#2

3.9K 535 27
                                    

Lilianne Charlotte of Gale. Merupakan seorang putri kerajaan Gale yang kawasannya sejahtera sejak kepemimpinan sang ayah.

Bermodalkan tahta, paras menawan, serta berbagai pujian sejak kecil membuat seorang Lilianne tumbuh menjadi wanita angkuh yang sifatnya bertolak belakang dengan wibawa sang ayah.

Sang ibu telah meninggal sejak ia masih bayi dan hal itu membuat Lilianne semakin dimanja oleh orang-orang di sekitarnya.

Bermulut pedas, kasar, seenaknya sendiri, berpenyakit hati, tanpa belas kasih, dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya adalah hal lumrah bagi seorang Lilianne-atau sang author terbiasa memanggilnya dengan 'Lily'.

Sungguh karakter yang sempurna untuk pemeran antagonis yang mudah dibenci siapapun saat membaca novelnya.

Iya, kalian tak salah dengar.

Kisah Lilianne dituangkan dalam sebuah novel bergenre roman-tragedy berlatar kerajaan inggris sejarah yang tentu saja bukan ia sang pemeran utamanya.

Dan entah bagaimana bisa, Lisa sudah masuk ke dalam cerita yang menempatkannya pada posisi seorang antagonis yang akan mati di akhir cerita itu.

Benar. Ia diceritakan terbunuh di akhir cerita.

Fakta yang menyedihkannya, ia diceritakan terbunuh di tangan lelaki yang ia cintai. Lebih tepatnya, kepalanya dipenggal oleh sang pemeran utama pria.

Kenapa Lisa tahu cerita itu? Karena Lisa sangat menyukai novel karangan penulis favoritnya tersebut hingga ia memiliki dua salinan di rak bukunya.

Satu untuk di baca ulang. Satu untuk disimpan dengan baik seperti novel tersebut adalah harta miliknya yang berharga.

Dan meski masih belum percaya, kini Lisa telah menjalani hari keduanya sebagai Lilianne Charlotte of Gale.

Luar biasa. Mungkin ini adalah hukuman karena sudah bunuh diri. Bukannya mengakhiri kehidupanku, aku malah memulai kisah baru di dalam fiksi yang menjadi nyata. Komedinya, aku adalah tokoh paling dibenci yang akan mati di akhir cerita.

Mendadak Lisa merasakan bulu kuduknya merinding. Ia termenung dengan liur yang sulit untuk ditelan.

Ditabrak oleh mobil berkecepatan tinggi saja rasa sakitnya bukan main saat aku terkapar. Ini pula ada yang akan memenggal kepalaku tanpa iba?!

Saat memikirkan kisah Lilianne dan solusi apa yang bisa ia ambil, Lisa tengah berpangku tangan sembari memperhatikan taman bunga yang membentang megah seluas lapangan sepak bola di hadapannya.

"Putri Lily, silahkan teh dan kuenya." Kata Emma yang datang dengan dua orang maid lain dibelakangnya.

Satu dari mereka membawa nampan emas berisi cangkir teh beserta pot-nya.

Satu lainnya pun tengah membawa berbagai kudapan lezat yang sudah tersusun cantik dalam three tier cake stand berwarna rose gold di hadapannya.

Manik Lisa berbinar saat menatap sajian lezat yang sudah tak pernah ia rasakan pada kehidupan sebelumnya itu.

Bahkan aroma manisnya sudah membelai indera penciuman Lisa saat ini.

"Ini semua untukku?"

"Tentu saja, Putri Lily."

"Hei, berhenti memanggilku dengan sebutan Putri."

Dipanggil dengan panggilan yang bukan namaku saja sudah terasa sangat aneh!

"Kau bisa memanggilku Lily."

Emma menggeleng hebat, "T-tidak, Putri Lily. Saya tidak akan kurang ajar dan melewati batas."

"Kalau begitu panggil 'nona' saja." Kata Lisa sembari menatap Emma dengan tajam, "Kumohon."

Runaway AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang