𝕯𝖊𝖗𝖑𝖆𝖓𝖌𝖌𝖆'𝖘 𝕱𝖔𝖚𝖗 𝖈𝖍𝖎𝖑𝖉𝖗𝖊𝖓_²⁴

1.1K 94 2
                                    

Asupan buat kalian🤭
⚠️Hati-hati Dfcdear! Chapter ini akan ada kekerasan!⚠️

Mata indah itu akhirnya mengerjap, sudah dua hari dia tidak menunjukkan eksistensinya pada dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata indah itu akhirnya mengerjap, sudah dua hari dia tidak menunjukkan eksistensinya pada dunia.

"Aaaa ya ampun Nana akhirnya kamu sadar juga!" Pekik Joy sangat senang. Pasalnya dia juga sangat menunggu pasien nya ini bangun.

"B-bunda.."

Joy mengerti, dia berlari keluar mencari Ayu. Ayu harus tau jika anaknya sudah bangun.

Fatir mengerjap sebelum merasakan jika kepalanya sedikit berbeda, perlahan tangannya menyentuh kepala.

Ah, rambutnya sudah tinggal sedikit, Fatir terkekeh hambar.

"Nana.." Fatir tersenyum hangat, Bundanya terlihat sangat cantik.

"Bun-da."

"Iya sayang ini bunda.."

Ayu mengusap kepala sang anak perlahan, Mengecup kening anaknya itu singkat, "akhirnya kamu bangun nak." Bisiknya tepat di telinga sang anak.

"Bun-da, Nana pengen ketemu a-yah."

Deg

Ayu menatap sang anak dalam, tidak ada kebohongan di sana. Anaknya benar-benar ingin bertemu dengan sang Ayah. Ayu bimbang, ia harus bagaimana?

Ayu tersenyum, "nanti ya? Nana sekarang istirahat aja dulu."

Fatir menggeleng, "engga mau, mau ketemu Ayah."

"Aku harus bagaimana.."

"Iya nanti ketemu Ayah kalo kondisi Nana udah baikan. Okay?" Mau tidak mau Fatir mengangguk lemas.

Cklek

"NANA!" Faisal dan Faik berhambur memeluknya bersamaan, mereka sudah sangat merindukan Fatir. Terutama mereka Baru saja menyelesaikan Ujian Nasional di hari kedua.

Sementara si kembar sudah masuk, Ayu memilih untuk keluar ruangan. Memberikan anak-anaknya ruang.

Fatir tersenyum meskipun mulutnya terhalang tabung oksigen. Mulutnya perlahan mengucapkan sesuatu, "gi-mana Ujian nya?"

Faik menggenggam pergelangan tangan Fatir, "tenang Aja. Kita bisa ngerjain nya kok, Ujian nya ternyata gak terlalu susah." Fatir mengangguk mengerti.

"Kalo susah itu, Lo nya aja yang bodoh." Celetuk Faisal yang ada di belakang Faik. Faik mendengus sebal, Fatir terkekeh pelan.

Fatir mengalihkan pandangannya menjadi menatap Fakra, Anak itu tidak bersuara sama sekali dari tadi. "mas?"

Fakra perlahan mendekati ranjang adiknya, dan tanpa disangka dia memeluk Fatir dengan erat. "Jangan tidur lagi hiks."

Bahkan menangis.

Fatir mengelus punggung mas nya yang memiliki gengsi terbesar itu, "Nana gak bisa janji."

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang