" Duchess, saat kami melewati hutan bagian selatan kami diserang, ada puluhan orang yang mengepung kami".
Seorang ksatria yang membawa kereta berisi jenasah Hansel melaporkan kejadian yang mereka alami.
Tubuhnya penuh luka, hanya dia dan dua orang lainnya yang berhasil selamat.
Hansel dan ke sepuluh pengawalnya tewas, serta satu kereta penuh harta ikut raib dibawa.
"Siapa mereka, apa yang mereka inginkan?".
Charlotte dengan wajah sembabnya berusaha kuat, walau suaranya bergetar ia tetap ingin mendengar kronologi kejadian yang dialami suaminya.
"Kemungkinan besar mereka adalah perampok yang tinggal didalam hutan tapi bisa juga mereka berasal dari pihak yang berusaha menggagalkan perdamaian kedua kerajaan".
"Jika...jika itu para perampok, kenapa kalian tetap memilih jalur yang berbahaya itu?".
"Maaf Duchess sebenarnya kami mengusulkan melewati jalan memutar melewati beberapa pedesaan memang memakan waktu yang lebih lama tetapi Duke bilang ingin segera pulang menemui anda, makanya kami memilih jalur tercepat".
Charlotte terdiam, tak mampu berkata kata lagi.
Puluhan pertanyaan ingin ia sampaikan tapi rasanya sungguh berat.
'Hansel mengambil resiko besar untukku'
'Bodoh, seharusnya aku tidak membuatnya bersikap gegabah'
Rasa bersalah memenuhi hatinya.
"Ini bukan salahmu". Oliver menyentuh pundak Charlotte yang terlihat lesu itu.
"Tapi...".
"Tuhan menginginkan hal ini terjadi, mungkin ini pilihan terbaik untuknya dari pada menanggung semua tekanan yang selama ini ia rasakan, bukankah begitu?".
' Benarkah ini takdir terbaik untuknya?, Walau Hansel sering mengatakan lelah dengan keadaan, marah dengan cemoohan orang orang tapi dengan kematian bukankah terlalu menyakitkan? apa kau sudah tenang sekarang Hansel?'.
"Ayo, prosesi pemakaman akan segera dimulai".
Oliver mengulurkan tangannya, menggenggam erat jemarinya dan memberikan sokongan pada tubuhnya agar bisa berdiri dengan benar.
'Hangat, tangannya terasa hangat'
Oliver menggenggam erat tangan Charlotte pada lengannya, memberinya tumpuan agar mampu melangkahkan kakinya menuju tempat pemakaman Hansel.
Pelayat sudah ramai berdatangan, mengantarkan Duke muda itu pada peristirahatan terakhirnya.
"Hansel, selamat tinggal dan terimakasih atas semuanya". Gumam Charlotte pelan begitu melihat peti mati suaminya di masukkan ke liang lahat.
'Kakak beristirahatlah dengan tenang, aku akan menjaga Lotty mulai sekarang'.
"Bagaimana nasib Duchess muda itu selanjutnya?".
"Tentu saja dikembalikan pada keluarga Willson".
"Kemungkinan besar seperti itu karena Duchess tidak memiliki anak"
"Tapi Duchess kesayangan keluarga Rodriguez, bertahun tahun ia yang mengurus Duchy, kurasa tuan muda Oliver yang akan bertanggung jawab pada Duchess".
"Bertanggung jawab?".
"Hei banyak kejadian seperti ini, seperti lady Diana suaminya meninggal dan keluarga suaminya yang bertanggung jawab sampai lady itu menikah lagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan kakak iparku
Romansa"Apa yang kau lakukan?". "Tentu saja menemui istriku". " A...aku ini kakak iparmu". "Man..tan... dan jika kau lupa,dengan senang hati ku ingatkan terus mantan kakak iparku yang cantik, pagi ini kita sudah resmi menjadi suami istri". " Jadi ayo kita...