𝕯𝖊𝖗𝖑𝖆𝖓𝖌𝖌𝖆'𝖘 𝕱𝖔𝖚𝖗 𝖈𝖍𝖎𝖑𝖉𝖗𝖊𝖓_²²

1K 94 2
                                    

Hari-hari terus berlalu, tidak terasa besok mereka akan melaksanakan ujian, mengenai Fatir? Anak itu sudah tau bahwa dia akan menunda ujiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari terus berlalu, tidak terasa besok mereka akan melaksanakan ujian, mengenai Fatir? Anak itu sudah tau bahwa dia akan menunda ujiannya. Tentu Fatir pasrah, menerima apa yang sudah menjadi takdirnya.

"Na, Haris, Felix, Sean, Juhan sama anak sekelas katanya mau Dateng jenguk Lo." Fatir membulatkan mata menatap Faik dengan lekat.

"Serius?" Tanya nya, pasalnya dia sekarang ada sedikit rasa malu untuk bertemu mereka, rambutnya yang tebal tidak lagi setebal dulu, dan tubuhnya sudah semakin kurus.

Dan lebih parahnya, kanker yang di deritanya semakin buruk, sekarang sudah stadium 3. Fatir tersenyum getir, dia memang sudah tidak sekolah beberapa hari ini, karena kondisinya yang semakin hari semakin memburuk.

Faik mengangguk, "iya, katanya mereka udah kangen sama Lo." Faik tersenyum tipis, mengusap pelan pipi sang adik, "gausah malu, Lo masih tetep ganteng kok."

"Lo cenayang ya?"

Faik tertawa, "enggaaaaa adikku sayang, kita kan kembar, jadi gue tau lah apa yang Lo pikirin." Fatir berpikir, Iya juga, mereka kan kembar. Kenapa dia lupa ya?

Hah benar juga, karena penyakit itu.

"Bang, Nana mau kasih sesuatu buat mas Ical. Bantuin ya?" Faik mengernyit, "ngasih apa emang?" Fatir tersenyum dan mendekatkan diri.

Berbisik sesuatu.

"YA AMPUN GUE KANGEN BANGET SAMA LO!" Juhan, Sean, Yejla, Haris, dan yang lainnya kompak memeluk Fatir, Fatir meminta bantuan kepada kembaran-kembarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YA AMPUN GUE KANGEN BANGET SAMA LO!" Juhan, Sean, Yejla, Haris, dan yang lainnya kompak memeluk Fatir, Fatir meminta bantuan kepada kembaran-kembarannya. Faik langsung melepas pelukan mereka secara paksa.

"Heh! Heh! Lepasin, itu kembaran gue engap!"

Pelukan mereka terlepas, mereka menunjukan cengiran masing-masing, "maaf na.. soalnya kita kangen Lo," Ucap Sean mewakili.

Semuanya mengangguki ucapan Sean, Yejla mengusap punggung Fatir pelan. "Lo harus optimis! Jangan pesimis! Kalo Lo berusaha lebih keras, pasti Lo sembuh. Gue yakin!" Fatir tersenyum haru.

"Makasih Ela."

"Nih, bunda udah bikinin kalian makanan. Di makan ya anak-anak pungut."

Sean dkk mendelik, "heh! Anak pungut Mata Lo!" Sembur mereka bersamaan. "Buset! Tumben kompak," cibir Faisal pelan.

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang