Haii, maaf banget baru up lagii😿 Jarang up karena disibukkan rl🥱Eits, yhaaa tapi Kea ga lupa sama cerita ini kokk, hehe🐱 Happy reading!🌷
ㅡㅡㅡ
"Gimana keadaan kamu sekarang, hm?" tanya Krystal lembut.
"Udah mendingan kok, Bund." Jawab gadis itu sambil tersenyum tipis.
"Syukur deh, udah makan belum? Jangan sampe gak makan loh, ya! Biar cepet pulih, cepet sembuh." Tegas Krystal.
"Udah kok, Bund. Sera udah makan, tadi pagi di suguhin bubur sama suster." Ucap Sera lagi.
"Enak?"
Sera menggeleng, "enggak."
"Kok enggak?"
"Gak ada rasanya, Bund. Rasanya kayak makan semen." Lanjut Sera.
"Hahahaha ... bisa aja kamu mah, emang Sera pernah makan semen?" kekeh Krystal dengan anggun.
"Nggak, hehe ...."
"Heummmmm!"
"Bunda sendirian kesini?" tanya Sera.
"Enggak, Bunda dianter supir. Tadi Bunda ajak masuk gak mau, jadi dia nunggu di kantin Rumah Sakit katanya." Balas Krystal.
"Ohh ...."
"Haruto bilang sama Bunda, dia gabisa ikut jenguk bareng Bunda, soalnya nemenin Papanya ... kemana gitu, Bunda juga kurang tau deh. Nanti kalau sempet dia mampir kesini, kok." Jelas Krystal.
"Iya, Bundaaa...."
"Kakak kamu kemana? Bukannya udah pulang?"
"Udah Bund, dia lagi pulang sebentar, mandi sama ganti baju. Sera yang suruh, kasian dia langsung kesini waktu sampe di bandara. Belum sempet bersih-bersih."
"Emmm ..."
"Uhuk! Uhuk! Aduh, tenggorokan Bunda lagi agak seret, Bunda minum dulu, ya?" kata Krystal sambil memijat pelan tenggorokannya.
"Iya, minum aja, Bunda." Sera mempersilakannya.
Tatapan gadis itu kini berubah agak sendu. Bibir mungilnya yang berwarna merah muda terus mengulum dan netranya yang melihat seluruh isi ruangan.
Hingga lisannya berucap, "Bunda?"
Krystal berhenti meneguk minumnya lalu menyahut, "hm? Kenapa sayang?"
"Emm ..."
"Kenapa? Ngomong aja sama Bunda kalau ada apa-apa, hm?" tutur Krystal seraya tangannya mengusap punggung tangan gadis yang sedang terduduk di ranjangnya itu.
Tangan Sera beralih menggenggam tangan Krystal yang sedang mengusap punggung tangannya itu, "Bunda ..."
"Hm? Ngomong aja, ada apa?" Sekali lagi Krystal membujuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU ㅡ 99 DAYS [HARUTO WATANABE] [END]
FanfictionAku salah. Pertemuan kita ternyata bukan takdir melainkan luka. Bukan selamanya melainkan sementara. Menyakitkan, memang.