03. Berbagi itu Menyenangkan

1K 122 10
                                    












Pasusu 2












Satu jam yang lalu—— Taehyung dengan yakin mengatakan pada Jungkook bahwa ia mampu mengurus dan menjaga Tanna beserta ketiga bocah kecil lainnya sendirian, jadi Jungkook tidak perlu merasa khawatir menitipkan mereka pada Taehyung sebab katanya anak-anak berada dibawah pengawasan orang yang tepat, pun ia menyuruh Jungkook untuk fokus pada acara kampus yang sedang berlangsung, sementara disini Taehyung yang rela mengesampingkan pekerjaannya sejenak dengan senang hati menggantikannya mengasuh anak-anak ditengah para orang tua lainnya yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Toh ia pikir semua akan berjalan menyenangkan, mengingat anak-anak tidak sedang rewel dan mudah diatur.

10 menit di awal, ketika ia mengintip dari balik pintu kaca seraya mengaduk segelas teh dingin ditangannya, ia melihat ada sekitar 4 mobil truk mainan yang masing-masing sedang diisi oleh pasir yang sengaja disediakan dihalaman belakang. Taehyung menghela napas tenang, tersenyum kecil menyaksikan interaksi mereka yang terlihat damai, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, meski kini keadaan mereka sudah kotor, tapi hal itu sudah biasa. Baik Taehyung dan Jungkook, serta Jimin dan Yoongi maupun Namjoon dan Seokjin tidak pernah mempermasalahkan hal-hal semacam itu, mereka sepakat membebaskan anak-anak mereka untuk bermain apa dan dimanapun termasuk hal-hal kotor seperti ini—— toh hal ini dapat meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan pada anak-anak.

Tapi, Taehyung mendadak meragu tepat sesaat setelah suara keributan terdengar dari halaman belakang rumahnya; tempat dimana ke-empat bocah cilik kesayangannya sedang bermain.

"Tanna mau naik ini juga!"

"Iya, nanti setelah Miggi, Tanna cantik yang naik"

"Nggak mau, Tanna maunya sekalang!"

"Tapi pelaturannya, Miggi dulu telus Tanna"

"TAPI INI AYUNAN PUNYA TANNA! TANNA MAU NAIK SEKALANG!" setelah teriakan bernada bentakan itu disusul tangisan yang silih bersahutan.

Pertengkaran di antara anak-anak memang sudah serupa rutinitas dalam setiap permainan, dilengkapi tangisan dan terkadang membekaskan luka fisik. Hal itu sudah terlampau biasa dan Taehyung seharusnya tidak perlu merasa terkejut lagi dengan apa yang terjadi saat ini, sayangnya Taehyung dibuat melebarkan matanya ketika menyaksikan secara langsung pertengkaran yang terjadi di antara Tanna dan Miggi, keduanya memperebutkan ayunan yang sama padahal masih ada satu lagi ayunan kosong yang sedari tadi mereka anggurkan, sementara Seojun dan Jiyoo yang sedari tadi berusaha memisahkan juga sudah berkaca-kaca hendak ikut menangis jikalau Taehyung tidak segera memisahkan mereka.

"Hei kids, apa yang terjadi?" Taehyung segera menarik Tanna dan Miggi kedalam pelukannya, lalu seperti diberi aba-aba tangisan keduanya langsung mengeras secara bersamaan. Ia menghela napas berat, melirik ke arah Seojun dan Jiyoo yang menatap takut padanya. Takut disalahkan padahal mereka tidak ikut ke dalam pertengkaran dan sudah berusaha memisahkan. Maka, Taehyung mengukir senyuman untuk menenangkan mereka, "Jiyoo sama Seojun, bawa Miggi masuk ke dalam dulu, ya? Nanti ayah menyusul" Keduanya segera mengangguk patuh.

"Miggi, ada jus mangga segar diatas meja. Miggi boleh mencobanya lebih dulu, nanti ayah menyusul, oke?" Bisiknya pelan di telinga si putra bungsu Jimin itu. Si kecil mengangguk lucu, melepaskan pelukan setelah Taehyung memberinya dua kecupan di kening, ia menatap sejenak ke arah Tanna yang masih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ayah, Taehyung dapat menemukan rasa bersalah dari tatapannya sebelum ia memilih berpaling dan membiarkan Jiyoo menggandeng tangannya untuk masuk ke dalam rumah, sementara Seojun merangkul bahunya untuk menenangkannya yang masih sesenggukan.

Pasusu 2 √ tk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang