#22

1.5K 307 34
                                    

Lisa mengusap liquid yang jatuh melewati matanya. 

Emma dan beberapa maid lain pun segera berlari menghampirinya begitu melihat noda merah mengalir pada kening wanita itu.

Yah, Lisa baru saja terjatuh dari kudanya. Setelah kalah bertanding melawan Joanna, sang menteri pertahanan yang sedang melatihnya bertarung, yang juga adalah pemilik tubuh asli Lilianne.

Bukanlah kemaunnya sendiri untuk dilatih oleh Joanna. Wanita itu berhasil membujuk Clyde dan beberapa pejabat kerajaan untuk mengikuti sesi latihan yang berkelanjutan ini. Tentu saja ia tak berhasil menemukan alasan pasti untuk menolak. Apalagi ketika dahulu ia pernah begitu memaksa dilatih bertarung oleh Sir Ben, mantan menteri pertahanan yang mengkhianatinya.

Terhitung sudah sepekan dirinya mengikuti kelas bertarung bersama Joanna. Dan tiap harinya, ia harus menerima sesi perundungan berkedok latihan bertanding itu. Lisa selalu berakhir dengan luka menempel pada tubuhnya. 

Pun Joanna tak pernah meminta maaf untuk segala tindakannya. Ia pikir, sedikit goresan adalah hal wajar ketika kau menjalani latihan fisik. 

Namun puncaknya adalah hari ini. Manik Joanna terlihat lebih menyala dibandingkan hari-hari sebelumnya. Mungkin karena pagi tadi ia tak sengaja menyaksikan Clyde tengah mengecup kening Lisa sebelum pamit berkunjung ke kota sebelah.

Alhasil, latihan keras dan serangan beruntun sudah harus di terimanya sejak sesi baru saja di mulai. Pukulan pedang kayu berulang kali telah menyerang tubuhnya yang berbalut armor. Joanna pun tak memberikan kesempatan kepada Lisa untuk menyerang balik hingga ia tersudut dan terjatuh dari kudanya.

Kepalanya yang pada saat itu tak mengenakan pelindung pun terbentur saat ia terjatuh dari kelana.

"Nona?!" Emma yang terlihat pucat segera menutup luka Lisa menggunakan sebuah sarung tangan, "Apa anda merasa pusing?"

"Tentu saja. Joanna memukulku dengan keras."

"Yang mulia, kenapa anda menyalahkan saya? Bukankah anda terjatuh sendiri karena lengah dan tak fokus?"

"Nona Joanna. Bukankah anda terlalu keras kepada Nona Lilianne kami??" Emma terlihat kesal di hadapan Joanna. Sepertinya sudah beberapa hari ini Emma memperhatikan jika Joanna tak hanya berniat untuk melatih kemampuan bertarung empunya.

Joanna terkekeh sinis dari atas kuda, "Bukankah kau terlalu banyak bicara untuk ukuran seorang maid, Emma? Rasanya dahulu kau tak secerewet ini."

Kening Emma menumpuk kerut saat mendengar kalimat Joanna yang memang ada benarnya. Namun Emma tak terima jika empunya terus dihadiahi luka setiap harinya. Bahkan Joanna berceloteh seakan ia mengenal Emma sejak lama. Jelas-jelas Emma baru bertemu dengan wanita itu sepekan terakhir ini. 

Setidaknya itulah yang ada dipikiran Emma. Namun tentu Lisa tahu kenapa Joanna berani mengatakan hal itu kepada sang maid.

"Sebaiknya kita akhiri saja latihan hari ini." Pun Lisa berusaha menengahi adu tatap antara Emma dan Joanna. Wanita itu segera menarik maidnya untuk pergi meninggalkan Joanna yang nampak belum puas memberi pelajaran  pada Lisa.

di persimpangan kastil, Lisa bertemu dengan Astoria yang nampak sudah menunggu. Wanita bersurai merah bata itupun mengulas sedikit senyum sebelum menatap luka yang sedang ditekan pada kening Lisa.

"Biasa." Katanya sebelum mengajak Astoria dan Emma masuk ke dalam kamar.

"Nampaknya latihan hari ini kelewat berat."

Lisa terkekeh, "Joanna Sedang marah."

"Aku dapat melihatnya." ucap Astoria sembari membuka luka Lisa dan mengobatinya dengan ramuan daun kering.

Runaway AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang