputnya dimana Bella? Apa Bella menunggu di mobil?

"Bella gak bisa jemput elo karena lagi ada urusan," ucap Kevin dengan nada dingin.

"Urusan apa?kenapa dia gak bisa jemput gue? Bukan nya opa Richard udah nyuruh dia buat jemput gue," jawab Erlan dengan sinis. Ia tau kalau Kevin memang tidak pernah suka dengannya.

Lagi-lagi Kevin hanya diam ia pun langsung menarik koper milik Erlan dan memasukkan nya ke dalam bagasi.

Erlan sangat kesal dengan sikap Kevin tak menurutnya tak sopan ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan dekat dengan supir Kevin pun juga masuk lalu menyalakan mesin mobil nya dan meninggalkan bandara.







Bersambung......

Lanjut kaga?????

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang