𝓓𝓮𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪'𝓼 𝓕𝓸𝓾𝓻 𝓒𝓱𝓲𝓵𝓭𝓻𝓮𝓷 _¹⁶

1K 88 6
                                    

Fatir berjalan lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fatir berjalan lesu.

Pintu ia buka hati-hati,

Cklek

"Nana, ya ampun Lo dari mana aja busett?!" Tanya beruntun Jefri, di angguki Faik, Faisal, Fakra dan Devar.

"N-nana kan udah bilang tadi sama Bang Pian kalo mau main sama Haris"

"Yamasa main sama malem gini?! Terus tadi gue telpon haris katanya dia gak ada janji sama Lo, Lo bohong sama kita?" Tanya Faik penuh penekanan

Fatir menghela nafas, "m-maaf bang, Nana gak maksud bohong sama Abang.. cuma.."

"Cuma apa na? Na, kita ini saudara Lo bukan sih? Kenapa kayaknya ada yang Lo sembunyiin Dari kita, bilang" Marah Faik, sungguh dia sangat kecewa dengan Fatir yang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Maaf mas..."

Faisal mengusap bahu Faik, "jangan kebawa emosi, kita selesain baik baik, sebelum ayah Dateng"

"Bener kata mas Ical, ayo kita selesain ini" Timpal Fakra yang sejak tadi melihat Kemarahan Dimata Faik.

Jefri melirik Devar, memberi isyarat untuk membiarkan anak kembar menyelesaikan masalahnya, oh iya Dimana ayu?

Hari ini jadwalnya penuh, maklum, pekerjaan nya tidak jauh berbeda dengan sang suami, Jadi dia mungkin akan berlembur atau lebih parahnya menginap di kantor.

"Jadi? Lo dari mana?"

"Duh gue harus bilang apa.."

"G-gue.."

Ketiganya masih menunggu Fatir untuk berbicara, namun ketukan di pintu membuat mereka menoleh cepat, "Ayah udah balik, ayo cepet ke kamar masing masing! Pura pura tidur" gegas Faisal kepada adik-adiknya.

Devar yang mengerti dan tau siapa yang mengetuk pintu, berusaha membantu keponakan keponakan nya.

Kriett

"Kenapa lama sekali?" Tanya Ferdy datar,

"Dih, dikira gue babunya kali ya? Padahal kan dia bisa buka pintu sendiri ck"

Ferdy melengos begitu saja, Devar menganga, bahkan dia tidak mengucapkan terima kasih karena sudah dibukakan pintu? Kalo saja dia tidak membukakan pintu..

"Dimana anak anak itu?"

Devar mengerjap, celangak celinguk, "Lo ngomong sama gue bang?" Ferdy menatap kesal Devar, "yaiyalah, terus saya ngomong sama siapa kalo bukan sama kamu"

Wah Formal.

"Mm, m-mereka udah tidur bang"

Ferdy mengangguk singkat, "bagus, awas saja jika kau berbohong, maka kau harus pergi dari sini!"

Devar meneguk ludah nya, mengangguk kaku, "i-iya bang"

Selepas kepergian Ferdy ke kamarnya, Devar menghela nafas lega, "syukur deh bang Ferdy percaya, buset tuh orang serem amat"

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang