"Nona. Nona. Bangunlah! Kita harus bersembunyi."
Suara Emma berhasil membuat mata Lisa terjaga segera. Kegaduhan yang dipenuhi berbagai teriakan pun mulai terdengar di telinganya.
"Ada apa?" Katanya sembari turut gugup dan duduk di sudut ranjang.
"Kerajaan Denveur hendak menyerang Gale. Mereka sedang dalam perjalanan dan hampir sampai diperbatasan."
"Apa?!" Lisa tak dapat menyembunyikan raut pucatnya saat ini.
Bahkan suara kuda dan teriakan para pasukannya yang berada di luar seakan tak memberikan Lisa waktu untuk panik.
Pun Emma segera menarik tangan Lisa yang masih kebingungan itu untuk segera keluar dan mengikuti langkah Cecil yang sudah menunggu di ambang pintu.
"Emma, siapa yang akan memimpin pasukan kita?" Lisa sedikit berpikir di tengah larinya. Bagaimanapun, Gale sedang tidak memiliki pemimpin sekarang.
"Sir Ben, menteri pertahanan Gale yang akan memimpin pasukan kita. Nona tidak perlu khawatir karena mereka sudah terlatih. Yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa nona."
Lisa kembali terdiam. Terlalu banyak hal yang tidak ia ketahui dan belum dipelajari seputar kerajaannya yang ditinggal sang ayah. Saat ini, Lisa merasa sangat tak berguna sebagai satu-satunya pewaris tahta.
Mendadak ia pun menghentikan langkahnya hingga Emma hampir terjatuh karena kekuatan Lisa yang tak terprediksi.
"Ada apa, nona?"
Tanpa menjawab Emma, Lisa pun melepaskan tangan sang maid dan melesat pergi menuju jalan yang berlawanan dengan tujuan mereka.
Teriakan Emma serta Cecil sama sekali tak diindahkan oleh Lisa. Gaun tidurnya diangkat hingga mata kaki. Langkahnya pun terdengar pasti pada lorong berpilar tinggi.
Raut wanita dengan surai cokelatnya yang berkibar bebas itupun terlihat tegas disana.
Lisa melewati lorong-lorong dan menuruni tangga menuju pintu raksasa yang dijaga ketat
Ketika para penjaga melihat Lisa mengangkat tangannya, mereka pun segera membuka pintu dihadapannya.
Pemandangan yang pertama kali dilihatnya kala itu adalah puluhan pasukan berkuda tengah bersiap dengan berbagai senjata yang ada di genggaman mereka.
"Putri Lilianne. Apa yang anda lakukan disini??" Kata seorang pria paruh baya dengan tangannya yang memegang ikatan satu-satunya kuda berwarna putih. Dapat Lisa pastikan jika lelaki itu adalah Sir Ben yang akan memimpin pasukan pertahan hari ini.
"Sir Ben, bolehkah aku ikut?"
"Nona! Apa yang anda lakukan disini?!" Teriak Emma serta Cecil yang berhasil mengejarnya meski dengan nafas yang sudah terengah.
"Biarkan aku ikut dalam pertempuran ini."
"Dengan segala hormat, nona. Jangan berkata konyol." Sela Cecil dengan segala kepanikannya.
Sir Ben pun menyeka kepalanya yang berkeringat, "Putri Lilianne, kami tahu anda ingin berkontribusi dalam mengamankan Gale. Tapi untuk kali ini, kami mohon percayakan pada kami."
"Tapi..."
"Percayalah pada kami, nona."
"Aku harus ikut!"
"Putri, tanpa mengurangi rasa hormat kami. Kami mohon tetaplah disini. Serahkan peperangan kali ini pada kami. Setelah anda menerima pelatihan dan dianggap mampu, akan kami pastikan anda bergabung dalam peperangan selanjutnya." Sir Ben mencoba untuk menunjuk putri yang semangatnya sedang berkobar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Antagonist
FantasíaBukankah hidup itu berat? Berbagai permasalahan silih berganti datang menghampirimu secara bersamaan. Dan disaat kau memutuskan untuk mengakhiri hidup menyedihkanmu itu, kau justru terbangun pada sebuah cerita fiksi yang pernah kau baca sebelumnya...