Bab 29

63 2 0
                                    

Xavier menatap Bella dengan kekagumannya ternyata Bella semakin cantik.

"Do you speak Indonesia?" Bella bertanya jika benar orang ini adalah sepupu Erlan maka pasti bisa berbicara bahasa Indonesia, karena dulu Erlan pernah bercerita pada Bella diantara 4 orang sepupunya ada yang Erlan ajarkan bahasa Indonesia.

"Iya bisa," jawab Xavier. Mendengar jawaban Xavier membuat Bella yakin bahwa ini adalah sepupu Erlan.

"Kamu sepupu Erlan? Nama belakang kalian mirip," ucap Bella.

"Iya aku sepupunya Erlan,aku senang bisa bertemu sama kamu Bella,Oya kamu ngaipain disini ? Lagi beli buku juga?kamu suka baca buku?" Tanya Xavier.

"Aku kesini lagi temenin sepupu aku tapi mungkin dia lagi nyari buku yang dia cari,jadi sambil aku beli juga dan aku suka baca buku," jawab Bella.

"Owhh gitu,hmm..aku boleh minta nomer kamu? Biar kita enak ngobrolnya?boleh gak?" Ucap Xavier. Bella mengambil ponsel Xavier dan mengetik nomer nya di hp Xavier setelah selesai ia memberikan lagi pada sang pemilik.

"Aku duluan Xavier, mungkin sekarang sepupu aku di kasir,senang bisa bertemu dengan kamu disini,aku permisi," Bella pamit dari hadapan Xavier berjalan menuju kasir pasti Edward sudah menunggu nya disana.

Xavier menatap punggung Bella yang sudah menghilang dari tatapan nya.

"Akhirnya aku bisa ketemu kamu Bella,aku juga udah dapat nomer kamu tanpa minta bantuan Daniel, rencana berikutnya gue harus bisa buat Bella nyaman di deket gue," ucapnya sambil tersenyum penuh dengan arti.

Di kasir ternyata Edward sudah menunggu nya langsung Bella menaruh buku yang ia pilih di meja kasir.

"Kok ngambil empat,tumben biasa nya ngeborong,gak ngeliat harga," ucap Edward.

"Hemat tempat,dibayarin kan," jawab Bella. Edward mengangguk dan mengeluarkan ATM nya.

Bella tersenyum bahagia uang nya selamat karena Edward yang bayar.

"Makasih pak dosen," ucap Bella.

"Sama-sama murid tidak tau diri," jawab Edward.

****

Kini Bella berada di kamarnya setelah selesai menghantarkan Edward ke toko buku, ia langsung membuka laptopnya mengerjakan beberapa kerjaan nya yang belum sempat ia kerjakan hari ini Bella tidak berangkat ke kantor ia lebih memilih kerja dari rumah. Ke kantor hanya meeting saja.

Saat sedang membaca email,ponsel Bella berdering ada panggilan masuk dengan nomer yang ia kenal.

Bella langsung mengangkat nya.

"Hai Bella,ini aku Xavier jangan lupa di save ya nanti," ucap Xavier disebrang sana.

"Owh... Iya nanti aku save,ada apa?"

"Besok mau gak kita jalan?besok kamu sibuk?"

"Hmm...nanti aku liat dulu jadwal aku besok ke sekretaris aku," jawab Bella.

"Owh...oke,Oya Bella aku turut berdukacita atas meninggalnya Arsya pacar kamu,kamu harus sabar ya,"ucap Xavier pura-pura sedih dengan berita Arsya meninggal padahal justru kebalikannya.

"Iya makasih,atas ucapannya," jawab Bella.

"Besok kalo kamu gak sibuk aku bakal hibur kamu,biar kamu gak sedih terus," ucap Xavier.

"Makasih,aku usahain buat besok," jawab Bella.

"Hmm...yaudah kalo gitu,kamu lagi apa sekarang?".

"Lagi ngecek email sama lagi liat beberapa laporan perusahaan," jawab Bella.

"Owhh maaf udah ganggu kerja kamu,yaudah deh nanti aku telpon lagi,jangan lupa makan ya bel,bye," ucap Xavier mengakhiri panggilan tersebut.

Bella menaruh kembali hp nya disamping laptopnya. Sementara di tempat lain Xavier sangat senang karena besok ia akan jalan dengan Bella bisa di bilang ini yang pertama kali nya untuk Xavier membawa Bella jalan-jalan.

****

Keesokan harinya Bella sudah berpakaian rapih kini jarum jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Bella menuruni anak tangga namun ketika sudah sampai di anak tangga terakhir Bella di hentikan oleh Kevin yang tiba-tiba memanggil nya.

"Bella,kamu mau pergi?" Tanya Kevin. Bella menoleh ke Kevin.

"Iya," jawab Bella.

"Sama siapa?" Tanya lagi Kevin.

"Sama Xavier," jawaban Bella membuat Kevin membulatkan bola mata nya. Apa Xavier? Bagaimana bisa Bella bertemu dengan Xavier?

"Xavier? sepupu nya Erlan," Bella mengangguk membenarkan jawaban Kevin. Kevin masih tidak percaya ternyata Xavier secepat itu, Kevin tau apa masuk Xavier mendekati Bella.

"Kenapa Vin?" Tanya Bella.

"Pulang jangan terlalu malam,kalau ada apa-apa telpon orang rumah," jawab Kevin. Bella mengangguk paham ia pun pamit untuk pergi.

Kevin segera menemui Vano dan yang lain yang sedang gym di ruang gym.

"Woi ini gawat," ucap Kevin dengan sedikit panik. Membuat Vano,Sean,dan juga Edward menghentikan aktivitasnya karena Kevin yang tiba-tiba datang.

"Ada apa?" Tanya Sean.

"Bella udah ketemu sama Xavier,gue gak tau mereka kenapa bisa ketemu," jawab Kevin.

"Apa jangan-jangan Bella ketemu Xavier kemaren pas kak Edward ke toko buku sama Bella," ucap Vano.

"Iya bisa jadi Xavier juga ada disana dan gak sengaja ketemu," jawab Kevin.

"Terus sekarang gimana" ucap Edward.

"Sekarang Bella lagi jalan sama Xavier,gue gak tau harus gimana," jawab Kevin.

"Gue suruh bodyguard buat jaga-jaga suruh bodyguard itu nyamar jadi orang biasa" ucap Vano dan langsung keluar dari ruang gym. Dan langsung memanggil beberapa bodyguard.

Sementara yang lainnya memikirkan rencana berikutnya agar Bella tidak terus bersama Xavier.

****

Kini Bella dan Xavier berada di sebuah restoran mewah di kota Dubai mereka sedang maka siang disana.

"Kuliah kamu gimana di Indonesia?" Tanya Xavier.

"Aku mau pindah kampus,di Indonesia banyak kenangan aku sama Arsya," jawab Bella sambil memakan makanannya.

"Terus kamu mau dimana?di Rusia?" Ucap Xavier.

"Maybe di Jerman atau engga di Spanyol," jawab Bella.

"Di Jerman aja kan ada kakak kamu Kevin aku juga kuliah di Jerman,kalo kamu mau nanti aku bilang sama pihak kampus supaya kamu di permudah masuk tempat aku," ucap Xavier.

"Aku pikir-pikir dulu," jawab Bella. Xavier mengangguk mengerti mungkin Bella perlu berpikir lagi.

"Terus tadi kamu bilang mau kuliah di Spanyol kenapa?".

"Soalnya ada teman aku disana," jawab Bella.

"Cewek apa cowok temen kamu?"

"Cowok," jawab Bella. Mendengar jawab Bella Xavier menjadi curiga dengan orang itu di buat penasaran dengan teman Bella. Mungkin bisa saja temannya itu memiliki perasaan pada Bella.

Dan akan menjadi saingan terbaru Xavier untuk mendapatkan Bella. Ia pikir Xavier akan berhadapan dengan Arsya namun ia salah ada orang lain selain diri nya. Hal ini Xavier tidak akan diam.

"Bella,mau nanya kenapa dulu kamu lebih milih Arsya dibanding Erlan? Padahal Erlan baik banget orangnya dia gak pernah macem -macem, kenapa?maaf kalo aku nanya begini sama kamu," ucap Xavier.

"Dari awal ketemu Erlan aku emang gak suka sama dia," jawab Bella.

"Owh...pas Erlan sakit kenapa kamu lebih memilih Arsya di banding Erlan?"

"Jujur aku bingung disisi lain aku juga menyesal karena terlalu mengabaikan Erlan,tapi aku juga gak tega ninggalin Arsya yang juga butuh aku," jawab Bella.

Bersambung....

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang