𑁍; Thoma

2.9K 306 6
                                    

Little Thing Called "Love".

Tags: romance, fluffy, comfort, slowburn (?)

Warning: this chapter kinda long, 1k words?

Warning: this chapter kinda long, 1k words?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─────┈ ୨ ..𖣔.. ୧ ┈─────

Sebagai putri bungsu dari keluarga Kamisato, kamu jelas memiliki peranmu sendiri. Seperti kakakmu Ayaka yang diserahi urusan klan, kakak laki-lakimu, Kamisato Ayato disibukkan oleh peran sebagai komisaris dari komisi Yashiro dan disinilah peranmu muncul.

Sebagai budak— ralat, maksudnya sekretaris dari sang komisaris, kakakmu sendiri.

Kamu tidak seperti Ayaka yang pandai bergaul bersama putri bangsawan lain, juga tidak terlalu pandai bersikap lembut kepada orang lain. Tetapi kamu pandai dalam mengurus urusan politik dan kakak tertuamu menyadari ini sehingga pada akhirnya kamu berakhir selalu berada dalam satu ruangan dengannya, membantunya melakukan ini itu.

Seperti saat ini tentunya.

"Seperti hari ini tugasmu sudah selesai, terima kasih atas kerja kerasmu, Nona Kamisato," ia memasang senyum ketika mengucapkan itu.

Kamu memasang senyum lega lalu membungkuk badan, ketika kamu sudah menegakkan tubuhmu kembali, kamu baru teringat akan sesuatu.

"Oh ya, Kak. Karena besok hari libur, aku dan Kak Ayaka berencana—"

"Siapa yang berkata bahwa kamu besok libur?"

Ucapanmu bahkan belum selesai, tetapi si sialan yang sialnya lagi adalah kakakmu ini malah menyela terlebih dahulu. Lagi, ia secara tidak langsung mengatakan bahwa di hari libur pun kamu harus bekerja disampingnya. Padahal kamu sudah berencana untuk berbelanja bersama Ayaka besok.

"... apa?"

Ayato memasang senyum seperti biasa, namun entah bagaimana kali ini terlihat lebih menyebalkan.

Mati-matian menahan rasa kesal, kamu memutuskan untuk menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan. Ia jelas merasa terhibur dengan wajah kesalmu. Begitu kamu memasang senyum yang serupa dengannya, kamu berjalan mendekatinya.

Bugh.

Tepat sekali, suara itu tercipta karena telapak tanganmu melayang untuk memukul kepalanya dengan cukup kuat hingga terdengar suara dari pukulan itu sendiri, lalu meninggalkan ruangan tanpa sepatah kata pun.

Saat kamu sudah menggeser pintunya dalam posisi tertutup, Ayato baru bisa mengeluh.

"Tadi itu ... sakit juga."

✧ 𝐄𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞𝐚𝐥 ⋮⋮ Genshin Impact Fanfictions✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang