Bab 19

97 3 0
                                    

Seminggu kemudian Kedatangan Erlan hanya sebentar ke Indonesia dan akhirnya cowok itu pulang kembali ke Moskow sementara opa Richard juga sama harus pulang ke Dubai. Sekarang Bella merasa hidupnya jauh lebih tenang dengan kepergian dua orang yang membuatnya darah tinggi terus.

Selain Bella yang bahagia dengan kepulangan opa nya dan juga Erlan, lain hal nya dengan Arsya. Kini ia merasa kesepian karena Reynal sepupunya telah pulang beberapa hari yang lalu. 

Bella tahu bahwa Arsya kini merasa sendirian lagi tetapi Bella tidak akan membiarkan Arsya sendiri terus ia saat ini sering sekali datang ke rumahnya dengan Kevin,Andre, dan juga Siska.

Namun hal itu membuat Arsya jauh lebih baik dari sebelumnya. Saat ini Bella sedang berada di rumah Arsya tidak di temani oleh Kevin, Andre,ataupun Siska.

"Kamu udah tau mau masuk mana nanti kuliah Bella?" Tanya Arsya. Kini mereka sedang di halaman belakang rumah Arsya.

"Aku mau masuk UI ngambil jurusan manajemen," jawab Bella sambil tersenyum ke arah Arsya.

"Kalau Kevin?," Ucap Arsya.

"Dia dapat beasiswa di Jerman,ya bagus sih kalo dia disana jadi bisa sambil kerja ngurus perusahaan yang ada disana," jawab Bella sambil duduk di bangku taman.

Hari ini cuaca sangat cerah sekali terlihat teriknya matahari menyinari wajah mereka berdua, apalagi dengan wajah Arsya yang sedikit pucat.

"Kamu sendirian kaga ada Kevin,kenapa kamu gak ikut dia aja disana?" Tanya Arsya.

"Yang jaga kamu siapa kalo aku ikut Kevin," jawab Bella. Arsya tersenyum.

"Ada mama,papa,dan juga bang Angga dan kak Anita," ucap Arsya.

"Udahlah, gapapa lagian masih bisa S2 aku ngambil kuliah di luar negeri," jawab Bella.

"Bella,waktu itu papa bilang dia nawarin aku buat berobat ke Jerman, disana ada rekan kerja papa yang bisa membantu aku buat sembuh walaupun gak 100% persen,menurut kamu gimana?kamu izinin aku buat pergi ke sana?" Ucap Arsya.

"Aku izinin,aku bakal temenin kamu selama disana kalo kamu mau," jawab Bella.

"Bella,jangan gitu kamu sekarang udah luangin waktu kamu buat aku aja udah cukup gimana nanti disana?cukup Bella kamu disini aja ya fokus kuliah kamu aja," ucap Arsya.

"Aku gak tau kapan berangkatnya papa belum kasih tau," tambah Arsya.

Bella hanya mengangguk pasrah.

"Maafin aku Bella,kondisi aku kaya gini kamu jadi lebih sering ngerawat aku, seharusnya kamu kaya yang lain pergi jalan-jalan sama temen,ngurusin kerja kantor kamu," ucap Arsya. Bella menggenggam tangan Arsya,sambil ngatakan bahwa ia tidak masalah atau merasa terbebani oleh kondisi Arsya.

"Aku ikhlas kok ngelakuin ini sya,jangan berpikir aneh-aneh lagi ya," jawab Bella sambil memeluk Arsya.

****
Sementara di tempat lain Erlan yang baru saja masuk ke dalam kamarnya ia tengah memikirkan rencananya untuk ke depan yaitu memisahkan Arsya dan Bella. Dan soal kepindahan Erlan ke Indonesia di batalkan karena Bella tidak ingin Erlan pindah, tentunya Erlan sempat menentang keputusan Bella tapi Bella mengajukan syarat pada Erlan bahwa Bella akan bertunangan dengan Erlan jika ia sudah lulus sekolah.

Erlan tentu sangat menerima syarat Bella itu,tapi ia merasa tidak puas kalau belum menyingkirkan Arsya dari hidup Bella.

Saat sedang memikirkan sebuah rencana yang akan ia lakukan tiba-tiba setetes darah keluar dari hitungnya jatuh ke tangannya. Erlan langsung melihat ke kaca dan ternyata benar saja darah itu keluar segera ia mengambil tisu dan mengelapnya, wajah Erlan sangat pucat sekali dan juga kepala nya sedikit pusing.

Sudah lama ia tidak cek-up ke dokter, karena masih pagi ia pun segera berangkat ke dokter bersama asisten nya Jack.

Selama perjalanan ke rumah sakit yang lumayan akhirnya mereka pun sampai, Erlan berjalan menuju ruang psikiater nya dan bertemu dengan sang dokter.

Erlan menceritakan keluh kesah selama beberapa akhir ini ia rasakan dan juga soal tadi hidungnya mimisan tiba-tiba. Dokter menyarankan Erlan untuk melakukan cek darah di laboratorium, Erlan mengangguk setuju dan langsung mengikuti Dokter itu ke ruang laboratorium, untuk mengambil darah.

Setelah selesai dokter itu menyuruh Erlan untuk pulang dan besok harus datang kembali untuk melihat hasilnya.

***

Beberapa bulan kemudian akhirnya Bella telah selesai melaksanakan ujian akhir sekolahnya dan kini ia tengah menunggu hasil pengumuman ke lulusannya.

Kali ini juga Bella akan berangkat ke Madrid untuk bertemu dengan klien nya selama 4 hari, tapi karena jadwal penerbangan Bella ke bandara pukul 7 malam dan saat ini masih jam 10 pagi ia pun segera pergi dahulu ke rumah Arsya untuk sekedar pamit.

Soal tiket pesawat dan juga koper Bella sudah siap sejak semalam, jadi nanti ia tinggal berangkat.

Disaat sudah sampai rumah Arsya Bella langsung pergi ke kamar Arsya.

"Sya, " ucap Bella dan duduk di samping Arsya.

"Tumben kamu kesini pagi biasa nya siang,gimana ujiannya lancar kan," ucap Arsya.

"Lancar tinggal tunggu pengumuman,Oya Arsya aku mau minta izin sama kamu," jawab Bella.

"Minta izin apa,"ucap Arsya sambil mengerutkan keningnya.

"Aku selama 4 hari nanti gak bisa temenin kamu dulu,aku harus berangkat ke Madrid ada klien aku yang mau ketemu sama aku disana,dan hari ini aku bakal berangkat,kamu izinin," jawab Bella.

Arsya tersenyum ia tidak bisa melarang Bella untuk pergi jauh dari nya,bahkan kali ini sudah menjadi dua kali Bella pergi keluar negeri. Walaupun waktu kepergiannya hanya beberapa hari saja, rasanya Arsya ingin sekali menemani Bella pergi tetapi kondisinya tidak memungkinkan.

"Iya boleh aku izinin,berapa hari?" Ucap Arsya.

"4 hari,gak lama kok aku langsung pulang habis itu," jawab Bella.

"Iya-iya,kalo boleh tau emang ada apa?kenapa kamu harus menemui klien kamu di sana," ucap Arsya.

"Di kantor aku mau ada kerja sama dengan perusahaan otomotif disana dan CEO perusahaan lain nya," jawab Bella.

"Ohh,kamu sendiri kesana," ucap Arsya.

"Sama asisten aku,Kevin gak ikut dan juga nanti disana ada Daniel sekretaris aku," jawab Bella. Arsya hanya mengangguk paham.

"Kamu jaga diri kamu baik-baik disana Bella,jaga hati kamu juga,jangan ngelirik cowok lain bule disana yang aku tau ganteng-ganteng banget," ucap Arsya. Bella hanya tertawa pelan.

"Iya-iya,aku janji" jawab Bella.

"Tapi kalo misalnya kamu kepincut sama cowok sana gapapa kok bel,aku ikhlas kok ngelepasin kamu tapi gak tau Erlan," ucap Arsya.

"Gak akan!" Jawab Bella tegas.

"Kita gak ada yang tau Bella," ucap Arsya.











Bersambung.....

Jangan lupa vote nya ☺️🙏
Follow juga Instagram @han.hannnah Merci 🙏

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang