Baby moon

1K 40 0
                                    


Sudah hampir 1 bulan Oliver dan Lotty menghabiskan hari harinya tinggal disebuah villa terletak dipinggir pantai dengan pasir putihnya,begitu bersih dan asri.

Oliver memutuskan untuk mengambil liburan dan meninggalkan semua pekerjaannya di mansion membuat Raja Damian kalang kabut,tangan kanannya itu tak juga kembali.

"Kapan kita akan kembali?".

Lotty meletakkan cangkir teh dengan perlahan,sedang tatapan matanya kembali fokus pada pria yang duduk didepannya.

"Apa istriku ini sudah bosan terus bersama denganku?".

"Hmm?". Kerutan halus nampak menghiasi dahi istrinya.

"Apa menghabiskan waktu bersama suamimu ini begitu tidak menyenangkan hingga kau ingin segera pulang istriku?".

"Ck, bukan seperti itu, aku hanya bertanya tidak ada maksud lain,kenapa kau begitu sensitif".

Sindir Lotty pada pria yang duduk dengan kaki menyilang didepannya.

"Aku jadi berfikir bagaimana jika kita tinggal disini saja selamanya".ucap pria itu santai.

"Entahlah, kemungkinan paling besar Yang Mulia Damian akan mengirim pasukan untuk menyeretmu kembali ke ibu kota".

"Menyebalkan, kenapa kau merusak suasana indah ini dengan menyebut nama orang itu Lotty".


Gerutu Oliver yang menarik tangan istrinya agar gadis itu mendekat padanya,hanya beberapa detik tubuh Lotty sudah berpindah dari kursi pada pangkuan Oliver.

Pria itu menelusupkan wajahnya pada tengkuk Lotty, mengesekan bibirnya pada kulit putih gadis itu berulang kali, aroma vanila yang seharusnya menenangkan itu kini justru menjadi candu baginya.

"Hmm..hentikan". Protes lotty tapi tidak dapat dipungkiri iapun sudah terbiasa akan sentuhan sensual suaminya itu.

Lotty tersentak ketika tubuhnya sudah menggantung dalam dekapan pria itu, tangannya reflek memeluk leher jenjang suaminya.

"Apa yang kau lakukan?".

"Aku meinginginkanmu Lotty".

"Apa..tapi.. aku kan sedang hamil".

"Dokter bilang tidak masalah asal kita berhati hati dan tidak terlalu sering".

Pipi Lotty benar benar memerah karena malu,

"tapi ini masih sore hmmpt..".

Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya bibir hangat Oliver sudah membungkamnya.

Pria itu membawa gadis dalam gendongannya menuju ranjang besar dengan empat tiang penyangga.

"Aku akan menahan diri agar tidak lepas kendali, disini ada anak kita bukti cintaku padamu". Oliver mengelus perut Lotty yang sedikit menonjol penuh kasih.

"Baiklah,sekali saja". Ucap Lotty geli melihat Oliver yang masih berusaha merayunya.

Senyum merekah menghiasi wajah pria tampan itu mendapat lampu hijau.

Perlahan ia mulai mulucuti gaun yang menutupi tubuh lotty,tubuhnya bergetar menikmati setiap jengkal kulit halus itu,ia begitu memujanya,mereka di mabuk oleh cinta dan gairah.


Ditempat lain.

"Kapan mereka akan kembali!, aku sudah tak sabar ingin memberikan hadiah paling indah padamu jalang sialan!".

Prang....

Sebuah gelas kaca hancur menghantam kerasnya lantai yang begitu dingin, sedingin tatapan gadis berambut coklat dengan kulit agak gelap.

Mantan kakak iparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang