Apa? Apa yang salah dengan Lisa?
Apakah dirinya sudah tidak menarik di mata Clyde? Atau lelaki itu memang sedang lelah saja?
Karena imbasnya, bukanlah belaian dan pergumulan suami istri yang mungkin saja bisa menghasilkan pewaris tahta, melainkan sebuah pukulan bantal sofa tepat di wajahnya.
Lelaki itu bahkan membanting pintu saat meninggalkan kamar Lisa!
Sungguh-sungguh merusak reputasi dan harga dirinya yang sudah dibuang hanya untuk menyelamatkan diri!
Lisa malu! Sangat malu malah!
Karena, tidak biasanya ia menggoda Clyde dengan kalimat murahan seperti semalam.
Namun bukankah lelaki itu selalu memancing Lisa terlebih dulu? Lantas kenapa kalimat to the point Lisa semalam tidak diindahkan sama sekali?!
"Nona, kenapa lingkaran mata anda menyeramkan begitu?"
"Jangan ajak aku bicara, Emma. Aku sedang sangat sensitif hari ini."
"Umm? B-baiklah nona. Maafkan saya. Tapi sebelumnya, kenapa bantal sofa ini bisa tergeletak dibawah sini?"
"KYAA!!!" Lisa berdiri dan mengambil bantal sofa itu dari tangan sang maid. Tingkahnya bak orang gila yang mengamuk di pagi buta. Bahkan Lisa sudah menenteng bantal sofa itu untuk dibuangnya keluar jendela.
"Dasar lelaki kurang ajar!! Dia pikir aku sengaja melakukannya karena dia tampan?! Aku hanya ingin menyelamatkan diriku!! Awas kau ya! Akan ku tinju wajahnya tepat di hidung!!"
"Nona? Apa yang nona bicarakan?? Nona tidak salah tidur, kan?" Wajar saja Emma mengkhawatirkan empunya. Bagaimana tidak? Lisa sedang merutuki bantal yang baru saja di buangnya di jendela dengan kalimat secepat kilat yang hampir terdengar seperti kode morse. Bahkan sekarang sedang tertawa! Tertawa ke arah bantal sofa yang sudah tersia-siakan di dasar tanah.
"Aku harus bertemu dengan Clyde!" Ucap Lisa sembari berbalik dan mengepalkan tangannya. Kakinya melangkah mantap seakan ada seribu dendam di dalam sepatunya.
"N-nona. Raja Clyde sudah berangkat."
"Berangkat??"
Emma pun mengangguk kaku saat Lisa menatapnya sembari mendelik. Mengingatkan dirinya akan pribadi Lilianne yang menyeramkan di masa lalu.
"Baiklah, setidaknya aku memiliki waktu untuk merangkai kata makian yang akan aku tumpahkan sampai ia pulang nanti." Tentu saja Lisa berusaha menenangkan dan menghibur dirinya sendiri saat ini.
"A-anu, nona..."
"Apa??"
Emma menggeleng takut. Lisa benar-benar seperti Lilianne sebelum kepalanya terbentur, "R-raja Clyde pergi ke kota sebelah selama dua hari. Apa semalam beliau tidak mengatakannya kepada anda?"
Mata Lisa seakan hendak melompat dari tempatnya. Tangannya pun sudah mencengkeram pundak Emma yang sebenarnya tidak mengetahui apapun, "APA KAU BILANG?!?!??!?!?!"
Yah, pagi yang cukup cerah di kerajaan Gale. Dengan mentari yang bersinar untuk menyapa penduduknya. Serta teriakan murka dari Lisa yang menghiasi lorong kastilnya.
***
"Jadi, apakah ratu akan kabur dari latihan hari ini seperti kemarin?" Joanna memandang Lisa dari atas kudanya dengan angkuh. Entah mengapa, ejekan wanita itu membuatnya sedikit tersulut emosi saat ini.
"Jangan banyak bicara Joanna. Kau dibayar tidak untuk mengatakan omong kosong."
Nampaknya kalimat Lisa berhasil membuat wanita itu sedikit terkejut. Tak biasanya si Lilianne palsu berani memutar balikkan kalimatnya. Dan tentu saja hal itu akan berimbas pada sesi latihan mereka hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway Antagonist
FantasyBukankah hidup itu berat? Berbagai permasalahan silih berganti datang menghampirimu secara bersamaan. Dan disaat kau memutuskan untuk mengakhiri hidup menyedihkanmu itu, kau justru terbangun pada sebuah cerita fiksi yang pernah kau baca sebelumnya...