Di negara yang berbeda,Kevin baru saja selesai dari kantor nya saat sedang berjalan menuju pintu lobby seseorang memanggilnya. Seorang pria yang seumuran dengannya memakai Hoodie hitam dan celana jeans biru berjalan memanggil Kevin yang ini keluar.
"Kevin," panggil orang itu. Membuat Kevin menoleh ke belakang.
"Hey, aku Reynal sepupunya Arsya," ucap Rey. Masih ingat dengan Reynal ia adalah sepupu Arsya yang tinggal di Jerman. Kedatangannya ke kantor Kevin.
"Oh iya,ada apa tumben banget kesini?" Tanya Kevin.
"Mau ngomong sesuatu ada waktu," jawab Reynal. Kevin mengangguk dan mengajak Reynal untuk ngobrol di ruangannya.
Ketika berada di ruang kerja Kevin Reynal agak sedikit gugup Kevin yang melihat sikap Reynal kali ini mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa kaya orang gugup gitu Rey?" Tanya Kevin. Membuat Reynal menatap mata Kevin.
"Mau tau tentang kabar Bella sekarang semenjak kepergian Arsya," ucap Reynal.
Kevin mengangguk mengerti.
"Owh,Bella baik ya... Belakangan ini sikap dia agak sedikit berubah jadi pendiam dan agak suka menyendiri, pokoknya Bella baik dan juga sehat," jawab Kevin membuat Reynal sedikit lega mendengarnya.
Reynal mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya yaitu sebuah handphone entah milik siapa Reynal memberikan benda itu ke Kevin.
Kevin menerimanya dan menatap Reynal kenapa ia diberi handphone?
"Itu punya Arsya, kemarin aku baca isi chatnya ada satu chat yang buat aku curiga dan tanggal dan waktunya sama persis saat Arsya meninggal," ucap Reynal. Kevin langsung membuka ponsel itu dan melihat aplikasi WhatsApp dan membaca pesan terakhir di chat tersebut.
Kevin membulatkan bola mata nya ketika siapa yang mengechat terakhir Arsya pada saat itu, orang itu lagi-lagi adalah Daniel. Sungguh Kevin sangat kesal dengan Daniel,sebenarnya pada saat kemarin di Dubai Kevin meminta kepada opa nya untuk memecat Daniel yang menjadi sekretaris Bella. Namun permintaan itu di tolak oleh opa Richard dengan alasan,kinerja Daniel sangat bagus bagi perusahaan dan perusahaan sangat membutuhkan sekretaris yang berkompeten seperti Daniel.
"Kamu tau siapa dalang di balik kecelakaan itu Rey," ucap Kevin.
"Iya tau,Erlan dan Daniel bukan," jawab Reynal. Reynal memang mengetahui semua nya dari Arsya yang dulu bercerita kepadanya.
***
Bella baru Saja selesai makan malam ia pun berjalan menuju balkon kamarnya menatap langit malam disertai bulan dan bintang. Suasana malam di kota Dubai dan juga dinginnya malam hari membuat Bella menikmatinya.
Kini sudah memasuki Minggu ketiga kepergian Arsya jujur sangat berat dan juga sangat sulit untuk melupakan Arsya. Bella sangat merindukan Arsya dan mungkin butuh waktu yang lama untuk melupakan Arsya dan membukakan pintu hati untuk yang lain.
Karena udara semakin dingin Bella masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu balkon dan tidur di kasurnya sambil menutup tubuhnya menggunakan selimut.
Malam ini ia hanya ingin bermimpi bertemu dengan Arsya karena ia sangat merindukannya.
***
Keesokan harinya Bella telah berjanji kepada Xavier untuk menghantarkan dia ke bandara, ya... Hari ini Xavier akan kembali ke Jerman melanjutkan kuliahnya.
Sebenarnya ia ingin menambah waktu cuti nya karena ia masih ingin berdua dengan Bella tetapi sudah tidak bisa.
"Bella,kamu mau kan kuliah di tempat aku?" Tanya Xavier pada Bella. Mereka berdua berbicara sambil berjalan ke pintu masuk Xavier ke pesawat nya.
"Hmm...aku masih mikir kalo soal itu," jawab Bella. Membuat senyum Xavier kian memudar.
"Aku berharap banget kamu bisa kuliah di tempat aku,disana bagus banget kok kampus nya,kalo kamu mau dan jadi kita satu kampus kan kita bisa berangkat bareng pulang bareng," ucap Xavier sambil tersenyum kembali.
"Liat nanti ya," jawab Bella.
"Kamu pengen banget kuliah di Spanyol dibanding di Jerman," ucapan Xavier membuat Bella menoleh padanya.
"Bukan gitu maksud nya,aku masih mikir-mikir dulu," jawab Bella yang tak enak hati dengannya.
"Ya udah kalo gitu," ucap Xavier.
***
Seorang pria baru saja mendarat ia telah tiba di Indonesia. Kedatangannya ke Jakarta untuk menemui seseorang yang sangat di rindukannya berkat alamat yang pada saat itu ia minta.
Pria itu berjalan menuju pintu keluar bandara sambil mendorong tas kopernya dan sambil menunggu taksi. Orang itu adalah Alex, kalian pasti ingat siapa dia dan untuk apa dia datang ke Jakarta.
Ketika sudah mendapatkan taksi Alex memasukan koper nya kedalam bagasi mobil lalu ia masuk ke dalam dan memberikan alamat itu ke pada supir taksi tersebut.
Sang supir taksi sangat tau alamat yang di beri oleh Alex tak perlu waktu lama sang supir itu melajukan mobilnya meninggalkan bandara.
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya Alex sampai di tujuannya yaitu sebuah kantor besar di ibu kota ya kantor itu adalah milik keluarga Bella. Alex langsung masuk tapi sebelum itu ia berkata kepada supir taksi untuk menunggunya sebentar karena ia akan kembali lagi dan akan pergi mencari hotel.
Alex masuk ke kantor itu dan langsung ke meja resepsionis.
"Permisi selamat pagi," ucap Alex. Sang resepsionis itu menjawab.
"Selamat pagi ada yang bisa di bantu,".
"Saya Alex teman nya Bella,kalau boleh tau Bella hari ini masuk tidak ya?" Tanya Alex.
"Ohh, kebetulan beliau masih di Dubai dan kami juga belum tau kapan beliau pulang," jawab resepsionis itu membuat Alex terdiam.
Memang kedatangannya ini tidak di ketahui oleh Bella dan juga ia tidak memberi tau Bella.
"Owh gtu,ya udah kalau begitu terimakasih," ucap Alex dan langsung pamit meninggalkan resepsionis. Lalu ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Bella kalau ia ada di Jakarta untuk bertemu dengannya,ketika pesan itu telah terkirim ia langsung kembali masuk ke dalam taksi dan menuju ke hotel.
***
Di tempat lain Bella baru saja sampai di rumah setelah dari kantor untuk menghadiri meeting dengan klien nya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi ia pun langsung membukanya dan terkejut ketika melihat siapa yang mengirimnya pesan.
Ya pesan itu adalah dari Alex yang mengatakan bahwa dia sudah ada di Jakarta, sontak membuat Bella segera memesan tiket untuk pulang ke Jakarta. Dan lalu siap-siap packing.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA (END)
General FictionIsabella Stewart seorang gadis yang cantik dan juga ramah yang memiliki segalanya yang ia punya yaitu, kekayaan yang tak ada habisnya dan juga kekasihnya orang yang selalu ada di sampingnya. Isabella orang-orang biasa memanggilnya Bella berasal dar...