𝓓𝓮𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪'𝓼 𝓕𝓸𝓾𝓻 𝓒𝓱𝓲𝓵𝓭𝓻𝓮𝓷 _¹¹

1.2K 93 0
                                    

Faik tersenyum melihat Fatir yang sudah terlelap masuk ke alam bawah sadar nya, tanpa di sadari ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Faik tersenyum melihat Fatir yang sudah terlelap masuk ke alam bawah sadar nya, tanpa di sadari ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tipis

"Lo kok manis banget sih Na kalo lagi tidur gini?"

Faik terkekeh, "tapi itu yang buat gue sayang sama Lo" Faik mengusap dahi hingga pucuk kepala sang adik, "satu hal yang harus Lo tau, gue sama mas-mas sayang banget sama Lo"

Faik bangkit dari duduknya dan mulai mematikan lampu kamar, "tidur nyenyak na." Ucapnya disusul gelap, karena lampu yang di matikan.

Sedangkan di balkon kamar Jefri dan Devar, Jefri masih setia menatap kosong langit, sungguh. Saat ini Jefri sangat merindukan orangtuanya.

"Bang."

Devar menoleh pada sang adik, "kenapa?" Jefri menggeleng, "engga, cuma manggil doang." Ayu mengusap dadanya pelan, Jefri memang tidak bisa serius di situasi apapun.

Haduh.

Pltak

Devar menjitak kepala Jefri, "gue kira apaan anying" Ujarnya kesal

"Woahhh, ternyata om-om sama bunda ngumpul nya di sini"

Ayu, Devar dan Jefri terkejut dan menoleh bersamaan, mendapati Fakra dan Faisal. "Ya Allah mas Ical sama mas David, jangan ngagetin bunda bisa?" Tanya Ayu, dia sangat terkejut.

Faisal dan Fakra tertawa kecil, "maaf bun, habis kayaknya serius banget." Tutur Fakra, Devar merolingkan mata malas, "bukan serius, ini nih om kalian yang satu ini, lagi ngegalau."

Kedua alis Fakra maupun Faisal sama sama terangkat dengan kening mengerut, "kenapa?" Ucap mereka bersamaan. "Cieee samaan.. engga, gue gak papa kok, si Dev mah kang boong, jangan percaya" Jefri mengibaskan tangannya

"Tapi kek nya om Dev bener deh, itu-" Faisal menunjuk mata Jefri, "mata om Jef sembab, hayolohhh pasti abis nangis kan, yakan, yakan?"

Ner bener nih anak satu, peka amat kek kak ayu, maklum sih, worang anaknya. Batin Jefri

"Aelah, gue kagak nangis buset. Emang mata sembab cuma habis nangis doang, engga kalekkk, habis tidur juga mata sembab." Jefri beralasan

Fakra menaruh jari telunjuknya pada kening dan mengaruknya sedikit sembari berpikir, "emang iya? Kalo abis bangun tidur mata sembab? Perasaan engga deh om, teori dari mana?" Tanya Fakra

Sementara Fakra, Faisal, dan Jefri sedang beradu argumen, Ayu lebih memilih untuk kembali ke dapur, memberi kode kepada Dev untuk menjaga mereka selama di dapur.

Dia lelah bestie.

"Iya ih, Lo mah bocah di omongin orang dewasa kagak percaya"

"Tapi emang kata kata Lo itu membagongkan Jef, emang bangun tidur bisa bikin sembab," Jefri berniat membalas perkataan Devar, namun urung setelah mendengar lanjutan kakaknya ini.

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang