Ch. 1: Resign

13K 1K 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pembicaraan di sekitar terdengar samar-samar ketika aku menggulir laman job portal. Brian, yang beberapa bulan lalu mendapatkan promosi menjadi associate level dua dan Siska-new hire yang baru dua bulan menyecap kehidupan sebagai seorang auditor di KAP ternama-sedang heboh membicarakan pengalaman kencan masing-masing dengan pasangan yang mereka dapatkan lewat dating apps. Di sela-sela obrolan ringan dan tawa yang kudengar dari dua orang itu, Tanya-senior associate level tiga sepertiku sedang mengecek share point yang digunakan klien untuk menyediakan data audit sambil bersungut-sungut.

"Wah, penyelewengan aset kantor, nih!" Segera aku menutup tab yang menampilkan job portal dan memutar kursi ke belakang. Mas Fauzi berdiri di dekat kubikelku sambil berkacak pinggang. Asisten manajer audit itu menarik kursi mendekatiku. "Bisa-bisanya nyari kerjaan baru pakai laptop kantor."

Sepertinya, ucapan itu berhasil menyita perhatian karena segala macam suara teman satu tim yang sempat kudengar seketika terhenti bersamaan dengan empat pasang mata tertuju padaku.

"Kak Anye mau resign?" tanya Siska sedikit merajuk. Wajahnya seperti menahan tangis. "Kemarin Kak Tanya yang ribut mau resign. Sekarang Kak Anye juga? Nanti aku sama siapa, Kak, kalau kalian semua pergi?"

"Aduh, Sis, ribut-ribut mau resign itu nggak sekali atau dua kali didengar kalau sudah masuk peak season. Itu jadi pertanda kalau peak season dimulai." Brian tertawa lebar setelahnya. "Nanti kalau peak season sudah selesai, bonus tahunan cair, dan THR di depan mata, palingan nggak ada yang jadi resign."

Bulan Januari sampai April dikenal sebagai bulan-bulan terberat bagi auditor keuangan. Pada masa yang disebut sebagai peak season ini, auditor harus berlomba dengan waktu untuk mengaudit dan menerbitkan laporan keuangan audited yang wajib disetor perusahaan sebagai bentuk compliance dan pertanggungjawaban ke shareholders. Walaupun di beberapa kondisi, tidak menutup kemungkinan bahwa masa sibuk itu sudah dimulai sejak bulan Desember atau lebih awal lagi.

"Hafal banget sama polanya ya, Bri?" gurauku. Tidak menghiraukan tatapan penuh protes yang dilemparkan Tanya, aku menoleh ke Mas Fauzi. "Kok sudah balik, Mas? Katanya hari ini bakal seharian di kantor klien?"

"Inquiry-nya selesai lebih cepat ternyata. Meeting juga nggak lama karena kliennya dikerja meeting lain buat persiapan year-end audit," sahut Mas Fauzi. Tangannya mengambil keripik pisang yang dibawa Brian.

Inquiry adalah salah satu prosedur audit berupa proses tanya jawab dengan klien. Menurut pemberitahuan yang dia berikan di grup Whatsapp, seharusnya seharian ini dia tidak berada di kantor karena harus melakukan inquiry terkait salah satu proses bisnis perusahaan asuransi yang menjadi kliennya. Berhubung perusahaan itu adalah klien tahun pertama, kunjungannya hari ini sekaligus untuk meeting. Membahas beberapa hal penting dengan klien dan manajer audit kami.

Long Overdue [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang