Happy Reading .. 🌻🌻🌻
"Apa ini cukup?"
Sooji mengangguk. "Terima kasih."
Myungsoo duduk di tepi ranjang setelah membantu Sooji menaikkan sandaran tempat tidurnya. "Apa tidak apa-apa?"
"Apa?"
"Ini sudah hampir jam 11malam, jika Dr. Kang tahu dia pasti marah."
Jelas. Itu hal yang pasti akan terjadi. Tapi bukannya memikirkan kemarahan Dr. Kang, Sooji justru tertarik pada hal lain.
"Bagaimana kau mengenal Dr. Kang?"
"Kau lupa? Aku pernah bicara dengannya saat kau pingsan di Pulau Udo."
"Ah.. benar." Sooji mengingat kejadian itu. Saat dia memutuskan 'kabur' dari semua orang dan malah berakhir bersama Myungsoo. Saat dimana mereka akhirnya saling mengakui perasaan masing-masing.
"Jadi.. Dr. Kang?"
Myungsoo memahami pertanyaan Sooji. Dan dia segera menggeleng pelan untuk menjawabnya.
"Lalu? Tidak mungkin ayah atau ibu apalagi eonni. Atau Junho oppa? Tapi itu lebih tidak masuk akal lagi." Sooji mengutarakan semua analisanya.
"Woohyun hyung."
Sooji terdiam. Benar. Mereka berdua sangat dekat bahkan sebelum Sooji dan Myungsoo saling mengenal. Bagaimana Sooji bisa melewatkan fakta itu.
"Sejak kapan?"
"Belum lama."
"Kenapa kau tidak cerita?"
"Woohyun hyung melarangku. Dia memintaku menunggu hingga kau sendiri yang bercerita."
"Tapi sekarang kau duduk disini."
"Ya.. aku melanggar janjiku padanya."
"Kenapa?"
Myungsoo menatap dalam mata Sooji, berusaha mencari-cari sesuatu yang mungkin saja sedang disembunyikan kekasihnya. Tapi dia tak mendapati apapun kecuali rasa ingin tahu.
"Perlukah itu dijawab?"
"Tentu. Kau melanggar janjimu pada sahabatmu, aku harus tahu alasannya."
Myungsoo menghela napas. Meski sedang sakit gadis ini sama sekali tak kehilangan kekeraskepalaannya. Jika saja Myungsoo tak ingat dimana mereka sekarang, Myungsoo tak akan segan untuk meladeni perdebatan ini.
"Karena aku khawatir padamu." jawab Myungsoo mengalah pada akhirnya.
"Kalau kau khawatir seharusnya datang lebih awal. Kau pasti ragu-ragu karena teringat janjimu pada Woohyun oppa kan? Ish.. menyebalkan. Itu artinya aku masih kalah penting daripada Woohyun oppa." omel Sooji cemberut.
Myungsoo tertawa. Dia memajukan tubuhnya dan merengkuh tubuh Sooji ke dalam pelukannya.
"Itu tidak benar." ucap Myungsoo sambil mengelus rambut panjang Sooji. "Memang ada banyak hal yang membuatku berpikir sebelum datang kemari. Tapi perkataanmu itu sama sekali tidak benar. Kau sangat penting bagiku. Sangat."
Sooji meresapi setiap penjelasan Myungsoo. Dia memahami hal yang menjadi pertimbangan pria itu sebelum memutuskan untuk datang kemari. Sooji bahkan belum pernah bercerita tentang semua hal ini, jelas saja jika Myungsoo harus berpikir ratusan kali sebelum datang. Pria itu pasti memikirkan bagaimana reaksinya jika tiba-tiba dia muncul di hadapannya. Sooji paham, sangat paham bahwa semua ini adalah salahnya. Salahnya tidak memberi tahu Myungsoo sejak awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
FanfictionSooji Melihat orang yang kucintai tersenyum, walau hatiku hancur. Itulah arti cinta bagiku.. Myungsoo Melakukan apapun diinginkannya, sekalipun itu tak membuatku bahagia. Itulah arti cinta bagiku. Soomi Hidup bersama dengan orang yang kucintai da...