Pengantin baru

1.3K 50 0
                                    

Charlotte POV

Aku terbangun dengan rasa sakit luar biasa pada seluruh tubuhku, terutama dibawah sana.

Oliver, pria yang semalam menyerangku tanpa ampun itu masih tertidur pulas.

Pria itu memelukku begitu erat, tubuh kami benar benar menempel ia tak membiarkanku bergeser barang seinci.

Hidung mancung dan bibirnya yang tebal terlihat jelas.

Hah....

Hansel dan Oliver kakak beradik yang begitu berbeda.

Semalam benar benar gila, aku masih mengingat jelas seperti apa milik Oliver, begitu besar berurat dan cairan bening keluar dari ujungnya.

Dulu milik Hansel tidak sebesar itu, aku kira semalam akan mati karena pria itu memasukkan semua miliknya.

Begitu perih, benar benar menyakitkan.

Hubunganku dan Hansel dulu tak pernah sampai pada tahab penyatuan karena keadaan yang tidak memungkinkan.

Aku benar benar syok, apa hubungan seksual pria dan wanita memang begitu liarnya.

Aku merasa malu mengingat bagaimana dia menjamah seluruh tubuhku tanpa terkecuali.

Rasanya merinding, bagaimana dia mencumbu setiap inci kulitku dengan seringai dibibirnya.

Aku meraba bagian bawahku yang terasa perih, semalam Oliver memasukan miliknya berulang kali,dengan berbagai posisi aneh, apa itu normal?.

Apa dia sedang menghukumku?

Apa dia marah karena harus menikah denganku?.

Rasanya benar benar aneh, aku tak kuasa menahan tangis dan jeritan tapi tidak bisa kupungkiri aku juga merasakan kenikmatan luar biasa.

Pipiku terasa panas.

"Selamat pagi". Suara berat itu membangunkanku dari lamunan.

"Pa..pagi".

Aku mencoba bergeser, tapi lengan yang memelukku itu tak membiarkanku pergi.

"Mau kemana?".

"Ini sudah siang, kita harus bangun".

Jawabku gugup.

"Bukankah kau masih lelah?".

"Hah...tidak... Tidak aku tidak lelah".

Sanggah ku asal karena gugup.

"Benarkah, wah istriku memang luar biasa kalau begitu maukah kau mengulanginya lagi?".

"Apa...?!".

Gila, apa dia bilang ? mengulanginya lagi? tubuhku rasanya sudah remuk bagaimana bisa ia mengatakan hal itu.

"Aku hanya bercanda tidak usah memasang wajah menakutkan itu".

Cup

Oliver mencium tepat dibibirku sebelum turun dari ranjang, oh Tuhan dia telanjang.

"Apa yang kau lakukan?".

"Hmmm?".

"Pakai sesuatu untuk menutupi tubuhmu". Seruku sambil menutup wajah yang sudah memerah malu.

"Kenapa begitu malu, bukankah semalam kau sudah melihat semuanya?".

Dia menggodaku.

"Oliv....!".

"Baiklah.. baiklah".

Pria yang berstatus suamiku itu segera mengenakan handuk mandinya.

Aku bergeser ke tepi ranjang perlahan, rasanya benar benar sakit, aku berniat mengambil gaun tidurku yang ternyata sudah tak bisa dipakai setelah Oliver menyobeknya semalam.

Mantan kakak iparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang