chapter 13

14 5 0
                                    

[⚠️Chapter kali ini mengandung +17⚠️]

[thanks ya udah vote 🥰]

🌝 HAPPY READING 🌝







Malam sudah berganti pagi kini Lena masih setia melintasi mimpi-mimpinya itu.

Ceklek...

Pintu ruang rawat Lena terbuka menampakkan seorang lelaki yang tingginya hampir setera dengan Leo. Lelaki itu pun berjalan ke arah kursi yang berada di samping brankar milik Lena. siapakah laki-laki itu? Laki-laki itu adalah ega, ha? Ega? Sebenarnya Ega di suruh Leo untuk menemani Lena sebentar karena Leo lagi ada urusan di luar, awalnya Ega menolak namun ia juga kasihan melihat Lena. Ega menggap Lena sebegian saudaranya sendiri sebeb itu Ega mengiyakan permintaan Leo.

Setelah mendudukkan bokongnya, Ega kemudian menatap Lena dengan seduh. Apa yang terjadi dengan gadis itu? Mengapa dia Sampai berbuat seperti ini? Semua pertanyaan itu terlintas di pikiran Ega. Ega sebenarnya sudah tau semuanya dari Leo, ia sangat tidak menyangka bahwa gadis itu akan melakukan hal itu. Trus bagaimana dengan kemarin? Apakah mereka berhasil menemui agung? Terus saja jawabanya tidak, mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan agung di tempat yang biasa ia tempati.

"Eum..." Lena terbangun saat merasakan ada seseorang berada di dekatnya.

Lena pun mulai membuka matanya dan matanya langsung Tersorot pada orang yang di sampingnya. "Ega?" Ucapnya yang terkejut melihat keberadaan Ega di kamarnya.

Ega sontak menundukkan kepalanya ke arah Lena yang sudah terbangun, "Len. Lo mau minum?" Tawar Ega namun mendapatkan gelengan kepala dari lena.

"Aku mau duduk" singkat Lena.

Segera Ega menuruti perintah Lena, lalu membantunya duduk, "Ega ngapain di sini?" Tanya Lena yang masih memasang muka bantalnya.

"Leo suruh" singkat Ega yang di mengerti oleh Lena.

"Lo mau sesuatu?" Tawar Ega lagi namun Lena hanya menggeleng kepala.

Sekarang hanya ada keheningan, keduanya tidak ada yang saling membuka suara, mereka memilih untuk diam sampai akhirnya seseorang membuka pintu kamar Lena.

Ceklek...

Nampak seorang yang tidak asing bagi mereka, ya itu adalah Haikal. Haikal? Mengapa orang itu ada di sini? Keduanya bertanya-tanya.

"Gak usah kaget gitu kali" ucap Haikal yang berjalan ke brankar Lena.

"Gak usah natap sinis gitu kali ga, gw cuma mau jenguk Lena kali" ucap Haikal, "oh iya ini gw bawa buah-buahan, cepat sembuhnya" sambung Haikal lalu mangacak rambut Lena dan kemudian berjalan ke arah Ega.

"Gw tau elu kaku kalau dekat cewek" bisik Haikal membuat Ega berdecak kesal.

"Oh iya, gimana keadaan kamu?" Tanya Haikal dengan lembut.

"Udah mendingan kok" jawab Lena disertai senyuman tipis yang terukir di wajahnya.

Mereka berdua asik berbicara seakan dunia ini milik mereka berdua. Apa mereka lupa apa kalau ada Ega disini? Ega yang merasa di Tak di pedulikan, ia langsung beranjak dari duduknya.

Melihat Ega ingin pergi dengan cepat Haikal memegang tangan Ega, "Elu mau kemana?" Tanya Haikal heran.

"Pulang" singkat Ega.

"Elu jangan pulang dong, nanti Lena di jagain Sama siapa?" Tanya Haikal.

"Ama lu" singkat Ega.

"Gw udah mau pulang nih, Lo jagain Lena" bisik Haikal lalu kemudian menarik Ega ke tempat duduknya lagi.

BLACK MOON [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang