Lima hari kemudian akhirnya Bella pulang dan kembali ke tanah air, ia sangat merindukan Arsya. Semenjak di Moskow Bella jarang memberi kabar pada Arsya karena Erlan yang selalu saja di dekatnya.
Kini Bella sedang dalam perjalanan menuju rumahnya tetapi ia memerintahkan supirnya untuk ke rumah Arsya dulu. Sang supir pun langsung memutarkan arah menuju rumah Arsya.
Dan tak lupa Bella juga memberi kabar pada Kevin kalau dari bandara ia akan mampir terlebih dahulu ke rumah Arsya.
Saat sudah sampai di rumah Arsya Bella di sambut hangat oleh keluarga Arsya dan disana juga ada Farel papa nya Arsya yang dua hari lalu baru pulang dari Jerman. Bella meminta izin untuk ke kamar Arsya pada Lina.
Bella mengetuk pintu kamar Arsya lalu masuk ia melihat Arsya sedang tertidur pulas sepertinya Arsya baru minum obat. Bella berjalan ke arah tempat tidur Arsya dan duduk di tepi kasur sambil mengusap pelan rambut Arsya.
Karena saat ini sudah pukul 5 sore tiba-tiba Arsya membuka mata nya,Arsya terkejut dengan kedatangan Bella yang kini sedang memandang nya sambil tersenyum.
Gadis yang di rindukan nya telah pulang dan kembali.
"Aku mau duduk Bella tolong," ucap Arsya. Bella membantu Arsya duduk dan bersandar dengan beberapa bantal di belakang tubuhnya.
"Kamu kapan sampai?" Tanya Arsya.
"Tadi siang jam 2,aku kesini kamu udah tidur," jawab Bella. Arsya mengangguk lalu ia melihat jam sudah pukul 17.15 sore.
"Kamu dari bandara langsung kesini," tebak Arsya. Bella menggenggam tangan Arsya walaupun tangan Arsya masih sangat kaku.
"Iya,"
"Kenapa gak besok aja kamu kesini,kamu pasti cape banget bel," ucap Arsya.
"Udah gapapa,cape aku hilang kalo ketemu kamu,"jawab Bella. Arsya hanya tersenyum sebenarnya hatinya sedang sakit.
Bella mendekatkan diri nya dan memeluk Arsya walaupun Arsya tidak bisa membalas pelukannya, tapi Arsya sangat merindukan Bella.
"Kali ini dan seterusnya aku bakal rawat kamu sampai kamu sembuh," ucap Bella dalam pelukan nya.
"Minim aku untuk bisa sembuh dan normal seperti dulu Bella," jawab Arsya lirih.
Bella melepaskan pelukannya menatap mata Arsya yang seperti menahan sesuatu.
"Di dunia ini tidak ada yang gak mungkin Arsya,kamu harus yakin," ucap Bella lembut.
"Aku udah mulai nyaman dengan keadaan lumpuh aku ini Bella,di luar sana banyak cowok yang sempurna dibanding aku,dan diluar sana juga banyak yang menunggu kamu. Mereka semua ingin berada di posisi aku saat ini,bahkan mereka juga siap untuk menggantikan posisi aku, termasuk Erlan," jawab Arsya.
"Arsya jangan ngomong gitu ya.." ucap Bella.
"Kenapa? Bella...aku tau soal pertunangan kamu sama Erlan waktu itu Kevin sendiri yang datang dan cerita sama aku, kamu gak mungkin kan batalin pertunangan kamu sama Erlan, lebih baik kamu lepasin aku bel, Erlan jauh lebih butuh kamu. Harusnya dari dulu aku gak ngerebut kamu dari Erlan, memang dari awal aku yang salah..." Jawab Arsya.
Bella diam ia tidak menjawab apa-apa.
"Aku bakal batalin semua nya termasuk pertunangan konyol itu, demi kamu," ucap Bella tegas.
"Jangan Bella! Aku takut, aku takut Erlan bakalan ngelakuin sesuatu sama kamu dan juga aku," jawab Arsya. Bella menghiraukan ucapan Arsya ia pun berdiri dari tempatnya.
"Aku mau pulang," ucap Bella begitu saja. Dan pergi dari kamar Arsya, setelah itu ia tak lupa pamit kepada orang tua Arsya.
****
Sesampainya di rumah Bella langsung ke kamar Kevin dan ternyata tidak ada kemana Kevin, apa mungkin Kevin sedang keluar lebih baik Bella menunggu di kamarnya saja sekalian beristirahat.Beberapa jam kemudian Bella bangun dari tidurnya ia ketiduran ketika menunggu Kevin pulang, ia melihat ke arah jam sudah pukul 7 malam ia pun bangun dan segera menuju ruang makan.
Ketika menuju ruang makan ternyata di rumah nya kedatangan Opa nya dari Dubai, entahlah sejak kapan pria paruh baya itu datang mungkin saat Bella sedang tidur. Disana juga ada papa mama nya dan juga Kevin.
"Kemarilah Bella,akhirnya kamu pulang juga," ucap Arkan. Bella duduk di kursi sebelah Kevin, menatap ke arah Opa Richard dengan senyum tipisnya.
Bella mengambil nasi dan juga lauk kesukaannya dan memulai makan nya. Beberapa menit kemudian akhirnya acara makan malam pun sudah selesai mereka semua kini berkumpul di ruang keluarga. Kevin menatap Bella dengan aneh, ada apa dengan Bella yang tidak seperti biasa menatapnya bagai ingin memangsanya.
"Jadi kemarin kamu ke Rusia Bella?," Tanya Opa Richard pada cucu perempuan kesayangannya. Ya walaupun Bella bukan cucu nya tapi ia sudah di anggap cucu perempuan yang harus di sayangi dan juga di jaga.
"Iya Opa,cuma 5 hari soalnya gak enak sama sekolah dan hari Senin besok aku mau ujian susulan," jawab Bella.
"Owh, terus bagaimana keadaan Erlan, kenapa bisa dia ingin mencoba buat bunuh diri," ucap Opa Richard. Opa nya satu ini sangat mendukung hubungan Bella dan Erlan. Bahkan jika nanti Bella dan Erlan jadi menikah Richard akan menyiapkan acara semeriah dan semewah mungkin.
"Biasalah opa caper cari perhatian Bella aja tuh makhluk halus," ucap Kevin tak suka.
"Siapa yang kamu maksud makhluk halus Kevin, jangan sembarang kalo ngomong.. dia itu Erlan bukan setan apa sejenisnya.. dia juga akan mewarisi perusahaan kita," jawab Opa Richard. Kevin hanya membuang muka ia kesal dengan kedatangan Opa nya itu ke Indonesia sudah pasti ia akan di singkirkan oleh Erlan. Opa nya itu sangat menyayangi Erlan.
"Bella cucu opa yang paling cantik, dengerin Opa baik-baik nak, kamu jangan pernah mengacuhkan Erlan kasian dia..kamu harus lebih perhatian lagi sama dia..,ohya opa dengar dari Daniel kata nya Erlan ingin tunangan dengan kamu benar itu Arkan?" Ucap Richard pada Arkan yang tadi hanya diam.
"Iya pa tapi semua jawabannya aku serahkan pada Bella," jawab Arkan.
"Kamu harus mau Bella,opa akan mengurus semua nya," ucap Richard.
"Aku gak mau tunangan sama Erlan Opa, aku udah punya pacar dan aku sayang sama dia sekarang," ujar Bella.
"Memangnya siapa pacar kamu itu? Lagian opa gak setuju pasti dia dari kalangan biasa,atau bahkan dia mau manfaatin kamu putusin Bella dia tidak pantas dengan kamu," jawab Richard.
Bella hanya menghela nafas nya dengan panjang ia semakin tidak suka dengan kedatangan opa nya itu.
"Bella kamu harus sadar, sekarang kamu bukan lagi dari kalangan orang biasa atau orang kaya biasa,kamu saat ini sudah masuk ke dalam keluarga Stewart seluruh dunia sudah sangat mengenal keluarga Stewart," ucap Richard.
"Pa Bella juga berhak untuk memilih kebahagiaan nya," bela Arkan.
"Kamu diam saja Arkan,papa gak perlu kamu bicara tugas kamu hanya merestui dan menerima saja,lagian keluarga kita di Dubai sangat mengenal baik dengan keluarga Erlan,kamu juga Kevin jangan salah memilih pasangan atau kalau perlu opa akan cari gadis yang cocok dengan kamu," ucap Richard.
"Gak perlu opa, Kevin bisa cari sendiri," jawab Kevin.
"Baiklah kalau itu mau mu,ingat Kevin kamu juga udah menjadi bagian keluarga Stewart, jangan sekali-kali kamu macam-macam dan melanggar aturan yang sudah keluarga besar buat," ucap Richard. Kevin hanya mengangguk paham sebenarnya ia tidak suka dengan yang di katakan oleh opa nya itu.
Bersambung...
Aku bakal jarang upload untuk Minggu depan jadi ada perubahan dikit guys jadi seminggu sekali dan itu tiap hari Kamis sore atau malam dan aku bakal upload dua atau tiga bab 👌☺️
Terimakasih buat semuanya yang sudah mampir ke sini dan jangan lupa vote dan komen.
Mohon maaf kalau cerita aku kurang memuaskan karena aku masih banyak belajar, oke thanks
Ciao Ciao 👋☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA (END)
General FictionIsabella Stewart seorang gadis yang cantik dan juga ramah yang memiliki segalanya yang ia punya yaitu, kekayaan yang tak ada habisnya dan juga kekasihnya orang yang selalu ada di sampingnya. Isabella orang-orang biasa memanggilnya Bella berasal dar...