Sebelum membaca alangkah baiknya membaca bismillah dulu ya 😊🙏
Tanggal 7 Oktober..
Di pagi hari yang cerah Bella baru saja selesai dandan hari ini ia akan ke rumah Arsya sebelum ia berangkat ke Dubai nanti siang. Hari ini entah kenapa perasaan Bella tidak enak ia semakin berat meninggalkan Arsya, walaupun di Dubai papa nya membutuhkan Bella untuk datang ke sana.
Bella keluar dari kamarnya menuruni anak tangga disana sudah ada asistennya yaitu Icha yang sedang duduk di sofa ruang tv.
"Ca,gue jalan dulu ke rumah Arsya ya nanti jam 11 gue pulang," ucap Bella.
"Mau gue temenin Bel" jawab Icha.
"Gak usah, lu tolong masukin koper gue nanti ke mobil satu lagi ya, gue pergi dulu sebentar," ucap Bella.
Bella keluar dari rumah dan masuk mobil lalu melajukan mobilnya.
Beberapa menit kemudian akhirnya Bella telah sampai di rumah Arsya. Bella langsung masuk ke dalam dan ternyata disana ada Syifa keponakan Arsya yang sedang bermain di ruang tengah. Syifa langsung menghampiri Bella gadis berusia 3 tahun itu langsung memeluk Bella ia sangat senang dengan kedatangan Bella.
"Mama sama Oma di mana?" Tanya Bella dengan lembut pada Syifa.
"Oma sama mama ada di dapur kak," jawab Syifa. Anak kecil itu memang cepat berbicara dengan lancar walaupun usianya masih 3 tahun.
"Kalo om Arsya lagi apa?" Tanya Bella lagi.
"Hemm...tadi pagi pas habis mandi lagi main hp di kamarnya," jawab Syifa.
"Ohh, kita ke dapur yuk," ucap Bella sambil melepaskan tas nya dan menaruh tas itu di sofa, lalu menggandeng tangan Syifa ke dapur.
Saat sampai di dapur disana ada Lina dan juga Anita yang sedang menyiapkan sarapan untuk Arsya yang ternyata sudah siap.
"Eh Bella sudah datang,ini tolong kamu langsung kasih ke Arsya ya sepertinya dia sudah lapar maaf Tante gak bisa temenin kamu," ucap Lina. Bella mengambil nampan itu.
"Iya Tante,ayo Syifa mau ikut kakak," jawab Bella sambil mengajak Syifa.
Ketika baru menaiki setengah dari anak tangga tiba-tiba Bella berhenti membuat Syifa yang ada di sampingnya juga ikut berhenti dan sambil menatap Bella.
"Kenapa berhenti kak?" Tanya Syifa. Perasaan Bella semakin tidak enak ketika ingin menuju kamar Arsya.
"Gapapa yuk,om kamu pasti lapar," jawab Bella sambil tersenyum. Lalu mereka berdua melanjutkan jalannya lagi.
Dan ketika membuka pintu kamar Arsya Bella melihat Arsya sedang tiduran,mungkin Arsya menunggu lama sarapan nya sampai ia tertidur lagi. Syifa membangunkan om nya untuk sarapan dan Bella menaruh nampan itu di atas meja.
"Om Arsya bangun sarapan," ucap Syifa sambil menggerakkan tangan Arsya. Syifa terkejut ketika menyentuh tangan Arsya yang sangat dingin dan kaku begitu juga dengan Bella tangan nya bergetar ketika menyentuh tangan Arsya.
"Arsya bangun sayang,makan dulu," masih sama Arsya belum membuka mata nya pikiran Bella masih positif. Syifa yang juga ada disitu terlihat sedikit panik.
"Syifa tolong ambil teleskop di lemari," suruh Bella dengan cepat Syifa mengambil benda itu di lemari dan memberikan kepada Bella. Bella langsung menggunakan alat itu dan memeriksa jantung Arsya.
Tiba-tiba sebuah air mata keluar dari mata Bella ketika mendengar jantung Arsya yang sudah tidak berdetak. Dan juga Bella memeriksa nadi nya juga sama. Bella bergetar tak percaya ia pun menyuruh Syifa lagi untuk memanggil Lina,Anita,Angga,dan juga Farrel. Syifa yang melihat Bella sudah menangis langsung segera memanggil mereka.
[Oke skip aja ya langsung dibawa ke RS]
Arsya sekarang sudah di bawa ke rumah sakit namun dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Arsya sekarang telah tiada. Hal ini membuat semuanya yang berada di sana sedih apalagi Lina mama nya.
Bella tidak ada hentinya menangis di pelukan Icha dan juga Siska.
Kabar berita meninggalnya Arsya sudah terdengar ke keluarga Bella,dan yang lainnya. Dan jadwal penerbangan Bella yang seharusnya hari ini di undur jam penerbangan nya karena Bella ingin hadir di acara pemakamannya.
***
Sementara di negara lain seseorang yang mendengar kabar duka itu malah tersenyum puas ternyata rencananya berhasil membuat Arsya meninggal dunia. Orang itu adalah Daniel sekretaris pribadi Bella orang yang selama ini merencanakan hal buruk dengan Erlan.
Daniel juga sudah memberi tahu kepada sepupu Erlan yaitu Xavier bahwa Arsya telah meninggal. Mendengar kabar itu membuat Xavier tersenyum puas dan juga bahagia ia tidak perlu banyak tenaga untuk memisahkan Bella dan Arsya lagi, namun kini ia harus membuat Bella jatuh cinta kepada nya dan harus menuruti semua keinginan nya.
Lalu ada Kevin,Vano,Andre,dan juga Reynal yang ikut sedih mendengar berita itu. Apalagi Kevin amarahnya semakin membara ketika mendengar hal ini, semua ini pasti gara-gara Daniel sekretaris pribadi adik nya Bella. Ya selama dulu saat Erlan meninggal Daniel lah yang selalu meneror Arsya, Arsya juga cerita kepada Kevin tentang kelakuan Daniel terhadapnya.
"Gue harus ke Dubai Van," ucap Kevin. Vano yang melihat Kevin seperti orang kepanasan langsung menenangkan nya. Seolah-olah ia tau apa yang ada di dalam otak sepupunya itu.
"Sabar Vin lu gak boleh gegabah,kita masih berduka," jawab Vano.
"Vano bener Vin,kita harus sabar dulu," ujar Andre. Kevin menenangkan diri nya ia pun mengambil minum air putih di kulkas untuk menenangkan pikirannya.
***
Kepergian Arsya untuk selama-lamanya menjadi luka yang sangat mendalam untuk keluarga nya dan juga semua orang terdekatnya termasuk Bella kekasih nya.
Cinta Arsya kepada Bella kini dibawa pergi selamanya oleh Arsya, semenjak dari pemakaman Bella tidak henti nya mengeluarkan air mata nya ia menangis di dalam pelukan Siska. Begitu juga dengan Siska yang sangat kehilangan sahabat satu-satunya seperti Arsya,bagi nya Arsya adalah seorang teman dari ke tiga teman nya yang lain yang pergi lebih dulu.
Dari tempat pemakaman Bella sempat pamit kepada keluarga Arsya karena ia harus segera berangkat ke Dubai, karena papa nya sedang sakit disana. Lina sangat terpukul dengan kepergian putra bungsunya itu di tambah lagi ia harus berpisah dengan Bella.
Bella pamit menuju bandara di temani oleh asisten nya sedangkan Siska tidak ikut Bella ke Dubai ia hanya menghantarkan Bella saja ke bandara.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA (END)
General FictionIsabella Stewart seorang gadis yang cantik dan juga ramah yang memiliki segalanya yang ia punya yaitu, kekayaan yang tak ada habisnya dan juga kekasihnya orang yang selalu ada di sampingnya. Isabella orang-orang biasa memanggilnya Bella berasal dar...