𝐃𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚'𝐬 𝐟𝐨𝐮𝐫 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝𝐫𝐞𝐧_¹

5.3K 183 4
                                    


"Nana, bangun woy" Fatir bangun dengan tergesa setelah Faik membangunkannya, "Lo semalem tidur jam berapa bang?" Tanya Faisal terhadap Fatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana, bangun woy" Fatir bangun dengan tergesa setelah Faik membangunkannya, "Lo semalem tidur jam berapa bang?" Tanya Faisal terhadap Fatir

"Ngga malem banget kok mas, kayaknya kalo gak salah jam 2" Jawab Fatir seadanya, Faik menghela nafas, sudah terbiasa dengan kebiasaan sang adik yang akan bergadang.

"Yaudah kalo gitu, ayok ke ruang tengah, bunda sama adek adek udah nungguin tuh" Ajak Fakra pada tiga kembarannya.

Fatir mengerutkan kening, "emang ayah gak ada mas? Kok cuma bunda sama adek adek yang nunggu?"

Faisal menghela nafas, "gak usah perduliin ayah" ketusnya, Kini giliran Fatir yang menghela nafas pasrah.

"Emangnya kenapa sih mas?"

Faisal menoleh pada Fatir, lalu tersenyum simpul, "emang Ayah pernah perduliin kita?" Dan itu membuat Fatir terdiam.

𝐃𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚'𝐬 𝐟𝐨𝐮𝐫 𝐜𝐡𝐢𝐥𝐝𝐫𝐞𝐧_¹

Di ruang makan, Ayu sudah duduk bersama suami dan dua anak kembar bungsunya. Ayu sama sekali belum memakan pasakannya karena menunggu keempat anak kembarnya

"Loh Bun, kok belum dimakan?" Tanya sang kepala keluarga Ferdy.

Ayu sama sekali tidak menggubris sang suami, "anak anak aku aja belum, masa aku udah makan" Celetuknya membuat Ferdy menghentikan makannya dan menatap sang istri

"Apa? Emang benerkan? Anak anak aku belum pada makan, aku mau nunggu mereka" ketusnya Ferdy

"Pagi Bun"

Ayu tersenyum lembut pada empat anaknya yang baru saja turun dari tangga, "eh anak anak bunda yang ganteng, ayok sini makan"

Keempatnya mengangguk, "Wah... Bunda masak enak nih" ucap Fatir dengan wajah senang.

"Sekarang kan kalian udah kelas 3, sebentar lagi memasuki bangku kuliah, ayah pengen kalian masuk ke jurusan hukum."

Four Twins kompak menyimpan sendok mereka masing masing, "t-tapi ayah, Abang maunya di jurusan kedokteran" Ujar Fatir

Ferdy tidak menghiraukan ucapan Fatir, "gak ada bantahan." Ayu menghela nafas kemudian melirik kedua anak bungsu kembarnya

"Kalian ke depan dulu, nanti bunda nyusul" Jesan dan Jisan mengangguk patuh

Lalu Ayu menatap sang suami, "yah. Gak bisa gitu dong, anak anak bebas memilih jurusan masing masing, meskipun mereka kembar, keinginan mereka pasti beda beda, dan kita gak bisa maksain kehendak kita."

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang