Jalan Menuju Takdir

124 7 2
                                    

Entah siapa yang kembali membuat bencana di media sosial. Tapi foto Aisyah dan Haris kembali beredar di beranda-beranda medsos. Foto saat Haris membututi Aisyah yang sedang menuntun sepedahnya. Bahkan dalam foto tersebut diberi caption "Katanya rohis, berjilbab besar tapi tetap saja berduaan dengan lelaki bukan mahram."

Ada pula caption lain yang lebih panas, "Nikahi saja, Ris. Daripada jadi fitnah sekampus. Kan kasihan Aisyah, dia tuh anak Rohis, gak bisa dipacarin kayak mantan-mantanmu sebelumnya."

Entah siapa dalang dibalik semua ini, tapi gosip demi gosip yang beredar membuat suasana kampus menjadi tidak lagi nyaman buat Aisyah, terutama saat dia harus bertemu dengan teman-teman organisasinya. Banyak yang mulai memandang rendah bahkan menganggap Aisyah telah keluar dari fitrahnya, telah lari dari hijrahnya.

Di beberapa grub WhatsApp, mulai banyak yang chat dan memberi nasehat seolah Aisyah telah berzina. Sungguh, di balik pintu kamar itu ia hanya bisa menangis tanpa berani untuk datang ke kampus. Ia terpaksa bolos kuliah karena sudah tak punya nyali menghadapi dunia.

Entah siapa Haris, dan entah bagaimana skandal ini terus memburu dan menyiksanya. Dulu ia hanya Aisyah yang tidak dikenal, bahkan mungkin tidak pernah diterpa gosip apa pun saking kuatnya ia menjaga diri, tapi setelah pertemuan dengan Haris, semua berubah total. Mendadak ia menjadi artis, atau justru pelampiasan emosi dari para penggemar seorang Haris.

Di luar sana ada orang yang sengaja terus menggodok gosip ini hingga terus meluap, bahkan ada yang mulai memfitnah sana-sini dan mulai memandang rendah anak-anak rohis.

"Anak Rohis kok berduaan, apa bedanya dengan pacaran? Kenapa gak pacaran saja?"

"Nikahin saja, Ris. Kayaknya Aisyah ngebet banget sama elu."

"Gara-gara lu gendong, Aisyah jadi jatuh cinta tuh sama kamu. Berat deh kalau kayak gini, bakal rusuh para penggemarmu."

Begitu banyak komentar negatif, hingga bisa diartikan lebih banyak pembenci daripada pendukung. Haris yang terkenal di kalangan mahasiswi kampus itu barangkali diam-diam punya banyak pesaing dan musuh yang mulai menusuk dan membakar konflik dari belakang. Kini bahkan nama Haris tidak lagi seharum dulu, begitu banyak isu yang merusak dan membusukkan namanya secara perlahan.

"Kalau kayak gini kasihan Aisyah, Ris. Dia jadi korban yang bahkan tidak tahu siapa musuhmu. Aku yakin ada anak-anak yang sengaja melakukan ini untuk menjatuhkanmu." Cecer Rizka yang merasa jengkel saat menemui Haris di ruang BEM.

Sedang Haris nampak diam saja. Jujur ia bingung karena di jam yang sama tak seorang pun anggota BEM yang datang untuk rapat. Apakah gosip di media sosial itu telah membuat seluruh semangat anggotanya lenyap.

"Lagian kamu tuh ngapain sih Ris masih bertemu dengan Aisyah? Kamu kan tahu kondisi kampus lagi kayak gini. Menemui Aisyah dengan alasan apa pun justru akan menambah isu."

Haris mendesah kecewa dan kesal. Ia bahkan tidak punya kalimat untuk membela dirinya sendiri di hadapan Rizka.

"Gak hanya nama BEM kampus yang tercemar, tapi juga Rohis Fakultas. Banyak yang mulai memandang miring, bahkan mengklaim bahwa jilbab besar yang anak-anak Rohis kenakan hanya penutup muka dari kemaksiatan mereka. Astaghfirullah, gila sudah mereka yang berfikir begitu. Ini benar-benar fitnah namanya, tuduhan keji yang tidak terbukti." Rizka terus meluapkan emosinya.

"Menurutmu apa yang harus kulakukan?" Kini Haris nampak pasrah dan lelah.

Rizka mendengus menatap Haris yang entah sejak kapan karismanya sebagai ketua BEM hilang, kini tinggal aura seorang lelaki lemah yang kalah pada keadaan.

"Seandainya aku tahu dalang di balik semua konflik ini, tentu kita harus menuntutnya atas pencemaran nama baik."

"Tapi nyatanya aku memang menemui Aisyah. Entah apa pun kata mereka, aku memang sengaja bertemu karena aku merasa bersalah dan.. " Haris diam sejenak, sebuah senyum terlintas di benaknya. Senyum Aisyah yang diam-diam pernah ia lihat, dan senyum yang membuat hatinya mulai berdesir hangat.

Sekali Seumur Hidup (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang