Selingkuh

933 33 1
                                    

"Kau terlihat sangat cantik Lotty, sebaiknya kita tidak usah pergi, kita habiskan malam ini membuat anak saja ya..". Oliver menarik Lotty dalam pelukannya, tangan besarnya membelai punggung wanita itu perlahan.

"Jangan seperti itu, Yang Mulia Raja akan tersinggung jika kita menolak undangannya".

"Baiklah.. baik tapi setelah dari istana malam ini kau milikku sampai fajar jadi siapkan fisikmu istriku". Bisik Oliver pelan tepat ditelinga Lotty.

Pipi Lotty bersemu merah, pria ini benar benar pandai merayu.

Setelah melewati perjalanan cukup panjang akhirnya mereka sampai di istana.

Diruang makan sudah hadir beberapa bangsawan lainnya.

Oliver dan Lotty bertegur sapa dengan pasangan lainnya, mereka adalah pasangan bangsawan tua yang memiliki putra yang sudah memasuki usia menikah.

Acara makan malam kali ini bertujuan membahas calon pelamar untuk lady Grace.

Sebelum membiarkan lady itu memilih sendiri Raja Damian harus menyeleksi dulu siapa bangsawan yang berniat menerima pernikahan politik ini, tentu saja tujuannya agar tidak terjadi pemberontakan atau penghianatan kepada kerajaan.

Sedangkan pasangan Rodriguez diundang untuk membantu raja dalam menilai dan memilih.

"Saya rasa putra Marquess Jordan adalah orang yang tepat, kekuatan politik mereka lemah, akan lebih aman menempatkan mereka disisi ini".

"Itu benar, akan lebih mudah mengawasi pergerakan Duke Heuber jika lady Grace menikah dengannya".

Kedua pria itu masih sibuk berbincang ketika permaisuri meminta ijin membawa Lotty ke kamar pribadinya.

"Ada apa yang mulia?". Tanya Lotty heran melihat permaisuri sangat bersemangat mengajaknya pergi ke kamarnya.

"Saya punya sesuatu untuk Duchess".

Ditangan permaisuri ada sebuah kotak kecil, lotty hanya memandangi kotak itu penasaran.

"Ini bukalah..". Ucapnya bersemangat.

Lotty membuka kotak itu, sebuah botol berukuran kecil didalamnya berisi air bening kebiruan.

"Apa ini?".

"Aku mendapatkan ini dari permaisuri kerajaan Addes, mereka bilang air ini berasal dari dalam gua disebuah pegunungan".

"Mereka mengatakan air ini ajaib, ia dapat mendeteksi kehamilan walau masih dalam hitungan minggu, para dokter disini baru mengetahui usia kehamilan ketika mencapai 2 bulan".

"Kalau kita meneteskan darah kita pada air ini dan hasilnya menggumpal tandanya janin dalam rahim kita sedang berkembang tapi kalau darah kita larut bercampur dengan air sebaliknya". Lanjut permaisuri menjelaskan panjang lebar semakin membuat Lotty kebingungan.

"Apa maksud permaisuri?".

"Aku sudah mencobanya,kau tau pangeran sudah berumur 5 tahun dan aku berharap segera memiliki anak perempuan, tadi pagi aku sudah mencobanya dan hasilnya darahku menggumpal". Ucapnya dengan bahagia.

"Waah.. selamat permaisuri jika benar anda sedang mengandung ini akan menjadi berita yang membahagiakan".

"Sekarang aku ingin kau mencobanya, kita harus membuktikan khasiat air ini bukan, aku takut kecewa jika terlalu percaya, paling tidak kita bisa menjadi contoh pembuktian bukan".

Lotty mengangguk mengerti jika hasil darah miliknya larut ada kemungkinan permaisuri benar hamil tapi jika darah lotty sama menggumpal mereka tinggal menunggu beberapa minggu sebelum dokter memeriksa mereka.

Intinya mereka ingin menguji khasiat air itu.

Permaisuri mengambil jarum kecil yang telah disterilkan kemudian menyerahkannya pada lotty.

Air itu ia tuang pada mangkuk lalu Lotty menusuk sedikit jarinya darah merah keluar lalu menetes jatuh kedalam mangkuk.

Kedua wanita itu menahan nafas, pandangan mereka fokus pada mangkuk dimeja.

"Duchess, itu menggumpal". Gumam permaisuri.

Wajah Lotty pucat, tak pernah terfikir olehnya akan hamil secepat ini, pernikahan mereka belum genap satu tahun.

Lotty berjalan dengan wajah berseri seri, ia tak sabar menunggu beberapa minggu lagi hingga dokter bisa memeriksanya.

"Duchess anda terlihat bahagian". Ucap pelayan pribadi Lotty yang mengikutinya dari belakang.

"Ssstt...rahasiakan ini aku ingin memberi kejutan pada Oliver". Bisiknya.

"Tentu Duchess, mansion akan semakin ramai ketika ada bayi kecil hadir".

Kedua gadis itu berjalan melewati sebuah lorong panjang, ada pintu terbuka disana.

Lotty melotot terkejut ketika ia mendapati sosok gadis yang ia kenal dalam keadaan tidak wajar.

Gaun tidur minim dan terdapat beberapa sobekan, rambut acak acakan dan pewarna bibir berantakan.

Lotty ingin berbalik tapi belum sempat mereka membalikkan badan gadis itu memanggilnya.

"Duchess".

"Oh..mmm Lady Grace, saya akan merahasiakan ini, anggap saja saya tidak melihat anda". Lotty kikuk ia sendiri malu melihat kondisi gadis didepannya.

"Bisakah anda menunggu sebentar, saya akan berganti pakaian ada sesuatu yang ingin saya sampaikan".

Lotty hanya bisa meng iyakan ajakannya.

'Lady Grace pasti malu kepergok olehku'.

"Rahasiakan yang kau lihat hari ini Erika". Perintah Lotty pada pelayannya.

Terlihat wajah pelayan ini memerah malu tapi ia tetap mengangguk mengerti.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Lady Grace keluar dari kamarnya, ia mengajak Lotty menuju taman istana untuk tamu.

"Saya ingin meminta maaf dan ingin mengembalikan ini".

Grace meletakkan sebuah manset diatas meja.

Benda kecil yang sangat Lotty kenal, manset yang ia belikan untuk Oliver bulan lalu.

"Saya minta maaf Duchess, tapi tolong mundur dari posisi anda secara suka rela".

"Apa maksudmu?!". Tanya Lotty lirih.

"Saya dan duke menjalin hubungan sejak di medan perang,walau ayah dan duke saling menyerang tapi kami saling menyukai".

"Omong kosong!". Sanggah Lotty, hatinya terasa nyeri.

"Apa Duchess tak menyadarinya atau pura pura tidak tau?". Grace tersenyum sedih.

Lotty tertegun ia tak ingin percaya tapi memang mereka terlihat akrab, parfum yang tercium dari kemeja Oliver pun sama dengan bau Grace lalu bekas pemerah bibir pada leher suaminya itu.

Sakit.

Mata Lotty memerah ia menahan agar tak menangis, mencoba tegar menutupi kerapuhannya.

"Duke Oliver bercerita padaku rencana agar kalian bisa menikah, maaf tapi anda harus mengetahui kebenarannya Duchess".

"Tutup mulut anda Lady!". Lotty berdiri ia sudah cukup mendengar .

"Apa anda tidak ingin tau kenapa mendiang tuan Hansel bisa meninggal". Sebuah kalimat yang membuat Lotty berhenti berjalan.

"Akan aku ceritakan apa yang Duke rencanakan jika anda mau".

Mantan kakak iparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang