24: D-day

174 38 8
                                    

"Liv, ini lo yakin kita cosplay begini?"

Padahal sebelumnya Rendy cukup bersemangat dengan ide Oliv yang ingin cosplay jadi anak SMA. Tapi begitu ia selesai mengganti pakaian kuliahnya dengan seragam sekolah, Rendy malah mendadak ragu.

Oliv yang kini duduk di depan meja rias, sembari memoles lip tint ke bibir itu menolehkan kepala pada Rendy di ambang pintu kamar, "Yakin lah. Kenapa? Jangan bilang lo berubah pikiran?"

"Gue keliatan aneh gitu nggak sih pakai seragam sekolah?"

"Coba sini deketan."

Pemuda itu menurut, berjalan mendekati Oliv dan berdiri di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu menurut, berjalan mendekati Oliv dan berdiri di hadapannya. Sementara Rendy menunggu dengan harap-harap cemas, Oliv sibuk mengobservasi penampilan pemuda itu. Menurutnya tidak ada yang aneh, Rendy tetap tampan seperti biasa. Malah keliatan lebih muda ketimbang umur aslinya.

"Nggak aneh kok, Ren. Bagus-bagus aja," jawabnya jujur, sebelum kemudian lanjut bertanya. "tapi kemeja lo yang lengan pendek emang nggak ada ya?"

"Ada, cuma udah kekecilan banget. Males gue ngepress body."

Si gadis mengangguk mengerti, "Tapi lo kalau pakai kemeja lengan panjang gini jadi keliatan mungil banget, Ren, kayak anak SMP. Guenya yang berasa tua."

Sedih sekali rasanya punya pacar bertubuh mungil dengan wajah super menggemaskan seperti Rendy, Oliv jadi keliatan lebih tua. Padahal aslinya mereka seumuran, malahan tuaan Rendy dua hari daripada Oliv.

Oh iya. Masalah ulang tahun Rendy kemarin, mereka memutuskan untuk merayakannya malam ini tepat di jam dua belas malam. Karena kebetulan juga ulang tahun Oliv itu besok, supaya perayaannya tidak ke-double, mereka memilih untuk menggabungkannya saja sekalian. Dan di pertengahan hari ulang tahun Rendy dan Oliv, keduanya memutuskan untuk cosplay jadi anak SMA untuk satu hari seperti kesepakatan mereka sebelumnya. Pokoknya, Oliv begitu bersemangat hari ini.

Selesai berdandan seadanya dan mencatok rambut, Oliv berdiri di hadapan Rendy sembari memutar tubuh. Bermaksud meminta Rendy untuk menilai, siapa tau ada yang kurang kan bisa segera Oliv perbaiki.

"Gimana? Udah oke belum?"

Yang ditanya diam sejenak. Memandang si gadis dari ujung kepala sampai ujung kaki, lalu naik lagi untuk memperhatikan bagian rok Oliv.

"Rok lo nggak ada yang lebih pendek lagi?" sarkas Rendy dengan wajah sinis.

Bagaimana tidak, rok Oliv yang seingat Rendy sewaktu sekolah panjangnya hampir menyentuh lutut kini hanya sisa setengah paha saja. Membuat paha Oliv jadi terekspos kemana-mana.

"Nggak ada, ini udah yang paling pendek." Oliv terkekeh menanggapi kesarkasan pacarnya itu, ia jelas tau apa maksud Rendy sebenarnya.

"Itu roknya lo keatasin kan? Ngaku!"

Lovenemy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang