chapter 8

22 6 0
                                    

Jangan lupa vote nanti amma
Sayang kalian banyak-banyak 😘

🌝 HAPPY READING 🌝

°
°
°
°
°


Di sore yang cerah ini Jesica sedang bersantai di sofa ruang tamunya itu, rumahnya tidaklah sebesar rumah Lena namun, nyaman bagi dirinya dan juga ibunya tinggal. Jesica kini duduk sembari melihat kartu nama pemberian Renata waktu itu, sudah beberapa hari ini Jesica mencari kerja namun, sayang sekali tidak ada yang mau menerimanya. Semua beralasan bahwa ia masih anak sekolah, ada yang mau menerimanya tetapi itu sebagai tukang cuci piring yang gajinya hanya bisa makan sehari.

"Apa gw ambil tawaran Renata aja?" Ucapnya kepada dirinya sendiri.

"Tapi-." Potongnya Lalu menoleh ke sebuah pintu yang di yakini itu adalah pintu kamar mamanya. "tapi kalau gw ambil, pasti kerjaannya malem dan pasti gw pulang larut malem. Gw gak mau ibu sampai tau, tapi kalau gw gak ambil tawaran ini gimana mau bayar uang SPP coba?" Ucapnya pusing harus mengambil keputusan.

"Apa gw ambil aja ya?" Ucapnya kemudian mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja.

"Gw harus bicara sama Renata" ucapnya lalu mencari kontak Renata di ponselnya.

|•°•°•|

Kini Lena sedang mondar-mandir di dalam kamarnya itu, ia sedang kepikiran sesuatu yang membuatnya pusing sendiri.

"Agung kenapa ya? Dia kok gak pernah mau angkat telpon bahkan di chat pun gak di bales" ucapnya yang kebingungan.

"Apa gw tanya Angga aja ya?" Ucapnya yang kemudian mengambil ponselnya di naska samping tempat tidurnya itu.

Lalu kemudian mencari kontak Angga dan menelponnya.

📞cowok soft

"Halo Len. Lo kenapa?"

"Angga Lo lagi sama agung gak?"

"Nggak, gw lagi dirumah soalnya"

"Biasanya agung sering nongkrong di mana ga?"

"di tempat biasa, emang kenapa?"

"Lo bisa Sherlock gak?"

"Emang Lo mau ngapai len?"

"Gw mau ketemu agung. Lo Sherlock sekarang, GPL!!"

Kemudian Lena mematikan telpon secara sepihak.

Ting... Ting..

Ponselnya pun berbunyi, setelah Melihat pesan tersebut Lena segera mengambil tasnya, lalu keluar dari kamar.

Di sisi lain tempatnya di warung yang biasa agung jadikan tempat nongkrong bareng Teman-temannya, kini ia sedang bersantai sembari menyeduh secangkir kopi.

Kali ini agung hanya sendiri karena ke-tiga sahabatnya lagi ada urusan dari Angga yang menjaga keponakannya, Alex yang lagi jalan sama cewek sewaannya, dan Gino yang lagi bantu mamanya belanja bulanan.

Kini agung sedang asik memainkan ponselnya, di tengah-tengah itu tiba-tiba ada pesan masuk membuat agung berhentikan kegiatannya lalu melihat pesan tersebut.

👥+6289....

Hai
Kamu apa kabar?

Ini siapa?

BLACK MOON [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang