Pagi ini seperti biasa keluarga Derlangga memulai hari mereka."Nah, Esan sama Isan sekarang cepet siap siap, ayah yang anter ya?" Ucap Ferdy sembari tersenyum kepada dua anak bungsunya
"Iya ayah/okay ayah!" Ucap kedua bungsu berbarengan
"Sedangkan kalian, kalian akan di antar oleh pak Adnan seperti biasa." Ketus Ferdy terhadap four Twins
Ke empat anak itu menghela nafas, tidak kah ayahnya berfikir bahwa mereka juga ingin di antar olehnya? Selama ini mereka tidak pernah di antar oleh ayah mereka
Yang mengantar hanyalah Ayu atau pak Adnan saja, Ayu menatap sendu raut wajah putra putranya, selalu saja begini.
"Yah."
Ferdy menatap sang istri, "kamu sekali kali anter kembar empat juga dong, selama ini mereka cuma di anter pak Adnan atau aku, kamu gak pernah."
"Gak bisa yu, nanti aku terlambat."
"Hh... Selalu aja kayak gini? Emang kenapa sih kalau telat sedikit yah.. lagipula kamu ini direktur... Dan kalaupun kamu telat pasti yang lain akan paham.." batin ayu sendu
Fatir menatap Ayu dan tersenyum, "gak papa kok Bun, lagian bener kata ayah, nanti ayah bisa terlambat, terus kan kita udah biasa sama pak Adnan."
Meskipun di setiap katanya adalah senyuman, nyatanya mata anak itu tidak pernah bohong, jika dia kecewa karena sang ayah lebih memikirkan pekerjaan dibanding dirinya dan tiga kembarannya.
Ferdy berdiri dari duduknya, dan menatap dua anak bungsunya, "ayok." Jesan dan Jisan sontak langsung bergegas dan menyalimi Ayu
"Kita berangkat ya bunda, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati hati ya nak" Ayu tersenyum melihat kedua anaknya yang sudah meninggalkan rumah bersama suami.
Ayu bangkit dari duduknya dan memeluk keempat putranya, "kalian sabar ya.. bunda yakin, nanti ayah pasti bakalan Deket lagi sama kalian, nah sekarang, ayok kalian berangkat, sembelum telat!"
Keempatnya tersenyum kemudian mengangguk,
"Terima kasih ya Allah karena engkau memberikan kami ibu yang terbaik seperti bunda, Nana cuma berharap semoga bunda gak berubah!"
𝐃𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚'𝐬 𝐟𝐨𝐮𝐫 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝𝐫𝐞𝐧_⁵
"Pak kita masuk ke kelas ya"
Pak Adnan mengangguk seraya tersenyum, "iya, Aden belajar yang rajin ya.. bapak pergi dulu, nanti bapak jemput lagi"
Keempatnya mengangguk bersamaan. "Ehm, bye bye Pak Adnan, Take Care!!!" Teriak Fatir di akhir kalimatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dream
Novela JuvenilOr : Empat anak derlangga ❝Kata Bunda hujan itu Rahmat, tapi ini Rahmatnya kebanyakan sampe bikin kasih sayang Ayah ilang.❞ Kisah Si kembar empat yang harus menghadapi kerasnya sikap sang ayah. ーDFCー || - Nct dream - || →Wilma Septiani Ramadhani. ©...