"Rindu itu bagaikan penyakit asma, selalu terasa dan tidak akan pernah hilang." - DFC
[Gambaran kota Bandung setelah kepergiannya.]
🌹🌹🌹
Bandung sekarang terasa sepi karena kehilangan salah satu penghuninya, Fatir pergi sangat jauh, terlalu jauh. Tidak akan pernah bisa digapai ataupun di bawa.
Hari itu, Namanya tercetak rapih di Nisan kayu, meninggalkan seulas luka kepada orang-orang yang ditinggalkan.
"Abang ... Kangen." Lirih Jisan pelan.
Faisal yang ada di samping sang adik, menatap sendu, mengusap punggung adiknya seolah memberikan kekuatan. "Ikhlas ya dek.. abangnya adek udah ada di tempat paling indah sekarang.."
"Aamiin.." Jawab Jisan pelan, bibirnya bahkan bergetar walau hanya berbicara satu kata
Ferdy yang memperhatikan, ikut duduk di samping kedua anaknya. Merangkul keduanya hingga mereka terkejut.
"Eh, ayah ngagetin aja deh!" Kaget Faisal, mengusap-usap dadanya, dia sangat terkejut. Ferdy terkekeh pelan, melepas rangkulannya dan melihat lurus ke arah awan.
Mereka sekarang tengah berada di teras depan rumah, "Cuaca hari ini sangat cerah bukan?" Tanya Ferdy dengan senyuman di wajahnya.
Faisal mengangguk setuju. "Banget! Cuaca sekarang ceraaaaaah banget," Ujarnya semangat. Namun sedetik kemudian, berubah murung.
"Tapi, tetap masih cerah senyumannya yang telah hilang."
Ferdy menatap nanar anak-anaknya, dia sampai sekarang selalu merasa bahwa dia yang telah tiada masih ada.
"Mas,.. ayah tau mas sedih.. Kalo mas mau nangis, nangis aja sekarang. Jangan di pendam." Ujar Ferdy mencoba untuk tidak kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Derlangga's Four Children : 00' line Nct dream
Ficção AdolescenteOr : Empat anak derlangga ❝Kata Bunda hujan itu Rahmat, tapi ini Rahmatnya kebanyakan sampe bikin kasih sayang Ayah ilang.❞ Kisah Si kembar empat yang harus menghadapi kerasnya sikap sang ayah. ーDFCー || - Nct dream - || →Wilma Septiani Ramadhani. ©...