Lisa berusaha mengalihkan pandangannya kesana dan kemari asalkan hal itu mampu menghindari tatapan tajam Clyde.
Selagi lukanya dibersihkan oleh seorang dokter kerajaan, ia merasa jelas sedang diperhatikan.
Maksudku... Apa salahku????
"Anu, terima kasih sudah mengantarku untuk mengobati luka ini. Dan... anda sudah bisa pergi P-pangeran Clyde." Akhirnya Lisa memberanikan diri untuk mengajak lelaki yang sedang bersandar di ambang pintu itu untuk berbicara. Walau rasanya begitu sulit memanggil nama menyeramkannya.
"Kau mengusirku?"
"Hah?! T-Tidak!" Pekik Lisa dengan segera.
Kau pikir aku berani?!
"Kuperhatikan rasanya kau selalu menghindariku. Apa kita punya masalah pribadi?"
Lisa mulai berkeringat. Matanya terlihat seperti kelereng yang hendak mengelilingi poros bumi.
Tentu saja! Aku tidak ingin berurusan dengan orang yang akan membunuhku!!!
"Ha.Ha.Ha. Apa yang anda katakan. Untuk apa aku menghindar dari orang serupawan anda." Dan Lisa merasa menyesal setelah mengatakan kalimat cringe itu.
Clyde tak merespon guyonannya. Namun pandangan mata lelaki itu masih tertuju pada Lisa.
Aaaa siapapun tolong selamatkan aku!!!
"Lilianneee!!!"
"Nona Liliannee!!!!"
Kedatangan Raja Thomas dan Emma yang bereaksi hiperbola seperti biasa telah mampu membuat Lisa bernafas lega.
"Apa kau tidak apa-apa putri cantikku? Dokter, apakah anakku baik-baik saja?!"
"Nona, anda kemana saja?? Huhuhu saya sangat khawatir saat tak menemukan anda dimanapun dan diberitahu Putri Iris jika anda terluka."
Raja Thomas dan Emma saling bersautan dalam bicara. Namun Lisa tak pernah mendengar keributan yang semenyenangkan ini ketimbang harus berdiam ditatap oleh lelaki menakutkan seperti Clyde.
"Hei, kalian tenanglah. Aku baik-baik saja seperti yang terlihat. Ini hanya luka kecil."
"T-tapi tetap saja anda terluka karena saya." Pun Emma mulai menghambur kepelukan empunya.
"Apa yang kau katakan. Tidak ada yang harus disalahkan kecuali bandit-bandit sialan itu." Lisa segera melipat bibirnya saat mengeluarkan kalimat makian yang mampu membuat sang ayah dan Emma menatapnya penuh sanksi, "Aa...yah.. Emma aku minta maaf karena tak bisa menyelamatkan kalungmu."
"Tidak nona! Tidak apa! Aku lebih baik kehilangan kalung itu daripada harus kehilangan anda!"
"Jangan bicara sembarangan, Emma. Aku tahu kalung itu sangat berharga untukmu."
"Kalung apa yang kalian bicarakan?" Raja Thomas mencoba untuk masuk ke dalam perdebatan kecil dari dua gadis dihadapannya itu.
"M-maafkan saya Raja Thomas. Putri Lilianne terluka karena hendak merampas kembali kalung pemberian mendiang ibu saya yang dicuri."
"Ya Tuhan, Lilianne. Apa kau tidak tahu jika banyak orang jahat diluar sana??? Lagipula siapa yang mengizinkan kalian keluar malam-malam tanpa penjagaan?!"
Lisa menutup matanya karena terkejut. Sejak pertama datang kemari, ini adalah kali pertama ia melihat Raja Thomas marah sampai meninggikan nada bicaranya sedemikian rupa, "M-maafkan aku, ayah." Katanya.
"Kau juga, Emma! Kenapa bisa terbujuk oleh ajakan Lilianne?? Seharusnya kau melarangnya."
"M-maafkan saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Antagonist
FantasiaBukankah hidup itu berat? Berbagai permasalahan silih berganti datang menghampirimu secara bersamaan. Dan disaat kau memutuskan untuk mengakhiri hidup menyedihkanmu itu, kau justru terbangun pada sebuah cerita fiksi yang pernah kau baca sebelumnya...