"MASIH HIDUP LU?!" Ruby langsung memeluk agresif adik semata wayangnya itu sampai sesak napas.
"SEMBARANGAN! YAIYALAH!" celetuknya, "lepasin dong! Makin gepeng nih gue di gencet kayak gini!" pinta Sera.
"Ngapain lo pulang?"
"LAH JAMBU!"
"Semalem lo nginep di rumah Haruto? Kok bisa?" Ruby mulai mewawancarai Sera.
"Pendek ceritanya," jawab Sera lesu.
"Masih ngantuk lo ya? Tidur gih," suruh Ruby.
"Hmm ...."
"Yaudah, saya pamitㅡ" ucapan Haruto terjeda.
"Haruto gak mampir dulu? Mau diambilin minum?" tawar Ruby.
Kesambet apaan nih anak? Tumben ramah.
Haruto menggeleng kecil, "gak usah, saya langsung pulang aja."
"Ohh, yaudah deh gue anter ke depan."
"Eum, aku ga ikut ya? Sumpah ngantuk banget! Papayyy~" kata Sera sambil berjalan menaiki anak tangga dengan tertatih-tatih.
"Huh, dia gak tidur semaleman ya?" tanya Ruby pada Haruto.
"Tidur, pules banget malah." Jawab Haruto.
"Hadeuh, yaudah deh."
Ruby mengantar Haruto ke depan rumah.
ㅡㅡㅡ
"Tunggu," cegah Ruby tatkala Haruto ingin membuka pintu mobil.
"Hm?"
Ruby tersenyum tulus, menepuk pelan pundak Haruto. "Gue cuma mau bilang makasih. Lo udah jagain adek gue."
"Hm."
"Gue harap gak cuma kemarin, sekarang, atau besok. I hope you always take care of it." Harap Ruby yang mencemaskan Sera.
"I will do it," balas Haruto. "Bukan karena perintah, tapi keinginan." Lanjutnya.
"Great then, I believe you."
Haruto mendengus. "Why do you trust me so much? Bahkan kami belum ada 365 hari untuk saling mengenal."
"I don't know why I have more trust in you. The point is to always be kind to my dear sister. Okey?" balas Ruby.
"It seems, I fell in love," tutur Haruto pelan.
"Apa lo bilang barusan?" tanya Ruby tuk memastikan.
"Oh?!" Haruto mengerjapkan matanya. "B-bukan apa-apa!" ungkapnya terbata-bata.
"Yaudah, gih! Hati-hati!" sambung Ruby yang dibalas anggukan Haruto.
"Ah, kalau ada waktu senggang, gue mau ngomong sama lo. Bisa kan?" ucap Ruby.
Haruto mengangguk, "nanti kalau ada, saya kabarin."
"Sipp!"
ㅡㅡㅡ
Keesokan harinya...
Di Sekolah
"Morning bestiee!" sapa Wonyoung yang terdengar heboh pagi itu.
"Too!" jawab kami kompak.
"Ada gosip apa pagi ini guys?" tanya Wonyoung dengan semangat.
"Dih, apaan banget lo pagi-pagi nanyain gosip?" cibir Yeseo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU ㅡ 99 DAYS [HARUTO WATANABE] [END]
FanfictionAku salah. Pertemuan kita ternyata bukan takdir melainkan luka. Bukan selamanya melainkan sementara. Menyakitkan, memang.