chapter 25

15 4 0
                                    

🔥 HAPPY READING 🔥

°
°
°

Disisi lain, di sebuah ruangan yang cukup besar namun berantakan terdapat agung yang sementara di Siksa oleh Dion sialan itu.

"Gimana? Enakkan kejutan dari saya AGUNG SATYAWIJAYA" tegas Dion.

"K--kamu mau a--apa ?" Ucap agung terbata-bata.

Kini agung terlalu lemas untuk melawan orang itu, apalagi Patukan ular yang mematuk tangannya.

Agung terus-menerus kesakitan, ia tak tau lagi apa yang harus dilakukannya. Apa dia akan mati? Apa dia akan mati di tangan orang sialan ini?

Info dikit
Sebenarnya agung tak atau apa-apa soal ini, orang tua agung selalu merahasiakan  hal ini kepadanya. Bahakan ia tak tau siapa orang yang menyiksanya itu.

Skip....

Di perkemahan kini ayah Ega atau Ilyas sudah datang karena di perintahkan oleh Leri.

"Permisi, selamat malam" sapa Ilyas kepembina.

Pembina itu menoleh ke arah Ilyas, "e-eh, pak Ilyas ada a-apa k--kemari" ucap pembinaan terbata-bata.

"Kamu gak usah panik, saya tau anak saya hilang bersama juga anak pak Leri" ucap Ilyas.

"B-bagaimana bapak bisa tau s-soal ini" gugup pembina.

"Anda lebih baik menyuruh seluruh siswa untuk pulang, saya juga sudah membawahkan bis yang akan mengantar siswa pulang" jelas Ilyas.

"B--baik pak, saya akan menyuruh anak-anak berkemas" jawab pembina.

Setelah memberitahu hal tersebut Ilyas pun pergi dan menuju ketempat anaknya di culik.

Kembali ke Clarisa dan gino, kini Clarisa sedang mengobati luka tembakan di kaki Gino. Ia berusaha agar luka itu tidak infeksi meskipun agak susah mengeluarkan peluru yang ada di kakinya.

"Arghh..." Ringis Gino.

"Sorry-sorry"

"Gak papa kok, cla?"

"Hmmm, ada apa?"

"Apa kita bakal mati disini?"

"Apaan si Lo! Kita bakal keluar dari sini, Lo tenang aja"

"Kalau misalnya gue pergi, Lo harus temuin orang ini ya" memberikan suatu foto dari dompetnya.

"Lo ngomong apa sih! Ini juga, dia siapa?"

"Lo harus cari dia ya, pliss" mohon Gino.

Clarisa hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan Gino.

Skipp...

Kini Leo dan Ega sedang berada di hutan, mereka lagi berjalan ntah tujuannya kemana. Sampai seketika suara orang berjalan terdengar.

Mereka cepat-cepat bersembunyi, Meraka pun bersembunyi di semak-semak. Dua lelaki itu pun muncul, mereka tak menyadari bahwa ada Ega dan Leo sedang bersembunyi.

Saat sedang bersembunyi, tiba-tiba ada ular yang menaiki kaki Ega. Ega yang melihat ular tersebut langsung teriak sekuat-kuatnya.

"WOI ANJ, ULAR...." teriak Ega membuat kedua laki-laki itu menoleh.

"WOI... SIAPA DISANA" tegur salah satunya dengan suara yang lentang.

"itu bukannya anak dari keluarga pradana Ama Magdalan?" Ucap salah satunya.

"iya bener itu mereka, CEPETAN KEJAR MEREKA" ujar salah satunya.

"TOLOL BANGET SIH LO" umpat Leo.

Mereka pun berlari sekuat mungkin tapi sayang seribu sayang tetap mereka di tangkap oleh 2 lelaki itu.

BLACK MOON [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang