Bab 38

31 0 0
                                    

Seminggu kemudian benar saja sepupu-sepupu Bella datang ke Jerman tidak hanya Samudra yang lain juga datang dan lengkap semua bertujuh berkumpul di apartemen Kevin. Untungnya apartemen Kevin luas jadi masih bisa menampung banyak orang.

Diantara mereka bertujuh ada Samudra yang paling tua dia datang bersama istrinya yaitu Fara dan juga kedua anak kembarnya,terus ada Zafran urutan nomer dua ia adalah adik dari Samudra ia juga sudah menikah dan tinggal di Prancis dan ia juga datang dengan istrinya yaitu Salma, lalu ada Edward dan juga Sean. Kini lengkap sudah bertujuh.

Kalau kalian bertanya apakah Xavier ada, jawabannya iya Xavier ada Bella yang mengundangnya untuk datang tentu membuat Kevin dan Vano tidak suka.

Samudra menatap tajam Xavier yang kini sedang duduk di samping Bella.

"Kak,biasa aja dong ngeliatin nya," ucap Bella mencairkan suasana. Karena tatapan Samudra saat ini sangat menyeramkan, istrinya yang duduk disampingnya bahkan sampai takut dengan tatapan suaminya itu.

Xavier sangat takut dengan tatapan Samudra pada nya entah jantungnya berdegup kencang semoga tidak terdengar.

"Eh bocil,gue mau tanya sama Lo apa tujuan Lo pacaran sama sepupu gue Bella," ucap Zafran. Zafran adalah tipe orang yang sangat humoris dan juga sedikit galak.

"Gak ada tujuan apa-apa," jawab Xavier gugup.

"Udah deh ran,jangan tanya gitu," ucap Bella.

"Fara Salma tolong bawa Bella ke kamar aku mau ngobrol bentar sama tikus kecil ini," perintah Samudra. Fara mengangguk paham dan mengajak Bella dan Salma ke kamar.

Kini di ruang tengah hanya ada para pria saja dan suasana semakin dingin dengan tatapan Samudra, sementara di dalam kamar Bella seperti ketakutan sesuatu pada Xavier.

"Bella,duduk sini ada yang mau kita bicarakan," Fara menyuruh Bella duduk di kasur bersama dengan Salwa.

"Kenapa kamu pilih dia," ucap Fara. Bella mengerti apa yang dimaksud oleh kakak iparnya itu.

"Kamu udah move-on dari Arsya," sahut Salwa yang juga ikut berbicara.

"Belum sepenuhnya,tapi aku bakalan usaha buat move-on dari Arsya," jawab Bella jujur.

"Kamu tau kan kita semua gak suka sama keluarga Erlan,kenapa kamu bisa terima dia," ucap Fara.

"Bella kamu tau kan siapa dalang dibalik kecelakaan Arsya dan teman-temannya," tambah Salwa.

"Iya,aku tau,tapi..aku yakin Xavier gak kaya Erlan," jawab Bella.

Di ruang tamu Xavier sedang di interogasi oleh sepupu-sepupu Bella dan juga Kevin. Disana Xavier sedikit gugup apalagi dengan tatapan mematikan Samudra yang sangat tajam bagaikan pisau itu tak ada hentinya menatap ke arah Xavier.

"Kita semua disini tau Erlan sepupu Lo itu licik dia udah melakukan pembunuhan berencana sama Daniel,tapi sekarang Daniel udah di penjara," ucap Edward pada Xavier.

"Jadi apa tujuan Lo," tambah Samudra.

"Gue gak punya tujuan apa-apa," jawab Xavier.

"Terus kenapa Lo segitu nya mau ngedapetin Bella? Daniel saat di tangkap polisi di minta keterangan soal kecelakaan itu dan setelah itu dia juga bilang kalo Lo akan berbuat hal yang sama, jadi mending akhiri hubungan kalian,Lo gak pantes jadi bagian dari kita," ucap Samudra menusuk. Membuat Xavier yang tadinya tidak berani menatap Samudra kini ia berani menatap tatapan mematikan Samudra ketika ia mendengar untuk mengakhiri hubungan dengan Bella.

"never, she is mine, you guys are not gods," jawab Xavier yang sedikit naik nada bicaranya.

"Ternyata Lo lebih berani dibanding Erlan, Xavier," ucap Zafran sambil tersenyum sinis ke Xavier.

"Opa Richard udah gak bisa bela keluarga Joseon lagi karena kasus ini jadi gak ada yang bisa bela lu nanti nya," ucap Sean.

Xavier semakin bingung sebenarnya niat nya mendekati Bella karena ingin membalas perasaan nya yang telah hilang,tapi nama nya sudah jelek karena perlakuan keluarga Erlan jadi tetap saja semua nya berpikir buruk.

Sementara di dalam kamar Bella juga sedang berbicara dengan kedua kakak iparnya.

"Bella aku harap kamu gak suka sama dia," ucap Salwa. Perempuan yang berusia 26 tahun itu.

"Aku sebenarnya gak suka sama Xavier dan gak ada rasa apa-apa," jawab Bella

"Terus kenapa kamu terima dia?" Ucap Fara.

"Aku cuma mau tau dia kaya Erlan apa enggak, atau dia lebih licik dari Erlan," jawab Bella. Fara dan Salwa hanya diam.

Kembali lagi di ruang tamu kini suasana disana berubah menjadi tegang dan juga dingin karena tatapan mata sepupu Bella itu tidak ada henti nya menatap tajam ke arah Xavier yang mulai menunjukkan sikapnya yang sebenarnya.

"Kenapa kalian ingin sekali gue putus sama Bella?" Ucap Xavier.

"Karena Lo gak pantas buat dia," jawab Kevin dengan amarah nya.

"Terus yang pantas Bella siapa?Hem? Gue gak akan ngelepasin apa yang seharusnya milik gue dan bagi siapapun yang berani merusak hubungan gue sama Bella gue gak akan tinggal diam! Kalian semua harus ingat satu hal kalo kalian baik gue juga akan baik tapi kalo kalian jahat gue bakal lebih jahat,permisi" ucap Xavier dengan tegas. Lalu pergi dari apartemen Kevin. Sementara yang di tinggalkan mendengar ucapan Xavier hanya diam.

Di malam hari kini mereka sedang berkumpul untuk dinner di salah satu restoran mewah,Bella juga hadir tetapi tidak dengan Xavier.

Malam hari ini mereka di hidangkan dengan menu spesial dari restoran dan mulai memakannya, berbeda dengan Bella yang tidak begitu semangat malam ini. Kevin yang merasa Bella sejak tadi diam terus menegurnya.

"Kenapa diaduk-aduk makanannya bel?gak enak ya," ucap Kevin. Bella menggeleng sebagai jawaban nya.

"Kamu mau pesan menu lain?" Kini giliran Samudra yang bicara.

"Engga, ini udah cukup," jawab Bella.

"Terus kenapa gak di makan," ucap Edward.

Mereka semua saling bertatapan Samudra mengerti apa yang sedang di pikirkan oleh sepupu nya itu Bella pasti masih memikirkan perkataan nya tadi pagi dengan Xavier.

Sebenarnya Bella ingin putus dengan Xavier tapi tidak bisa karena selama Bella tidur selalu di hantui Erlan di dalam mimpi nya.

"Sebenarnya Xavier bisa aja di penjara,iya gak sih," ucap Sean.

"Gak bisa yang gue tau,karena dia bukan dalang di balik kecelakaan itu," jawab Vano.

"Kecuali Xavier melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Erlan," ucap Samudra.

"Terus gimana," jawab Bella dengan pelan.

"Xavier terlalu cerdas dan main cerdik dia selalu mempengaruhi pikiran kamu bel," ucap Kevin.

"Iya aku tau," jawab Bella.







Bersambung....

Vote

ISABELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang