Happy Reading .. 🌻🌻🌻
2 tahun kemudian..
"Samchon, yang pink saja."
"Sarang.. itu terlalu pendek."
Sarang menghela nafas. Ini sudah dua jam dia menemani sang paman menjelajahi butik untuk mencari baju. Namun Myungsoo selalu bisa melihat cela dari sebuah pakaian. Ada saja kekurangan di matanya. Entah warnanya terlalu terang, potongannya terlalu terbuka, modelnya biasa saja, atau sesimpel seperti dia tak suka bajunya. Tidak ada alasan khusus, dia hanya tidak suka.
Jika saja ini bukan untuk acara penting sang paman, Sarang tidak akan mau repot-repot membuang waktu berharganya untuk menemani Myungsoo dan bolos les piano.
Di saat Sarang sudah hampir putus asa, sebuah gaun berwarna putih menarik perhatiannya ketika mereka sampai di butik ke sepuluh. Sepertinya gaun itu tak hanya menarik perhatian Sarang melainkan juga sang paman. Terbukti dengan mereka berdua yang saat ini berdiri di depan gaun itu dengan senyum lebar. Mereka saling berpandangan satu sama lain sebelum akhirnya Myungsoo memanggil staf butik itu dan meminta mereka membungkusnya.
Gaun yang sederhana. Dengan panjang selutut, gaun itu tak memiliki lengan. Di bagian atas gaunnya dilapisi dengan lace yang memiliki bordir bentuk bunga di sepanjang garis leher. Bordir bunga itu memanjang juga menghiasi daerah pinggang hingga menjulur ke bawah seperti untaian bunga yang menjulur.
Di bagian belakang gaunnya, ada pita yang dibentuk menyerupai kepang rambut untuk menghiasi punggung. Gaun itu tampak memesona walaupun tanpa taburan swarowvski ataupun permata yang lain. Akan sangat cocok dengan kepribadian si pemakainya nanti.
Kepenatan gadis kecil berusia 12tahun itu tak berhenti sampai disana. Dia juga dipercaya sang paman untuk menemaninya mencari sepatu yang cocok untuk pasangan gaun yang telah mereka pilih. Sama seperti saat memilih baju, Myungsoo menolak pilihan Sarang berkali-kali. Hingga akhirnya mereka sepakat memilih satu heels berwarna senada dengan gaunnya. Dengan strap pita satin berwarna putih gading yang mengkilap sepatu itu menjanjikan tampilan manis.
"Akhirnya.."
Sarang menghela nafas lega di dalam mobil ketika semua kegilaan belanja telah usai. Entah kenapa pamannya memilih dirinya untuk menemaninya berbelanja semua itu. Padahal dia bisa meminta teman wanitanya menemaninya. Atau bahkan ibunya, Jisoo, pasti akan dengan senang hati menemani sang paman. Tapi semua ditolaknya. Myungsoo hanya ingin Sarang yang menemaninya belanja.
"Kau dekat dengannya. Kau pasti tahu mana yang terlihat bagus untuknya."
Itu adalah jawaban Myungsoo ketika Sarang bertanya mengapa harus dirinya yang menemani Myungsoo. Sementara kenyataannya justru banyak pilihan Sarang yang ditolak oleh Myungsoo.
"Sudah selesai semua kan samchon?"
Sarang sudah memikirkan berbaring di kamarnya yang dingin. Cuaca di Seoul beberapa bulan ini sangat ekstrem. Siang hari akan sangat panas, sementara di malam hari hujan deras akan turun bahkan beberapa kali badai menerjang Seoul di malam hari.
"Hanya satu tempat lagi. Setelah itu selesai."
Myungsoo menyetir ke salah satu toko perhiasan terbesar di Seoul. Kali ini Sarang tidak perlu menunggu lama. Bahkan Myungsoo memintanya untuk tetap menunggu di mobil saja. Sepuluh menit kemudian Myungsoo kembali ke dalam mobil dan menyodorkan kantong kecil ke pangkuan Sarang.
"Lihatlah."
Sarang menuruti sang paman membuka kotak yang ada di dalam kantong. Wajahnya cukup terkejut mendapati sebuah cincin yang indah disana. Dia tahu pamannya akan membeli sebuah cincin, jadi bukan itu yang membuatnya terkejut. Melainkan desain cincin itulah yang berhasil membuat Sarang berbinar-binar hingga tak mampu berkata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...