chapter 24

17 4 0
                                        

🔥Happy reading 🔥

°
°
°

Kini Clarisa dan gino sedang berjalan mencari keberadaan teman-temannya.

"Husff, gue capek anjirr"

"Bukan hanya Lo tapi gue juga"

"Gimana nih, perasaan kita dari tadi jalan kok gak ketemu ya jalan keluarnya?"

Gino yang ngos-ngosan tak sengaja melihat sekilas seseorang yang berjalan ke arah mereka.

"Cla, nunduk" ucap gino

"CK! Apaan si modus ya" kesel Clarisa.

"Anjirr tunggu dlu, Lo lihat sana" ucap gino menunjuk ke seseorang tersebut.

"Farida" gumamnya.

"Lo kenal?" Tanya gino.

"Ialah, dia itu teman satu tenda gw" jawab Clarisa.

"Ooohhh... Kok bisa dia disini sendirian lagi, jangan-jangan dia mau..---" terpotong lagi.

"Anj, Lo jangan asal ngomong dong.

"Heheh" kekeh gino.

Mereka terus menatap gerak-gerik Farida sampai akhirnya, neraka melihat seseorang memakai jubah hitam sambil mengendong 2 orang yang menurut gino dan Clarisa familiar.

"Gue kek kenal itu siapa" ucap merek berdua.

"Loh kok barengan? Lo kenal?" Tanya Clarisa.

"Ia gue kek kenal itu orang, tapiii--" terpotong.

"Astaga Lena"

"Agung" Ucap mereka hampir bersamaan, mereka kaget kenapa bisa orang itu membawa Lena dan agung ke sini.

Mereka coba mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Bagus, gue suka kerja kalian" ucap Farida sambil tersenyum tipis.

"Sisa dua lagi dendam keluarga gue akan terbalaskan" lanjutnya sambil terkekeh puas.

"Ehkmm.. cepat bawah mereka masuk" ucapnya.

Semua yang baru di ucapkan oleh Farida membuat Clarisa mematung kaku. Farida apakah itu kau? Mengapa kau melakukan semua ini? Itu lah pertanyaan yang ada di pikiran Clarisa.

Gino yang melihat Clarisa melamun pun menegurnya, "he! Lo jangan melamun di hutan dong nanti kesambet" ucap gino.

"Gin, kita harus selamatin Lena dan agung" ucap Clarisa.

"Iya pikiran gue juga sama kek Lo" jawabnya.

Di lain sisi kini Leo dkk masih berusaha mencari keberadaan Lena, namun sayang itu semua tidak ada artinya. Jejak kaki yang Rico temukan hanya sampai setengah jalan, dan kini mereka harus berjalan menyusuri jalan tersebut berharap ada keajaiban.

Karena merasa kekalahan semua orang pun mencoba beristirahat sejenak untuk mengisi energi.

"Astaga kita sudah sejauh ini tapi kenapa Lena gak ketemu-ketemu" keluh aji.

BLACK MOON [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang