Melia
Flo, Si Dewa baru kena copet!!
Kata Mas Dean, Dewa kena copet di depan kafe.Aku hampir menjatuhkan ponsel jika gerak refleks ku tidak segera menangkapnya.
Tak lama kemudian suara mesin mobil terdengar memasuki teras rumah yang di ikuti dengan bunyi kenop pintu terbuka.
"Mas!" Aku segera berlari menuju Mas Dewa.
"Kamu enggak apa-apa?"
"Enggak apa-apa. Emangnya kenapa?" Mas Dewa tampak bingung. Dia memegang pundak ku lembut hingga aku berhenti mondar-mandir mengelilingi tubuhnya.
"Kata Melia, kamu habis kena copet? Mereka enggak ngancam kamu pakai sajam kan?"
"Oh, iya barusan."
"Barusan apa?!"
"Loh kok ngegas?"
"Siapa yang ngegas? Aku itu khawatir tahu. Orang habis di copet kok biasa aja, santai begitu. Kamu ada yang luka enggak."
"Enggak kenapa-kenapa, sayang. Tadi aku emang kena musibah kecopetan. Tapi orangnya emang lagi butuh banget. Jadi aku kasih uang tunai, Alhamdulillah akhirnya bisa membantu orangnya."
"Maksud kamu? Tunggu-tunggu, kayaknya sambil duduk aja deh ngobrolnya." Aku mengajak Mas Dewa untuk duduk di sofa.
"Tadinya orang itu berniat mencopet tapi sayangnya gagal. Karena itu aku nanya, kenapa nyopet padahal kan banyak pekerjaan halal di luar sana. Orang itu bilang, kalau dia lagi butuh banget uang untuk beli obat anaknya yang lagi sakit. Akhirnya aku kasih uang biar bisa di belikan obat."
"Terus kalau orang itu bohong gimana? Semisal nih ya, uang yang Mas kasih itu di buat minum-minum, berarti mas ikut menampung dosa itu!"
Mas Dewa menghela nafas ringan.
"Aku udah lihat sendiri kondisi anaknya, sayang. Dia emang beneran sakit. Aku juga tawarin buat ke rumah sakit aja tapi mereka menolak."
"Oh, syukurlah. Tapi kamu beneran enggak apa-apa?"
"Enggak apa-apa, sayang. Khawatir banget sih, ciee!" Mas Dewa menjawil daguku.
"Apaan sih. Udah sana mandi terus turun buat makan." Aku mengibaskan kedua tangan membuat gestur seperti mengusir.
"Siap 45, istriku sayang."
Sambil menunggu Mas Dewa selesai membersihkan diri, aku membuka laptop untuk melihat perkembangan hasil penjualan kue-kue selama satu bulan ini. Di tinjau dari lapangan dan laporan yang Selalu aku terima, hasilnya sih bagus.
Rupanya Mas Dewa berperan aktif di belakangnya. Tanpa sepengetahuan aku, diam-diam Mas Dewa ikut mempromosikan deilig kake lewat kolega bisnisnya. Tak jarang juga dia menyuruh selebgram untuk merekomendasikan.
"Jangan sering-sering kerja dong, sayang. Siniin laptop nya." Entah pakai jurus apa Mas Dewa bisa mandi dalam waktu singkat.
"Siapa yang kerja? Orang ini lagi ngecek aja kok. Tumben mandi cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Richie Hubby [Terbit Ebook]
Romance[Terbit Ebook] Ebook bisa dibeli di: https://play.google.com/store/books/details?id=_XmXEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J "when two humans are brought together in a bond called marriage"