Lisa terkejut setengah mati saat terbangun pada tempat yang terasa familiar di ingatannya.
Tengah jalan kota Seoul. Dengan kendaraan dan segala teknologi modern yang mengelilinginya.
Yang membuat dirinya berteriak hebat adalah, bagaimana puluhan kendaraan yang berlalu lalang ini menembus tubuhnya.
Ya, ketika menyadari jika tubuhnya tidaklah utuh dalam kesatuan benda padat yang menyatu dengan gumpalan daging, seharusnya Lisa tak lagi terkejut mengingat dirinya sudah pernah berkelana menuju dunia dua dimensi.
Suara-suara yang selama ini tak pernah dipatrinya dalam ingatan berharga, telah mendadak menjadi sesuatu yang ia rindukan.
Dirinya telah kembali.
Kembali pada dunianya yang sesungguhnya.
Meskipun masih bingung dengan apa yang tersaji di depan mata, nyatanya Lisa sudah berjalan melangkahkan kakinya yang tak kasat mata.
Jadi, apakah aku kembali pada duniaku dan menjadi arwah penasaran karena sudah berani bunuh diri?
Lantas apa yang terjadi pada Lilianne? Aku meninggalkannya di medan perang seakan telah melarikan diri.
Lisa menghembuskan nafasnya dengan berat.
Ia bahkan tak tahu jika kembalinya menuju dunia nyata ini adalah hal baik atau tidak.
Dirinya bahkan bukan lagi seorang manusia.
Lihatlah bagaimana orang-orang ini berjalan melewati tubuhnya.
Ia bahkan tak bisa merasakan apapun pada fisiknya yang tak nyata.
Tiba-tiba saja ingatannya mengarahkan Lisa pada suatu hal penting yang ia tinggalkan disini.
Keluarganya.
Tubuhnya segera melesat pergi menuju jalanan yang masih melekat pada ingatannya.
Dengan tubuhnya yang ringan bak sebuah dandelion, pun Lisa tak butuh waktu lama untuk hadir dalam pekarangan rumahnya yang ternyata sangat ia rindukan.
Meski nadinya tak lagi berdenyut dan jantungnya tak lagi berdebar, nyatanya Lisa masih bisa merasakan sedih dan rindu pada hatinya yang mati.
Gadis itu segera memasuki rumah yang terlihat hangat tak seperti dahulu ia mengingatnya.
Tanpa harus memutar kenop pintu, tubuhnya dapat masuk menembus benda padat yang membatasinya.
Lisa sedikit terkejut ketika mendengar sebuah tangisan bayi disana.
Menyusul dengan hal itu, terlihat seorang ibu muda yang menghampiri sang anak.
Lisa mendekati pemandangan dan orang yang tak dikenalnya itu.
Si bayi itu melihat ke arah Lisa dan menangis lebih keras kemudian. Nampaknya Lisa sudah berhasil debut dalam menakuti dan menghantui manusia.
"Ada apa sayang? Mimpi buruk, huh?" Kata sang ibu sembari menimang anaknya penuh kasih.
Tentu saja Lisa menggunakan kesempatan itu untuk semakin menggoda si anak yang dapat melihatnya.
Lisa menjulurkan Lidah dan mengeluarkan suara-suara menyeramkan hingga si bayi semakin menangis hebat.
Di tengah kerandomannya, Lisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Dahulu, kamar itu adalah miliknya. Semua telah dirubah sehingga Lisa tak lagi mengenalnya dengan wallpaper hewan dan cat berwarna cerah yang memanjakan mata.
Pun ia melesat menuju ruang tengah yang berhiaskan pigura besar pada dindingnya.
Sebuah keluarga beranggotakan empat orang yang terlihat bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Antagonist
FantasyBukankah hidup itu berat? Berbagai permasalahan silih berganti datang menghampirimu secara bersamaan. Dan disaat kau memutuskan untuk mengakhiri hidup menyedihkanmu itu, kau justru terbangun pada sebuah cerita fiksi yang pernah kau baca sebelumnya...