𝓓𝓮𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪'𝓼 𝓕𝓸𝓾𝓻 𝓒𝓱𝓲𝓵𝓭𝓻𝓮𝓷 _¹³

1.2K 91 1
                                    

Ayu membuka mata nya, mengerjapkan berkali kali menyesuaikan dengan sinar matahari, ah sudah pagi ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayu membuka mata nya, mengerjapkan berkali kali menyesuaikan dengan sinar matahari, ah sudah pagi ternyata.

"Astagfirullah, lupa subuh." Ayu menghela nafas, dia tidak shalat subuh dikarenakan semalam begadang menjaga si bungsu.

"Abang, Abang Pian, bangun udah pagi, sekolah kan hari ini?" Faik terbangun, "hmmm, Bun, Nana masih tidur? Badannya masih panas ya?" Tanya Faik dengan suara serak.

"Iya, dia masih demam, terus masih tidur pules."

Cklek

Pintu terbuka menampakkan Faisal yang celangak celinguk mencari Ayu dan kedua adik kembarnya, "bunda" pekiknya saat melihat ketiganya meringkuk di sudut.

"Ya ampun bunda, ini Nana demam lagi ya?" Tanya Faisal khawatir, Ayu mengangguk lemas, "yaudah bawa kerumah yuk, Ayah masih tidur jadi aman kalo kita ke kamar"

Ayu mengangguk pelan, Faisal memanggil Fakra untuk membantunya, kemudian mereka masuk ke rumah.

"Bunda..." Fatir memanggil Ayu dengan suara menggigil, panasnya memang masih tinggi dari tadi malam. "Iya, kenapa na?"

Fatir mengerucutkan bibirnya, "kepala Nana pusing." Ayu mengusap kepala Fatir, "Nana istirahat aja ya, hari ini jangan sekolah dulu, nanti biar mas-mas kamu yang izinin"

"Bang Pian? Bang Pian sekolah gak? Nana pengen ditemenin bang Pian..." Ayu tersenyum kecil, "kan abangnya harus sekolah, Nana sama bunda aja di rumah ya?"Fatir menggeleng, "Nana pengen sama bang Pian Bun.. piss ya?"

Ayu menghela nafas, susah sekali memang, "iya iya, bang Pian izin hari ini, ya bang, kamu izin ya?" Faik mengangguk, kemudian ikut tertidur di samping Fatir.

"Tenang na, gue gak sekolah hari ini." Ucapnya sembari tertidur, "hehe, makasih abanggg"

Faisal dan Fakra terkekeh gemas, "gemes banget adek adek gue" Gumam Fakra pelan.

Cklek

Pintu kamar Fatir dan Faik terbuka membuat semua yang ada di dalamnya tersentak, kemudian menghela nafas lega setelah mengetahui siapa yang masuk, "huft, ternyata kalian, sini sini" Ujar Ayu

Jesan dan Jisan mengangguk antusias, mendekat ke ranjang Fatir dan Faik, "Abang kenapa? Sakit? Sini biar Jesan pijitin" Fatir yang gemas mencubit pipi Jesan membuat si empunya mengaduh

"Nana.. " tegur Ayu, Fatir terkikik, "hihi maaf Bun, habisnya adek lucu"

"Abang, mau Isan buatin teh anget gak? Soalnya badan abang-abang panas" Ayu menoleh kemudian memegang dahi Faik, ternyata ikut demam juga si Abang.

"Yah.. Abang ikutan demam deh kayak Nana, pasti gara gara abang nemenin Nana, iya kan?" Sontak Jesan, Jisan, Ayu, Faisal, Fakra dan Faik menggeleng ribut, "bukan salah Nana, kan bang Pian juga kedinginan semalem, jadi mungkin itu efek semalem." Ujar Ayu lembut.

[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang