33. Dini hari

1K 126 40
                                    

















Pasusu 2
















Pukul satu dini hari-- Membuka pintu kamarnya, Taehyung menemukan Jungkook sedang berbaring menyamping membelakangi pintu. Ia membawa langkah mendekat secara perlahan-lahan, nyaris tidak terdengar sama sekali, berharap dengan begitu Jungkook tidak akan terganggu dari tidurnya. Berjongkok di sebelah ranjang, Taehyung memperhatikan wajah Jungkook dengan seksama lewat pencahayaan yang berasal dari lampu sebelah kasur yang belum dimatikan, si kesayangannya telihat begitu tenang dengan deru napas yang berhembus teratur. Hatinya terasa menghangat. Taehyung merindu. Rasanya seolah sudah lama tidak melihat Jungkook dari jarak sedekat ini, padahal hanya dalam waktu seminggu dan keduanya juga masih bertemu tatap hampir di setiap hari, tetapi seakan-akan tidak ada habisnya, rindunya malah terasa semakin membelenggu. Bersamaan dengan air mata yang menuruni pipinya tanpa permisi, Taehyung memaki dirinya sendiri di dalam hati, sesak mulai memenuhi, tatkala mata menemukan jejak-jejak air mata yang masih separuh basah di permukaan wajah si kesayangannya yang sedang terlelap begitu damai. Itu jelas karena ulah bodohnya.-

Taehyung mengulurkan tangannya, dengan begitu hati-hati ia menyentuh pipi Jungkook yang memerah, memberinya usapan lembut secara berulangkali, lalu mulai mendekatkan diri, mengikis jarak dan mencium kening Jungkook yang tertutupi poni nyaris satu menit lamanya, sampai sebuah panggilan lirih terdengar memecah sunyi, memaksa ia untuk berhenti dan mulai menjauhkan wajah, hanya beberapa senti, ia merunduk, mempertemukan tatap dengan obsidian yang balas menatap sendu juga berkaca-kaca. Untuk sesaat seolah waktu sengaja melambat, keduanya hanya berbicara lewat sorot mata tanpa suara, mencoba menyalurkan banyak rasa tanpa berkata, hanya sesekali isakan tangis yang terdengar, disusul helaan napas berat. Keduanya menangis bersama tanpa saling bicara. Jari jemari lentik Taehyung masih konsisten mengusap pemukaan kulit pipi Jungkook yang kembali basah, kemudian tangannya beralih mengusap punggung serta bahu Jungkook yang kini mulai bergetar. Lalu, Taehyung berbisik pelan, "maaf karena ganggu tidur mu, sekarang tidur lagi ya"

Bukannya berhenti, tangisan Jungkook malah semakin keras terdengar, diikuti air matanya yang juga semakin deras keluar. Ia menggeleng beberapa kali sebagai bentuk penolakan, lekas bangun dan mendudukkan diri. Pandangannya dibawa terus menatap ke arah entitas si suami yang masih ada di posisi, Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali sembari tangan terulur untuk mengusap wajah dan rambut Taehyung secara bergantian, seolah tengah menyakinkan diri bahwa yang ada di hadapannya kini bukan hanya sebatas mimpi semata atau sebuah angan dalam pikirannya sebab terlampau merindu. "Kak.." ia memanggil sekali lagi dengan nada yang terdengar separuh meragu, sedikitnya ia masih tidak percaya. "Kamu disini?" ia melanjutkan dengan begitu lirih, suaranya bergetar sebab berusahan menahan tangis.

Taehyung mengangguk pelan, lalu menjawab singkat dengan nada yang terdengar begitu akrab, "Aku disini, sayang" kacau. Jungkook menangis lagi, terlebih ketika Taehyung berdiri dan membawanya ke dalam sebuah pelukan yang kelewat erat. Lebih dari seminggu berlalu sejak hari dimana ia dan Taehyung mengetahui kehadiran sang calon buah hati, sudah selama itu pula, Jungkook tidak dapat merasakan dekapan hangat ini, sebab kala itu terasa ada banyak sekat diantara mereka, Jungkook yang kesulitan untuk mendekat dan Taehyung yang terus menghindarinya. Dan, Jungkook sama rindunya. "Jungkookie..." Jungkook memejamkan matanya ketika panggilan itu terdengar diucapkan, bersamaan dengan itu separuh sesak yang sempat memenuhi dadanya berangsur-angsur menguap seakan-akan terhembus udara. Ia merasa lega. "Masih malam, ayo tidur lagi" dan gelengan menjadi jawaban untuk kedua kalinya. Jungkook tidak ingin tidur atau bahkan memejamkan matanya sejenak saja, ia terlampau takut, takut jikalau yang terjadi ini hanyalah sebuah bayangan.

Pasusu 2 √ tk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang