Born to Be a Star.
(Sequel)Tags: angst, modern era, idol AU
Warning: mention of death.
─────┈ ୨ ..𖣔.. ୧ ┈─────
"Sebagai seorang penyanyi solo yang sudah lama terjun di bidang ini, bisakah kakak menjelaskan alasanmu terus berada di dunia tarik suara?"
Mendengar pertanyaan sang presenter membuatmu terkekeh perlahan. Rentetan kata sederhana ini berhasil membawa ingatanmu kembali ke beberapa tahun silam.
Yang kamu tunjukkan sebagai jawaban hanya sebuah senyum lembut, tanpa sepatah kata apapun. Kamu tidak pernah menjawab pertanyaan itu.
***
Kamu menatap refleksi dirimu sendiri di cermin, tengah dipersiapkan untuk tampil di hari terakhir konser semaksimal mungkin oleh seorang hairstylist profesional. Begitu sudah selesai, kami tersenyum kemudian mengucapkan terima kasih pada sang penata rambut lalu bangkit dari duduk.Meraih mikrofon yang disodorkan oleh managermu, kamu memberi kode pada staff untuk memulai instrumen lagu. Dan ketika instrumen awal terdengar, kamu segera naik ke atas panggung, tersenyum cerah pada para penggemar hingga mereka semua bersorak, menggoyangkan lightstick dengan meriah.
Meskipun ini adalah hari terakhir, memulai konser dengan lagu-lagu bahagia adalah sesuatu yang dasar untuk menyulut semangat penggemarmu.
Semua benar-benar menyenangkan. Kamu mengobrol dengan para penggemar, bernyanyi bersama mereka, bahkan turun dari panggung untuk menyapa dan bernyanyi bersama mereka lebih dekat lagi. Kamu begitu dicintai, konser yang berlangsung selama tiga hari ini sepertinya akan ditutup dengan baik.
Beberapa kali selama konser, kamu memang harus turun kembali ke backstage untuk memperbaiki make-up, istirahat sejenak, berganti pakaian, tetapi ketika istirahat terakhir sebelum kamu membawakan lagu-lagu penutup, manajermu mengatakan bahwa mereka memiliki kejutan untukmu dan kamu harus menunggunya bersama penggemar.
Kamu sebenarnya penasaran, tetapi mari kita nantikan saja.
"Tadi kakak manajer mengatakan bahwa mereka menyiapkan sesuatu yang istimewa untukku, dan aku harus menunggunya bersama kalian. Katanya ini kejutan, tapi kenapa mereka memberitahu tentang kejutan ini padaku?" Ucapmu kemudian para penggemar yang mendengarnya ikut tertawa.
"Kakak manajer, kamu sangat konyol!~" kamu mengatakannya dengan nada mengejek dan penggemarmu sekali lagi tertawa.
Setelah beberapa saat mengobrol, semua lampu dimatikan, menyisakan satu lampu sorot yang menyoroti dirimu tengah bernyanyi. Layar besar di belakangmu menampilkan background gelap sementara dua layar lain yang berukuran lebih kecil menampilkan dirimu yang berada di bawah sorot lampu.
Ketika musik dimulai, riuhnya tepuk tangan kembali terdengar dan cahaya-cahaya kecil dari lightstick penggemar terlihat seperti kunang-kunang besar.
Jujur saja, dalam hatimu terasa berat karena ini hari terakhir konser di negaramu, world tour yang secara sengaja dirutekan berakhir di negaramu sendiri.
Kamu bernyanyi dengan baik. Alunan melodi menyedihkan dengan lirik menyayat hati tampaknya mampu membuat tak sedikit dari penggemarmu meneteskan air mata. Lagu terakhir yang kamu bawakan ini adalah lagu yang kamu tulis sendiri liriknya.
Lagu yang kamu komposisi sendiri untuk menyampaikan lebih dalam perasaanmu. Perasaan sakit akan kehilangan, sepi setelah ditinggalkan, serta rindu tak kunjung menghilang.
Tidak salah, lagu ini kamu buat untuknya. Kamu buat untuk pemuda yang enam tahun lalu memintamu melalui surat untuk meneruskan mimpi, untuk terus bernyanyi tanpa menyia-nyiakan apa yang ia beri. Pemuda yang menghilang secara tiba-tiba, meninggalkan sepucuk surat berisi pernyataan cinta dan permohonan.
Venti. Lagu ini kamu buat untuknya, untuk dia yang tepat pada hari ini tengah diperingati kepergiannya.
Sialan sekali, tampaknya air matamu juga tak dapat kamu tahan lagi. Kamu memang sudah mewanti-wanti bahwa nanti air matamu bisa saja jatuh, tapi kamu sendiri tak tahu kapan.
Namun, ketika suaramu sudah sampai pada bagian nada tinggi, tangismu pecah usai hightnote dinyanyikan. Berganti dengan penggemarmu yang menyanyikan bagian reffrain bersama, menggantikan dirimu yang akhirnya menangis juga.
Tapi kamu menyadari hal lain yang janggal.
Begitu kamu berbalik, menatap layar besar di belakangmu, layar itu menampilkan sesuatu yang selama ini membuatmu selalu tutup mulut jika ditanya. Foto-foto masa lalu milikmu bersama dengan si pemilik netra aquamarine yang sekarang ada padamu. Dan empat orang pemuda yang jelasnya sudah kamu kenal sedari dulu, teman-teman satu grupnya, tersorot oleh kamera yang ditampilkan langsung pada salah satu layar lain. Dan layar terakhir menunjukkan reaksimu, menutup setengah wajahmu menggunakan kedua tangan sementara di saat yang sama tengah menggenggam mikrofon.
Dalam hatimu, kamu bertanya-tanya apa ini yang dimaksud sebagai kejutan? Mengajak seluruh penggemarmu dan teman-teman lamanya memperingati kematian Venti bersama-sama?
Harmoni yang dibentuk oleh suara mereka dan suara penggemarmu semakin memperkeruh keadaan hatimu, tangis yang tak kunjung usai bahkan setelah lagunya selesai. Meninggalkan dirimu yang kemudian berjongkok sembari menutup wajah, masih menangis.
Kendati musik telah berhenti, keriuhan masih terdengar oleh penggemar yang meneriakkan ucapan semangat untukmu serta empat laki-laki tadi yang kini ikut berjongkok di sebelahmu. Sesekali menepuk-nepuk pundak mu, masih sedikit bergetar.
Saat kamu memutuskan untuk menunjukkan wajah, tanganmu menghapus jejak air mata yang tersisa. Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan untuk menenangkan diri, menghilangkan isakan yang tersisa.
Kamu mengulas sebuah senyum, wajahmu kini tersorot oleh kamera.
"Terima kasih."
Usai dua kata singkat itu diucapkan, senyummu masih merekah dan air mata mengalir lagi di wajahmu yang tersenyum.
Disaat itulah kamu semakin sadar bahwa selama ini hatimu masih tertuju pada orang yang sama, masih terus merindukan nama yang sama, kendati telah bertahun-tahun kisahnya terkubur oleh waktu.
─────┈ ୨ ..𖣔.. ୧ ┈─────
Aneh nggak sih ... kayak nggak ada feelnya.hikd
KAMU SEDANG MEMBACA
✧ 𝐄𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞𝐚𝐥 ⋮⋮ Genshin Impact Fanfictions✧
Fanfiction𖤩˖⩩𝐆𝐄𝐍𝐒𝐇𝐈𝐍 𝐈𝐌𝐏𝐀𝐂𝐓 ᝢ Fanfiction x Fem! Reader. ⋆ ⭒ ⋆ ⭒ ⋆ Let the wind show you the hidden destiny, guide you to fairytale-like journey. ⋆ ⭒ ⋆ ⭒ ⋆ ☾︎˖࣪ ⋮ ݁ .Onesho...